Arjuna Bhumi Dewangga

35 4 0
                                    

Arjuna Bhumi Dewangga

"Lo mau gua gebuk atau tonjok?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lo mau gua gebuk atau tonjok?"

==========

"Oke berhubung hari ini guru pada rapat. Kalian dibebasin mau ngapain aja, ingat asal masih dilingkungan sekolah. Kalo berani keluar dari sini, siap-siap aja masuk BK!" ucap ketua kelas membuat semua murid kegirangan inilah paling ditunggu jam kosong, suatu kebahagiaan bahagia untuk seluruh siswa-siswi.

Siapa yang tidak senang kalau tidak belajar, ya kalau murid pintar sih pasti sudah misuh-misuh dalam hati soalnya belajar adalah waktu menyenangkan bagi mereka. Elvan bersama teman nya segera melimpir keluar kelas, bersamaan murid lain juga.

Shaka sebagai anak yang tidak punya teman hanya bisa termenung dalam kelas sendirian. Menatap keluar banyak murid bermain di lapangan atau lingkungan sekolah bersama teman mereka, miris sekali tidak ada siapapun mau berteman dengannya. Lagi dan lagi dia slalu dikucilkan karena kekurangan nya, terlebih dia hanya anak panti masuk ke sekolah ini saja dia hanya mengandalkan beasiswa makin di kucilkan oleh murid sini.

"Bro Shaka ngapain lo diem dikelas aja. Mau tapa kah? Mending ngantin sama kita," Shaka dengan wajah kaget menatap tajam pemuda baru datang sudah berisik.

"Berisik, bego! Ngga lihat wajah Shaka tampak bahagia sekali?" ceteluk Davanka takut-takut menunjuk ke arah Shaka yang masih memasang wajah kesal. Sorry aja nih dia ngga mau kena amuk, biasanya modelan Shaka kalau marah tuh serem. Baru ditatap gini aja bisa membuat dia ketar-ketir, gimana kalau kena amuk? Langsung jantungan.

"Oke-oke mau ikut kaga? ini mumpung sendirian, dari pada digangguin setan mending ikut kita." Vernon mencoba merayu Shaka sulit sekali mengajak anak kudet macam Shaka. Astaga sumpah mana tuh muka sama sekali ngga berekspresi, beneran semenakutkan itu.

"Iya," jawaban singkat. Tapi membuat Vernon jingkrak jingkrak bahagia, tanpa menunggu dia mendorong dengan bar-bar kursi roda Shaka. Senang lah dapet kawan baru, ketemu random juga saat memergoki sahabat nya asik nongkrong di UKS kemarin.

"Anjir lah penuh semua," decak Vernon melihat semua bangku kantin sudah terisi penuh. Matanya menatap ke pojok kantin masih ada bangku tersisa, dia pun mengajak yang lain kesana. Masih mending dapet, daripada harus ngemper dilantai kaya gembel.

"Davian, Zio. Lo berdua yang pesen makanan gih! Gantian yak, kemarin kan gua sama Davanka." perintah Vernon tidak mau menerima alasan apapun. Zio bersama Davian langsung meluncur walaupun dalam hati mendumel mengatai manusia tengil itu. Untung teman, kalau bukan udah mereka gibeng.

"Aduh kebelet boker lagi! Dav, anter gua yok. Kebelet ini!"

"Terus Shaka sama siapa? Masa pergi semua!"

"Aduh nanti juga ada Zio, cepetan udah diujung ini." Vernon menarik tangan Davanka masih diam saja. Udah kebelet boker ini, ngga ada waktu untuk nunggu nih anak mikir dulu.

Shaka And Wish Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang