Happy reading💛
***
Pagi ini cuaca sedikit mendung, sang mentari bersembunyi dibalik awan kelabu, sinarnya mengintip malu malu untuk menemani pagi kali ini yang sedikit dingin. Atlanta terbangun saat alaram yang dipasangnya berbunyi dengan nyaring. Matanya mengerjap pelan untuk memperjelas penglihatannya,dia mengerang sepontan saat merasakan pusing dikepalanya. Dia mendiamkan dirinya sejenak, memijit pelan pelipisnya untuk menghilangkan rasa pusing yang diderita sebelum memulai aktifitas pagi harinya. Ah rupanya badannya belum sesehat itu semenjak kepulangannya dari rumah sakit semalam.
Kali ini Atlanta melewatkan sarapannya, setelah selesai bersiap ia langsung melangkahkan kakinya keluar rumah, melewati ruang makan menghiraukan orang-orang yang menatap kepergiannya tanpa harus repot-repot untuk menyapa ataupun berpamitan.
Dia melajukan motornya dengan kecepatan sedang, membelah jalanan yang mulai ramai kendaraan karena aktifitas yang sudah dimulai. Atlanta memberhentikan motornya didepan warung bubur ayam, berniat untuk mengisi perutnya sebelum sekolah.
"Bang bubur ayam sama teh hangatnya satu" pesan Atlanta
"siap mas, gak pakai kacang kan?"
"Iya bang kayak biasanya aja"
Beberapa menit berlalu bubur pesanan Atlanta sudah siap, disantapnya bubur ayam yang ada didepannya dengan segera tanpa diaduk.
Atlanta tim bubur gak di aduk garis keras, hihi sama kaya authornya
Kalo kalian tim bubur aduk atau tim bubur gak diaduk guys?.
Setelah selesai dengan sarapannya atlanta segera melajukan motornya kesekolah, tersisa sepuluh menit lagi bel masuk berbunyi.
***
"Woy, cepetan bayar kas" teriak Alika, bendahara kelas Atlanta, sedikit cerewet dan bermulut pedas.
"sepuluh rebu doang tapi nunggak mulu, giliran ceweknya ngajak jalan langsong digas" cerocos Alika yang berada di depan meja Rio, si tukang langganan nunggak kas kelas.
"Jadi cewe gue mangkannya, biar gue ajakin jalan tiap minggu." Balas Rio.
"dih ogah banget gue sama cowo modelan kadal kayak lo"
"hal ogah-ogah, giliran di traktir dikantin maju paling depan lo"
"traktiran mustahil buat di lewatin, gak usah merepet kemana-mana, cepet bayar kas udah nunggak 3 minggu lo" semprot Alika setelah ingat tujuan awal mendatangi meja Rio.
"Bentaran" Rio mengeluarkan dompet dari saku celananya, mengambil selembar uang lima puluh ribu dan di berikan ke Alika.
"Ok, thanks Rio"
Kini pandangan Alika tertuju kepada dua orang yang baru saja memasuki kelas. "oy, double A, cepet bayar kas gak lo berdua" ucap Alika pada Atlanta dan Alexa.
KAMU SEDANG MEMBACA
SPUTNIK
Fiksi RemajaAtlanta Putra Mahardika, yang gak pernah ngerasaain apa itu arti "tenang" dalam hidupnya berada dalam dekapan luka, bertemankan rasa takut dan sesuatu yang dianggapnya seolah mimpi buruk, yang nyatanya itu adalah kenyataan yang ada, di dewasakan ole...