puppy 9

714 101 5
                                    

The secret of puppy s2.

"Ini beneran kita balik aja? " Tanya Nala dengan kesekian kalinya.

Delynn menghela nafasnya lalu menganggukkan kepalanya, Ia sedikit kesal karena Nala sudah menanyakan hal itu beberapa kali saat mereka sampai dari mall dan sampai berpisah.

"Iya Nalaaa, Mau gue bilang berapa kali lagi? " Tanya Delynn dengan kesal pada Nala sedangkan sang pelaku hanya tersenyum tanpa dosa.

"Tapi lo tau kan Del? Seberapa khawatirnya kita? Penguntit itu ga sembarangan lho.. " Tukas Nachia dengan nada bicaranya yang serius.

"Gue paham kok, Is oke gais. Terimakasih ya sudah khawatir sama gue, Tapi kali ini cukup ya, Gue bisa jaga diri kok" Nala dan Nachia tersenyum terpaksa, Temannya ini sangatlah keras kepala.

Akhirnya setelah berbicara dengan panjang lebar karena rasa khawatir yang tinggi, Delynn pun melambaikan tangannya menatap kepergian mobil temannya itu.

Kini ia kembali tinggal dirumah sendirian, Delynn segera masuk kedalam rumahnya dengan cepat dan tak lupa untuk mengunci semua pintu rumahnya. Sesuai ucapan dan saran dari kedua temannya itu, Delynn telah memesan tukang untuk mengganti kunci pintu rumahnya saat ia pergi tadi.

Delynn mulai menutup dan mengunci jendela rumahnya yang sudah memiliki kunci yang sangat ketat dan aman. Kini ia kembali merasa aman, Ia pun berjalan menuju dapur untuk merapihkan belanjaannya tadi.

Delynn mulai memisahkan sayuran, daging, telur dan belanjaan lainnya kedalam kulkas. Semuanya berjalan dengan santai sampai akhirnya ia merasakan hawa hawa mengerikan, Delynn melirik ke belakang lalu ia kembali fokus ke apa yang ia lakukan.

Delynn berusaha melupakan apa yang ada disekitarnya, Ia hanya ingin fokus menyelesaikan apa yang ada di lantai 1 lalu bergegas kembali ke lantai 2 untuk tidur.

Namun perasaan dan hawa kali ini membuatnya sulit fokus, Delynn menutup matanya dan diam diam mengambil pisau kecil yang tadi ia beli untuk berjaga-jaga. Setelah merasakan seseorang ada dibelakangnya, Dengan cepat Delynn membalikkan tubuhnya dengan menggerakkan pisaunya.

Tepat sasaran, Pisau kecil yang Delynn pakai mengenai wajah orang yang ada dibelakangnya. Delynn segera berdiri dan berjalan mendekati orang yang sedang terjatuh dengan menyentuh wajahnya yang terkena luka goresan.

"Lo siapa? Lo yang nguntit in gue selama ini? " Tanya Delynn dengan nada dan tempo yang penuh emosi.

Orang itu perlahan menengok dan menatap Delynn yang ada dihadapannya, Delynn segera terkejut ketika mengetahui siapa orang itu. Tanpa Delynn sadari, Pisau yang ia pegang menjadi jatuh.

"LILY? KAMU NGAPAIN SIHHH" Seru Delynn dengan langsung berlarian mendekati Lily yang tergeletak dibawah.

Pipi mungilnya terkena sedikit goresan pisau Delynn dan membuat darah segarnya keluar dengan cukup deras. Delynn menjadi panik ketika melihat darah goresan itu terus keluar, Tentu saja Delynn langsung menangis melihat pacarnya itu terluka karenanya.

"Heh sayang! Kok kamu malah nangis sih? Harusnya aku yang nangis karena sakit" Gerutu Lily dengan mengusap air mata Delynn yang mengalir dipipinya.

"Maafin Delynn.. Delynn ga tau kalau itu Lily.. Huaaa" Lily semakin terkejut dan panik, Ia menghela nafasnya lalu menyentuh kedua pipi gadisnya itu.

"Hey hey.. Lihat aku sekarang! " Perintah Lily dan membuat Delynn membuka matanya dan menatap wajah Lily yang masih terdapat luka gores itu.

Dengan secara perlahan-lahan, Luka gores itu menghilang tanpa bekas dan membuat Delynn terkejut. Luka itu pun menghilang dengan sempurna tanpa bekas dan membuat Delynn terkejut dan juga teringat kalau pacarnya ini bisa mejik.

"Kamu ngapain nangis? Aku kan bisa sembuhin" Ledek Lily dan membuat Delynn emosi secara tiba-tiba.

"ADUH ADUH, MAAF DELYNNN" Seru Lily ketika Delynn memukul bahunya dengan cukup keras karena Lily meledeknya.

"Kamu ngeselin, Ah tau ah" Kesal Delynn dengan mendorong Lily yang hendak berdiri dan membuat Lily kembali terjatuh.

Delynn berjalan memasukkan semua belanjaannya yang tersisa kedalam kulkas, Lily hanya tersenyum menatap Delynn dari belakang yang sedang merapihkan belanjaannya.

Lily melirik pada pisau kecil yang Delynn pakai tadi untuk melukainya, Ia pun mengambil pisaunya yang termasuk kedalam jenis piasu lipat dan melipatnya. Lily berdiri dan berjalan menghampiri gadisnya yang masih menyelesaikan belanjaannya.

Delynn terkejut lagi ketika Lily memeluknya dari belakang, Delynn menghela nafasnya lalu menggelengkan kepalanya dan kembali fokus menata belanjaannya yang sisa sedikit. Delynn terkejut dan reflek menutup mulutnya ketika tangan iseng Lily mengusap perutnya dengan lembut.

"Lily... Aku sedang ngerapihin ini lho. Bisa stop dulu ga? " Kesal Delynn dengan suara yang sedikit terbata-bata.

"Hmm.. " Dehem Lily dengan suara pelan tepat di telinga Delynn.

Delynn menghela nafasnya lagi dan mempercepat apa yang ia lakukan sebelum gadis di belakangnya ini semakin clingy dan berbahaya.

"Ahh..-hmp" Delynn reflek menutup mulutnya dengan tangannya ketika tangan Lily masuk kedalam pakaiannya dan mengusap perutnya.

"Lily sh-stop.. " Pinta Delynn dengan memegang tangan Lily agar apa yang dia lakukan berhenti.

Bukannya berhenti seperti yang Delynn perintahkan pada dirinya, Lily malah membalikkan tubuh Delynn dan langsung meraup habis bibir Delynn. Delynn cukup terkejut ketika Lily tiba-tiba mencium bibirnya dengan sedikit kasar.

Ia sempat terdiam ketika Lily menciumnya karena ini seperti bukan Lily yang ia kenal, Namun ia segera menepis pikiran anehnya dan membalas ciuman yang Lily lakukan padanya.

Dan pada akhirnya suara kecupan itu terdengar sangat nyaring dan panas di dapur, Entah apa yang akan mereka lakukan setelah apa yang terjadi.








T. B. C.

Ini hanyalah sebuah karangan/fiksi, Jangan kaitkan tokoh cerita ini ke dalam kehidupan asli.
Jika ada salah dalam pengetikan, pengejaan atau tanda baca mohon maaf dan bisa beri saran dan kritik yang positif.
Maafkan saya jika terdapat beberapa alur yang sulit dimengerti, Karena otak saya sedikit gancet

the secret of puppy S2 [lilynn]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang