Pikiran Arjuna selalu terpenuhi dengan sosok adik bungsunya, ini adalah pertama kalinya, adik kesayangannya menentang dirinya.
Kenapa?
Apa karena dia?
Apa hubungan keduanya, hingga adiknya rela mengorbankan token berharga itu?
Karena pikiran yang terganggu itu, mengakibatkan dirinya tidak konsentrasi dalam pertandingan. Sehingga Karna dengan cerdik mengalahkannya.
"Kemenangan untuk Raja Angga Karna!"
Kemenangan ini diperoleh untuk Raja Angga Karna, yang baru saja diangkat sebagai Raja atas bantuan permintaan Gayatri.
"Kamu puas? Arjuna dipermalukan karena kamu"desis Bima lalu meninggalkan Gayatri sendirian, Yudistira menepuk bahunya untuk menguatkannya, tetapi dia juga ikut meninggalkannya.
Gayatri menatap keempat kakaknya yang mengerumuni Arjuna, sepertinya mereka menghiburnya atas kekalahannya.
"Apa aku terlalu terbawa perasaan, sehingga melukai mereka?"batin Gayatri tidak nyaman.
"Lihatlah! Pangeran Arjuna kalah, ini berati tidak ada pemenang dari perlombaan ini, dan artinya tidak ada yang dapat menduduki posisi Putra Mahkota, untuk semua ini. Kami seratus Kurawa berterima kasih pada mu, adik Gayatri "ucap Dursasana dengan senyuman mengejek.
"Ahhhh benar juga, dari pada Pandawa. Bukankah kamu seharusnya berada dipihak saudara mu? Lagi pula, Pandawa hanya sepupu mu kan?~ kamu adalah putri Raja Destarasta"ucap Sangkuni dengan tawa geli.
"Diam kau! Raja Gandara. Aku hanya putri dari Pandu dan Ibu Kunti, berhenti mengecoh. Lalu siapa bilang pertandingan ini sudah selesai? Masih tersisa satu peserta lagi, bukankah aku belum kalah?"desis Gayatri dengan tatapan dingin.
"Tidak Nona Gayatri, anda adalah dermawan saya. Saya tidak akan mengangkat senjata pada mu, saya mengaku kalah jika itu adalah anda, yang menjadi lawan ku"ucap Karna dengan sungguh-sungguh.
"Apa kamu menganggap remeh adik perempuan Pandawa? Angkat senjata mu, dan lawan diriku!"desis Gayatri marah, Karna ragu-ragu antara melawan atau tidak.
Gayatri sudah melompat turun kearena, dan mengarahkan anak panahnya kearah Karna.
Gayatri mengerutkan keningnya, kenapa dia tidak mengangkat senjatanya, apa dia ingin bunuh diri?
"Karna!"Gayatri akhirnya panik, saat kepanikan melanda dirinya.
Sebuah perisai keemasan muncul dan melindungi Karna, ada juga anting-anting berkilauan yang menambah kesan ksatria pada dirinya.
"Anak ku"batin Kunti tidak percaya.
Disisi lain, Karna membuang senjatanya dan bertekuk lutut dihadapan Gayatri, "Hidup ku adalah milik mu. Kamu adalah Tuan ku, tidak mungkin aku mengangkat senjata melawan dirimu. Tolong jangan hukum aku, dengan mengangkat senjata melawan mu"
"......"Gayatri benar-benar kehabisan kata-kata, kenapa orang yang terlihat arogan ini, tiba-tiba menjadi patuh dan bahkan menyerahkan hidupnya?
Apa hidupnya sesuatu yang dapat diberikan begitu saja?
Kamu harus memperjuangkannya dong.
***
"Pertempuran itu tidak menghasilkan kemenangan apapun, Raja Angga Karna dan Gayatri memiliki hasil imbang, aku benar?"tanya Sangkuni sambil menggosok dadu miliknya.
"Aku dari awal adalah milik Nona Gayatri, kemenangan ku adalah miliknya. Jadi ini dapat diartikan kemenangan untuknya"Karna dengan tegas menolak sanjungan dari Sangkuni.
"Jangan katakan hal-hal yang membuat orang salah paham"batin Gayatri mengeluh, para Pandawa menatap tidak suka pada Karna.
Apa artinya kamu menjadi milik Gayatri?
Apa kamu pikir, kami mengijinkan adik kesayangan kami, memiliki pasangan seperti mu?!
"Meskipun begitu, ini tidak dianggap sebagai kemenangan!"ucap Duryudana dengan tegas.
Gayatri tertawa kecil, "Seseorang yang tidak memiliki kemampuan, biasanya yang paling banyak berbicara "ejeknya.
Duryudana mengepalkan tangannya, "Apa katamu?! Dasar anak pelayan!"
"Perhatikan ucapan mu! Duryudana!!!"marah Bima dan ingin mengangkat senjatanya untuk melawan Duryudana.
Untungnya Yudistira menahan tangan Bima, sehingga pertempuran itu tidak terjadi.
"Jika Duryudana berpikir seperti itu, maka aku tidak keberatan, mari buat pertandingan lain saja"Yudistira tidak ingin terjadi perpecahan, karenanya dia memilih berkompromi.
"Jika begitu, bagaimana dengan membiarkan guru-daksina sebagai penentu yang menduduki posisi Putra Mahkota"Guru Drona mengatakan idenya.
Pada zaman India Kuno, guru-daksina merupakan tradisi memberikan sesuatu sesuai permintaan guru kepada muridnya, sebagai tanda terima kasih dari seorang murid yang telah menyelesaikan pendidikan.
"Apa guru-daksina yang anda inginkan?"tanya Duryudana.
"Bawa Raja Drupada pada ku! Aku menginginkan dia diseret kehadapan ku"ucap Drona dengan tatapan penuh kebencian.
"Drupada?"Gayatri memijit pelipisnya, kenapa dia merasa familiar dengan nama ini?
Nama ini...
Bukankah salah satu nama orang yang muncul dalam mimpi ku, dalam mimpi itu terjadi Perang Kurusetra yang akan menghabisi hampir seluruh keturunan Dinasti Kuru.
Tetapi...
Kenapa ingatan akan mimpi itu menjadi samar-samar?
Lalu jika itu mimpi, kenapa terasa nyata?
Ini mimpi, atau sebuah takdir dalam bentuk teka-teki?
***
"Raja Destarasta, aku tidak tau ada keperluan apa anda datang ke kamar saya?"tanya Gayatri, Destarasta tersenyum lembut.
"Aku kemari untuk menyerahkannya kembali"Gayatri menatap token emas itu dengan tatapan kebingungan, untuk apa dikembalikan?
"Aku mengambilkan ini sebagai hadiah atas kontribusi mu yang menarik Karna sebagai sekutu kita. Dengan kemampuan Karna, Hastinapura akan semakin kuat"
Sebenarnya alasan utama dari Destarasta mengembalikannya adalah karena dia tau jika anaknya, Gayatri adalah anak yang keras kepala.
Dia tidak akan meminta tolong padanya, bahkan jika dia dalam kesulitan yang mengancam nyawanya. Karenanya dia bermaksud membawa kembali token emas itu, agar dia dapat membuat permintaan
pada dirinya.
Meksipun dia memintanya pada dia, sebagai seorang Raja dan bukan seorang ayah. Dia cukup senang dapat mengabulkan permintaannya.
***
Bersambung ~
See you
KAMU SEDANG MEMBACA
Variabel Mahabharata 1-[END]
Fantasy📢 Cerita ini adalah karya fiksi semata. Segala kesamaan nama, tempat, tokoh, atau peristiwa dengan dunia nyata hanyalah kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyinggung pihak mana pun. 📢 Tokoh dan kejadian dalam cerita ini hanyalah fiksi belaka...
![Variabel Mahabharata 1-[END]](https://img.wattpad.com/cover/372700930-64-k912317.jpg)