***
"Kamu mau ngomongin apa, Do?"
Rhea yang kini sudah berada di lokasi janjian dengan Aldo menanyakan. Dirinya tengah duduk di salah satu bangku panjang bersama pria itu.
Kali ini Aldo memang bukan mengajaknya ke Resto atau cafe seperti biasa, melainkan ke salah satu taman kota yang ada di Jakarta. Taman hijau nan asri serta sejuk juga terdapat kolam air mancur cukup luas, yang semakin menambah keindahan tempat tersebut.
"Soal perasaan aku, Rhe?" Sahut Aldo dengan nada serius. Memusatkan perhatian pada Rhea yang duduk disebelahnya lalu objek lain.
Rhea yang memang tidak mengerti dengan maksud ucapan Aldo, mengerutkan dahinya dan kembali menyahut.
"Maksud kamu apa, do?!"
Aldo tidak langsung menjawab, melainkan memandangi Rhea beberapa saat.
Rhea yang risih diperhatikan seperti itu, langsung membuang muka.
"Rhe, aku ..."
Ada jeda diantara kalimatnya saat Aldo hendak mengutarakan maksudnya, lalu bergerak meraih pergelangan wanita itu.
Meski sempat menepis seperti sebelumnya, tapi kali ini usaha Rhea gagal, karena Aldo sudah lebih dulu menggenggam tangannya begitu erat.
"Lepasin, Do, malu dilihat orang."
Rhea berusaha memberontak. Sayangnya Aldo tak mengindahkan sama sekali dan justru melanjutkan kalimatnya kembali.
"Rhe, Aku ... Aku masih cinta sama kamu!"
Kata-kata itu akhirnya keluar juga dari mulut Aldo setelah sekian lama terpendam dalam hati.
Tentu saja Rhea terpaku seketika dengan mata membulat tak percaya .
"Kamu apaan sih, do! Bukannya kamu sendiri tahu kan, kalau aku sudah menikah dan punya suami!!" Rhea menampik, menjadikan status hubungan pura-pura yang dijalaninya bersama si kutub sebagai alasan utama, agar dia terbebas dari belenggu Aldo.
"Aku tidak peduli sama semua itu Rhe! Bahkan aku akan melakukan apapun demi mendapatkan kamu kembali, termasuk merebutnya dari suamimu," sahut Aldo menegaskan.
"Jangan gila kamu, Do!"
Nada suara Rhea naik satu oktaf. Dia begitu geram dengan kalimat yang diucapkan Aldo . Untungnya suasana taman sedang dalam keadaan sepi.
"Aku gila karena kamu, Rhe!" Balas Aldo tak mau kalah.
"Lepasin tangan aku sekarang, atau aku akan teriak,"
Rhea yang sudah begitu muak, langsung menghempaskan tangannya, hingga Aldo akhirnya mau meloloskan genggamannya. Dia buru-buru bangkit dari duduknya, hendak pergi. Namun sebelum berlalu dia memberi pesan pada Aldo.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗜𝗺𝗽𝗿𝗼𝗽𝗲𝗿 𝗠𝗮𝗿𝗿𝗶𝗮𝗴𝗲 [ TERBIT ]
SpiritualPernikahan harusnya menjadi momen sakral membawa kebahagiaan bagi dua insan manusia yang akan menjalani babak baru dalam sebuah hubungan serius. Namun sayangnya hal itu tidak berlaku bagi Argadana Bramantyo dan Rheana Elmira yang justru menganggap i...