"Raja kalah!"
"Sudah berakhir, kami akan dibinasakan oleh ksatria wanita itu!"
"Yang Mulia Takshaka, mari lari dari sini!"para bangsa naga meminta Raja mereka untuk melarikan diri bersama, selama mereka selalu bersama-sama, mereka yakin dapat memulai hidup dimana saja. Karena mereka sangat yakin dengan Raja Takshaka yang telah menjadi dukungan spiritual mereka!
"Aku belum kalah, tidakkah kamu tau? Aku memiliki pendukung?"Raja Takshaka menatap langit yang gelap dan penuh awan hitam dan petir. Selanjutnya dalam langit yang gelap gulita itu, Gayatri mendapatkan sosok pria yang menawan. Wajah ini sangat mirip dengan Arjuna, siapa dia?
"Dewa Indra!"Takshaka memberi hormat dengan senyuman, Indra menatap Gayatri dengan tatapan penuh ketegasan.
"Pergilah, aku akan membebaskan mu. Mengingat kamu adalah adik kesayangan, anak ku"Indra dengan baik hati, meminta Gayatri untuk pergi segera. Meskipun ini sedikit disayangkan, menurut pikiran Takshaka, dia tetap mencoba menerima apa yang diinginkan Dewa Indra.
"Anak? Anak yang mana?"
"Arjuna"
"Ah...."akhirnya pikiran Gayatri terbuka, dia pernah mendengar tentang rumor bahwa kakak-kakaknya adalah anak-anak yang diberkati oleh Dewa~ aku tidak menyangka, ternyata itu benar adanya.
"Jika begitu, aku akan menghormati permintaan anda. Tetapi aku minta maaf, karena tidak bisa melakukannya. Ada beberapa hal yang mengharuskan ku membuat kota disini"
"Nak, jangan keras kepala. Mengapa kamu ingin mati karena sifat keras kepala ini?"
"Aku butuh ini, jadi mohon jangan bertanya lagi"
"Baik, kamu yang memintanya!"Indra menutup matanya dan akhirnya sebuah senjata sakti keluar.
"Ini sulit, bagaimana aku mengatasinya?"Gayatri menatap langit dengan tatapan berpikir, bagaimana cara ku menghentikan pertikaian yang merugikan ini dan mengubahnya menjadi sebuah kemenangan.
***
"Tidak, anda ingin kemana?"Takshaka menatap kepergian Dewa Indra dengan tatapan tidak percaya.
Semua ini terjadi karena Gayatri beberapa saat lalu, selain saling melempar serangan bersama-sama. Dia juga menggunakan serangan mulut untuk mempengaruhinya.
Bagaimanapun meskipun Dewa Indra telah berjanji untuk melindunginya, setiap janji bukannya tidak memiliki kelemahan. Kelemahan ini terlihat, dimana Takshaka membuat banyak kesalahan seperti membunuh, dan menganiaya.
Dari beberapa versi yang Gayatri baca dibuku sejarah, para Dewa selalu condong kearah moral kebenaran. Karena adanya karma atas perbuatan, maka inilah yang akan didapatkan oleh Takshaka.
Singkat cerita, Takshaka ditinggalkan karena semua tindakannya yang melangkah ke arah yang berlawanan dengan moral.
"Jadi, kamu kalah. Kepalan tangan ku yang menang disini, aku benar?"Takshaka mengepalkan tangannya, ada perasaan tidak nyaman dihatinya. Apa dia akan meninggalkan kampung halamannya?
"Aku mengerti, aku telah kalah. Karena itu, aku dan rakyat ku akan pergi!"Takshaka menepuk debu di pakaiannya, dan ingin melangkah pergi.
Tentunya hal ini dicegah oleh Gayatri, "kamu ingin kemana? Apa aku meminta mu pergi? Sebagai pihak menang, kamu harus mendengarkan ucapan ku. Aku benar kan?"
"...."Takshaka menghela nafas, ini adalah takdirnya. Dia kalah! Dan meskipun hatinya dipenuhi amarah untuk membalas dendam, dia juga tau bahwa kekuatan ini tidak cukup! Jika dia diberikan kesempatan membalas kekalahan ini beberapa tahun lagi, bukannya tidak mungkin untuk mengalahkannya. Tapi ini jika Gayatri ingin melepaskannya, bagaimana jika dia tidak ingin melepaskannya dalam hidup ini?
"Apa keinginan mu?!"
"Bisakah kamu membantu ku? Tolong bantu aku membuat sebuah kota yang makmur disini, jadilah pelindung kota ini"
"Pelindung kota?"
"Iya! Dengan kekuatan mu, aku akan merasa lega"
"Tidak takut jika aku membunuh penghuni manusia yang tinggal di sini, nantinya?"
"Tidak! Karena aku tau kamu adalah seseorang yang dapat ku percaya"Gayatri tidak ingin tidur dengan keadaan dimana dia di incar oleh musuh kuat seperti Takshaka, jadi lebih baik mari kita tarik dia menjadi seorang teman~
"Jika ini perintah mu, maka..."
"Tidak! Bukan perintah, tapi permintaan. Jika kamu menolak, maka aku akan menghormati"Gayatri dengan cepat melambaikan tangannya, mencoba menyampaikan maksud baik.
"Karenanya aku mohon untuk bekerja sama dengan ku! Jadilah pelindung kota ini!"
Melihat ksatria yang tangguh itu, dengan kekuatan yang dahsyat malah mendudukkan kepala dihadapannya, entah kenapa Takshaka sedikit merasa terharu. Dia diam-diam berpikir, apakah dia memang sehebat itu? Sehingga musuh yang awalnya dianggap tangguh, memohon untuknya?
Selanjutnya dia merasa bahwa Gayatri sangat enak dipandang, karena alih-alih memaksanya, dia meminta pendapatnya.
Mungkinkah tidak semua manusia itu buruk? Misalnya Gayatri adalah salah satu dari golongan yang baik?
Jika Gayatri mendengarkan isi hatinya, mungkinkah Gayatri merasa sedikit bersalah. Bagaimanapun dia mencoba menundukkan kepalanya pada Takshaka, murni karena tidak ingin terlibat banyak masalah~
Lagi pula itu hanya menunduk, mengapa terlalu dianggap serius? Tentu saja, ini akan berbeda jika statusnya telah menjadi Raja ataupun Putri Mahkota. Karena saat itu, dia akan mewakili kerajaannya~
Saat ini, dia hanya seorang Tuan Putri yang lemah lembut~ tidak masalah jika kita menundukkan kepala sedikit kan?
Terlebih aku sudah meminta Karna untuk membereskan mata-mata disekeliling tempat ini, sehingga momen ini hanya dilihat oleh dia, Takshaka dan juga rakyat bangsa naga.
Aku yakin, diantara mereka tidak ada yang bermulut ember. Jadi ini tidak masalah sama sekali~
***
Bersambung ~
See you
KAMU SEDANG MEMBACA
Variabel Mahabharata 1-[END]
Fantasy📢 Cerita ini adalah karya fiksi semata. Segala kesamaan nama, tempat, tokoh, atau peristiwa dengan dunia nyata hanyalah kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyinggung pihak mana pun. 📢 Tokoh dan kejadian dalam cerita ini hanyalah fiksi belaka...
![Variabel Mahabharata 1-[END]](https://img.wattpad.com/cover/372700930-64-k912317.jpg)