15. Obsesi bukan cinta

651 40 15
                                    

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍃🍃🍃


Zayn dan Zaily berjalan ke arah ruangan pribadi mereka, ruangan mereka di satukan karna permintaan Zayn. Dengan alasan, tidak ingin jauh dari sang istri.

Zayn dan Zaily sibuk membuat dokumentasi, karna 1 jam lagi mereka akan melakukan operasi pertama untuk hari ini.

Namun saat mereka sedang serius membuat dokumentasi, tiba-tiba pintu terbuka membuat mereka berdua kaget. Saat orang itu masuk, Zaily kembali mengerjakan dokumentasi nya, sedangkan Zayn menatap tajam orang itu.

"Ngapain lo ke sini?" Tanya Zayn, tetapi orang itu menggubris Zayn dan berjalan terus ke arah Zaily.

Zayn melihat itu semakin menatap tajam orang itu, dan menarik kursi nya ke samping Zaily dan memeluk Zaily lalu menyembunyikan wajah nya di balik leher Zaily yang tertutupi jilbab.

Orang itu menatap Zayn tajam, seakan ingin memukuli nya, tapi dia tahan sebisa mungkin, agar image nya tidak rusak di depan Zaily.

"Zai, lo gapapa di peluk begitu sama Zayn?" Tanya orang itu.

"Gapapa, kan suami aku sendiri," Jawab Zaily, tetapi mata dan tangan nya tetap fokus pada dokumentasi nya.

"Em.. Zai, kita kan sama-sama melakukan operasi sebentar, habis operasi kita pergi makan bareng yuk berdua," Ajak orang itu.

"Maaf ya Agra, tapi kamu sadar gak yang kamu bilang itu? Kamu ajak aku makan berdua? Kita bukan mahram, lagipula aku udah ada suami," Ucap Zaily, membuat nya terdiam.

Ya, orang itu adalah Agra, sedari sma dulu Agra mengejar Zaily, tapi Zaily selalu menolak nya, karna saat itu Zaily sedang mencintai Rafka. Dan karna takdir, akhirnya mereka berdua bertemu kembali, membuat Zaily sedikit risih, karna Agra semakin mengganggu nya.

"Oh.. Oke," Jawab Agra, lalu keluar dari ruangan Zayn dan Zaily.

Setelah Zayn mendengar pintu tertutup, Zayn semakin mengeratkan pelukan nya pada Zaily, membuat Zaily keheranan.

Tangan Zaily mengusap rambut Zayn lalu berkata. "Kenapa kak?" Tanya Zaily.

"Gapapa, aku rasa nyaman aja begini," Jawab Zayn, lalu semakin menyembunyikan wajah nya di balik leher Zaily yang tertutupi oleh jilbab.

"Dokumentasi nya gimana?" Tanya Zaily.

"Dikit lagi Zai, nyaman banget begini," Jawab Zayn, di angguki Zaily.

Pangeran Untuk Zaily [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang