"Kenapa aku harus mengabulkan keinginan mu? Siapa kamu untuk ku?"Gayatri tersenyum dan kemudian berhenti tepat dihadapannya.
"Seseorang yang mencuri identitas ku? Seseorang yang mendapatkan kasih sayang yang seharusnya menjadi milik ku? Nama yang indah itu, awalnya milik ku. Kepahitan yang ku miliki, awalnya adalah milik mu. Untuk seseorang yang hampir sepanjang hidupnya memberikan ku kesengsaraan, meskipun itu tidak disengaja. Mengapa aku harus membantu mu membebaskannya?"Gayatri bertanya dengan nada lembut, tetapi setiap ucapannya menusuk hati Dursala.
"Kamu benar, segala macam kesedihan itu awalnya adalah milik ku. Aku tau itu.... tetapi....."Dursala menunduk dan menatap lantai dimana ibu kandungnya pernah dipermalukan. Dia ditampar hingga pingsan, dan ditarik dipaksa ke sel penjara.
"Aku seorang anak kecil yang keras kepala. Aku ingin ibu ku kembali! Ini tidak gratis, aku akan menawarkan satu hal yang berharga"
Gayatri tersenyum lembut, "Apa yang akan kamu tukarkan?"
"Aku! Diriku! Awalnya ku pikir setidaknya jika aku meminta dengan sungguh-sungguh, kalian akan membiarkan aku dan ibu ku pergi. Ternyata aku salah"Dursala melangkah semakin dekat dengan Gayatri dan berdiri dihadapannya, tanpa peduli dengan tatapan waspada yang diberikan Pandawa dan Kurawa.
"Karenanya aku siap untuk dijadikan alat politik, nikahkan aku dengan siapapun yang dapat menguntungkan Hastinapura! Status sebagai Putri kesayangan Hastinapura belum menghilang, semua kerajaan yang mendambakan bersekutu dengan kita, akan memata-matai ku sebagai Ratu mereka!"
"Mengapa sampai seperti itu? Kamu mengorbankan hidup mu, hidup yang lebih buruk daripada kematian. Maukah kamu?"Gayatri menanyakan kepadanya dengan kesungguhan.
"Kamu bisa melakukan apapun untuk Pandawa, bukan? Maka aku akan melakukan ini, demi ibu ku"
"..."Gayatri menatapnya lama dan akhirnya berbalik untuk melihat Duryudana.
"Bebaskan ibunya, orang itu bersalah padaku. Aku memiliki hak untuk menghukumnya atau memaafkannya. Lalu tidak perlu menikah, kamu bisa pergi kemanapun dengan ibu mu, Dursala"Gayatri berjalan keluar dengan tatapan yang hanya dia sendiri tau apa yang dia pikirkan.
"Tunggu dulu! Siapa yang memberikan hak padamu?! Aku adalah orang yang paling dirugikan disini, Gayatri!"Gayatri berhenti dari langkahnya, dan melihat Gandari yang baru saja memasuki ruangan.
"Aku kehilangan anak ku, apa aku tidak dihitung sebagai korban? Bagaimana bisa kamu memutuskan sesuatu tanpa menunggu kehadiran ku?"tanya Gandari penuh kesedihannya, Dursala menunduk tidak berani menatap wajah sedih ibu yang telah merawatnya.
"Ibu, bahkan jika aku tidak mengatakan ini. Kamu akan memikirkan cara untuk membuat Kirana pergi dengan kematian palsu, kamu tidak ingin Dursala bersedih kan? Daripada membiarkan dia hidup dalam bayangan, biarkan dia bebas dan hidup dibawah sinar matahari"
Itu benar, Gayatri mengetahui semuanya. Termasuk rencana Gandari untuk membebaskan Kirana secara diam-diam. Tentu saja, Gayatri tau itu. Meskipun dia dikatakan sebagai anak kandungnya, bagaimana mungkin dia bisa menggantikan posisi seseorang yang telah dia rawat dengan kedua tangannya sendiri?
Meksipun para Kurawa selalu menjauhi Dursala dan bersikap kasar padanya, atau mengabaikannya. Sikap kasar ini hanya berupa ucapan, ini dapat disimpulkan sebagai rasa bersalahnya padaku yang mendapatkan perlakuan buruk.
Dari awal, aku memang tidak bisa menggantikan Dursala, aku tau itu. Tidak masalah, karena dalam hati ku hanya Pandawa dan Ibu Kunti yang akan benar-benar peduli padaku, dan posisi ku dihati mereka tidak akan berubah!
Aku tidak ingin membuat semuanya menjadi semakin rumit, karena aku terbiasa mendapatkan pengabaian.
"Tidak! Gayatri, bagaimana kamu bisa mengetahui semuanya?"tanya Gandari sedikit panik, Gayatri menggelengkan kepalanya.
"Itu karena aku, Gayatri"Gayatri yang sama, yang akan kalah dari Dursala jika itu berhubungan dengan kasih sayang Raja Destarasta, Kurawa, Ratu Gandari, ataupun Ibu Kirana. Kalian akan tetap menyayangi Dursala, dan akan memberikan ku rasa sayang yang didasari perasaan iba dan kasihan. Aku benar-benar letih, ku pikir segalanya berubah. Tetapi tidak, kamu datang dan menyadarkan ku akan angan-angan ini, Dursala.
***
Bersambung ~
Singkat cerita, author sendiri bingung sama jalan pikiran Dursala dan Gayatri yang saling cemburu?~
Gak tau mau dibawa kemana hubungan persaudaraan yang penuh iri dan kecemburuan ini~
Apakah akan berakhir baik? Atau malah bermusuhan? Gak tau juga sih~ capek pikir nya 🤣
See you
KAMU SEDANG MEMBACA
Variabel Mahabharata 1-[END]
Fantasy📢 Cerita ini adalah karya fiksi semata. Segala kesamaan nama, tempat, tokoh, atau peristiwa dengan dunia nyata hanyalah kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyinggung pihak mana pun. 📢 Tokoh dan kejadian dalam cerita ini hanyalah fiksi belaka...
![Variabel Mahabharata 1-[END]](https://img.wattpad.com/cover/372700930-64-k912317.jpg)