the secret of puppy S2 [lilynn]

Puppy 24

The secret of puppy S2

Delynn perlahan membuka matanya, ia bisa melihat seisi ruangan yang berwarna hitam dan membuatnya seperti merasakan dejavu. Delynn bangun dari tidurnya namun itu malah membuat dirinya merasakan sakit sekujur tubuh.

Ia menatap dirinya di cermin yang menghadap ke arah nya dan terkejut melihat perban yang ada pada kepalanya.

Apa yang terjadi semalam? Batin Delynn yang tak mengingat apapun.

Pintu perlahan terbuka dan membuat Delynn menoleh, ia terkejut melihat Gracie yang datang masuk menghampirinya. Ingatannya tentang apa yang dilakukan Gracie padanya pun kembali berputar di otaknya.

Delynn mundur secara perlahan dan ia langsung mengambil vas bunga yang ada di meja samping kasurnya.

"Menjauh... " Ancam Delynn dengan tangannya yang siap melempar vas bunga itu pada Gracie.

Gracie menghela nafasnya, ia tahu bahwa ini akan terjadi dan ia harus mengambil resiko. Gracie kembali berjalan menghampiri kasur Delynn dan sontak membuat Delynn ketakutan dan langsung melempar vas bunga itu tepat mengenai kepala Gracie.

Mungkin bagi manusia biasa, itu akan sakit dan pusing seketika, namun tidak bagi Gracie. Delynn terkejut melihat darah segar yang perlahan mengalir dari kepala Gracie, rasa bersalah kembali menyelimuti Delynn.

"Ma-maaf kak.. " Ujar Delynn dengan terbata bata.

Gracie menggelengkan kepalanya dengan senyuman tipisnya, ia berjalan kembali seolah-olah tak terjadi apapun sebelumnya. Gracie menarik kursi yang ada di dekat sana lalu ia letakkan di samping kasur Delynn.

Gracie duduk di kursi itu lalu ia mengambil kedua tangan Delynn dan mengusapnya, Delynn hanya diam tak berani berkutik dan membiarkan Gracie melakukan apa yang dia inginkan.

"Gue tau gue salah, maafin gue. Gue ga bisa ngebantah apa yang diminta oleh kak Gita, kalau gue ga ngelakuin apa yang ka Gita minta, lo sama Elin juga bakal kena"

Delynn terdiam dan bingung, Gracie tersenyum tipis karena ia tahu bahwa Delynn masih belum paham dengan keadaan ini.

"Lo tadi liat Hillary kan? " Tanya Gracie dan Delynn menganggukkan kepalanya.

"Hillary dan Abigail, mereka berdua sudah hampir selama 2-3 hari dicari tapi ka Gita ataupun seluruh bawahannya ga bisa nemuin jejak mereka. Akhirnya ka Gita punya ide, ya seperti kejadian kemarin"

Oke, kali ini Delynn paham dengan situasi dan keadaan kemarin. Kenapa dirinya harus babak belur seperti itu, bayangin aja Delynn manusia biasa gitu harus melawan Gracie yang bukan manusia biasa.

"Jadi gue dijadiin samsak tumbal gitu biar dua Lily itu muncul? " Tanya Delynn dengan menekan kan kata "samsak tumbal"

Gracie terkejut mendengar bahwa Delynn mengatakan itu, ia cukup tak enak dan ikut sakit hati dengan apa yang Delynn ungkapkan. Namun itu juga salah dia sendiri karena menjadikan Delynn sebagai tumbal agar Hillary dan Abigail muncul.

"Gue minta maaf, lo boleh mukul gue lagi, lo boleh lempar vas bunga lagi ke gue. Jazzlyn juga ngelakuin hal yang sama pas dia tau kalau gue ngelukain lo dan juga bikin lo babak belur"

Delynn terkejut ketika tahu bahwa Jazzlyn melakukan itu pada Gracie, dan disaat yang bersamaan, pintu kamar kembali terbuka dan Jazzlyn pun masuk kedalam kamar ini dengan bersama pelayan yang membawa nampan berisi makanan dan minuman.

"Lo ngapain disini? " Tanya Jazzlyn dengan menatap tajam Gracie.

"Jazzlyn" Panggil Delynn dan membuat tatapan Jazzlyn yang awalnya tajam langsung kembali cerah.