39-Aku tidak ingin terlibat

645 67 0
                                        

"Hahahaha...aku hanya seorang pelayan, untuk apa pendapat dari ku?"Wulan secara alami membuang masalah tidak perlu ini, berbicara lebih sedikit saja. Aku benar-benar tidak ingin terlibat~

Akan lebih baik untuk pulang dan bermain-main dengan hewan peliharaan dirumah. Kucing kesayangan ku itu, aku tidak tau apakah dia sudah makan dengan benar?~

"Hanya pelayan? Ku rasa kamu terlalu memandang rendah dirimu. Menurut ku kamu adalah seseorang yang sangat bijaksana. Jadi bagaimana menurut mu? Apakah para Pangeran Kuru kategori pengecut?"

"Aku tidak tau mengapa anda mempertanyakan pertanyaan seperti ini, tapi satu hal yang pasti. Aku tidak bisa mengambil keputusan untuk para Pangeran Kuru. Aku dan para Pangeran Kuru tidak memiliki hubungan apapun, bukankah tidak adil jika aku memberikan evaluasi pada seseorang yang tidak ku kenal?"

"Oh ya ampun~ begitukah? Lalu mengapa kamu tadi mempertanyakan tindakan Putri Drupadi yang menolak Raja Angga Karna? Bukankah ini berati kamu tidak adil untuk Putri Drupadi, karena mengkritik tanpa mengenalnya secara pribadi?"tanya Krishna tiba-tiba, Wulan tertegun sebentar dan setelah memikirkan beberapa saat. Sepertinya memang dia sedikit terlalu berlebihan pada Putri Drupadi, hanya saja dia tidak dapat menahan penghinaan yang keluar dari bibirnya. Entah apa alasannya, dia juga sangat tidak paham dengan tindakannya yang diluar dari kebiasaannya.

"Kamu benar, aku salah. Untuk itu aku minta maaf Tuan Putri Drupadi, aku telah bersikap kasar padamu. Meskipun begitu, aku tetap akan melakukannya karena menghina seseorang sedemikian rupa karena kelahirannya bukanlah hal benar"jelas Wulan dengan penuh kesungguhan, Drupadi menatapnya lama, selanjutnya dia mengatakan sesuatu yang diluar dugaannya.

"Untuk apa meminta maaf? Kamu tetap menganggap ku bersalah atas penolakan itu, bukan? Jangan melakukan hal sia-sia. Selanjutnya jika tindakan ku dihitung sebuah kesalahan, bukankah berati para Pangeran Kuru juga bersalah karena mereka menyerah sebelum mencoba berpartisipasi dalam swayamvara?!"

"Tidak, aku tidak punya pendapat untuk ini"Wulan menggelengkan kepalanya, dia tidak bisa menilai ini benar atau salah. Pernikahan adalah sesuatu yang istimewa, dan yang paling penting adalah perlu adanya persetujuan diantara keduanya. Jika saja, ada perseteruan diantaranya, bisa saja pernikahannya tidak akan bertahan lama.

"Nona Wulan, jika kamu sedikit saja merasa bersalah pada Putri ku, maukah kamu membujuk Pangeran Arjuna untuk berpartisipasi?"Drupada melipat tangannya memohon, ini adalah permohonan dari seorang ayah demi kehidupan anaknya.

"Tapi aku..."

"Nona Wulan, anda hanya perlu membujuknya. Bisa saja mereka tergerak dengan ucapan mu"Krishna memotong ucapan Wulan, dan ini membuatnya tidak dapat membantah.

"Ini adalah kehidupan seseorang, aku akan berutang budi padamu"Drupada sekali lagi memohon padanya, Wulan benar-benar tidak tahu harus bagaimana menghadapi situasi ini.

"Aku bahkan bisa memberikan mu posisi sebagai satu-satunya Ratu masa depan kerajaan Pancala, aku akan menikahkan mu dengan Putra Mahkota Destradyumna saat ini juga!"ungkap Drupada dengan kesungguhan, Wulan dengan tatapan terkejut, membulatkan matanya.

Seorang Pangeran menikah dengan pelayan sepertinya?

Hey!

Ini keterlaluan! Aku juga tidak menyukai naskah ini! Sangat menyenangkan hidup sederhana, untuk apa melibatkan diri pada hal merepotkan?

"Tidak perlu sampai seperti itu, selanjutnya Pangeran Destradyumna adalah pria baik yang akan menikah dengan seorang Tuan Putri juga"Wulan dengan tegas menolaknya, jangan bercanda~ tidak mampu untuk menjadi pasangan orang yang sudah memarahi ku.

"Aku tidak keberatan, jika kamu pilihan ayah ku. Maka aku bisa berjanji hanya akan menjadikan mu satu-satunya wanita ku dan Ratu masa depan ku!"Destradyumna mengatakannya dengan lantang, dan ini membuat Wulan merinding.

Hey!

Aku sedang menyelamatkan diri kita berdua dari pernikahan aneh ini, mengapa kamu keluar dan membuat masalah?!!

***

Bersambung ~

See you

Variabel Mahabharata 1-[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang