50-Aku ingin hak ku

590 67 2
                                        

"Dursala, mengapa kamu meminta kami untuk berkumpul disini?"tanya Raja Destarasta kebingungan, Dursala tersenyum, dia menatap Gayatri dengan tatapan penuh makna.

Para Pandawa dan Kurawa yang merasakan tatapan Dursala mengerutkan keningnya, dia tidak tau apa yang di pikirkan olehnya, tetapi ini tidak membuat mereka diam saja, seolah mereka memiliki insting yang sama.

Para Pandawa dan Kurawa berdiri didepan Gayatri seolah melindunginya dari mata jahat.

"..."Gayatri terdiam, apa yang terjadi? Mengapa mereka menutupi ku? Aku tidak melihat apapun!

Dursala menarik pandangannya karena orang tertentu yang melindungi Gayatri seperti perisai~ tiba-tiba saja, Dursala merasa menjadi penjahat. Padahal dia hanya menatapnya~

"Ayah, aku ingin mengembalikan apa yang bukan milik ku, dan mengambil hak-hak ku kembali"jelas Dursala.

"Hak? Apa yang kamu bicarakan? Apa kamu punya hak? Untuk anak seorang pelayan, apa hak mu?"tanya Dursasana pada Dursala, Gayatri mengerutkan keningnya, ini tidak benar untuk mengejek seseorang sedemikian rupa hanya karena kelahirannya.

"Hati-hati dengan ucapan mu, Kak Dursasana. Tidak seharusnya kamu berucap seperti itu pada saudari mu sendiri"ucap Gayatri tidak puas, Dursala tersenyum kecil.

"Tidak masalah Gayatri, aku tau jika Kak Dursasana memang pembuat onar. Aku tidak akan memasukkannya dalam hati~"

Mulut Gayatri ternganga lebar, dia tidak menyangka jika Dursala yang terkenal sebagai Tuan Putri yang berbudi luhur memiliki sisi yang uhuk...uhuk.... sedikit berbeda~ apa dia baru saja mengata-ngatai Dursasana? Astaga! Ini sangat bagus~

"Kamu?!"Dursasana tiba-tiba kehilangan keberanian untuk berbicara ketika dia melihat Dursala tersenyum penuh arti, seolah mengatakan jika kamu berani menyela, aku akan membongkar aib mu.

"...."Dursasana mendengus kesal, bagaimana bisa dia tiba-tiba diancam?! Ini benar-benar menyebalkan!

"Jadi apa yang akan dikembalikan, dan apa yang ingin kamu ambil kembali?"tanya Bisma heran.

"Nama! Nama ini bukan milik ku, dan nama Gayatri adalah milik ku!"Dursala mengatakannya dengan kesungguhan, selanjutnya dia menatap lantai dimana ibu kandungnya pernah dipermalukan.

"Selanjutnya aku ingin ibu kandung ku di bebaskan! Ini adalah hak kedua yang ku inginkan"

"Pft.... Hahahha..... Membebaskan Kirana? Berani sekali kamu! Dia akan dihukum dengan hukuman mematikan! Aku tidak akan melepaskannya!"Duryudana menatapnya dengan tatapan kebencian, akhirnya Dursala! Kamu menampakkan wujud asli mu, kamu ingin membebaskannya? Seseorang yang telah membuat Gayatri kami sengsara?! Bermimpilah!

"Bukankah ini konyol? Kamu ingin nama Gayatri?! Taukah kamu? Nama ini telah dibuat besar oleh Gayatri kami! Setiap orang yang mendengar nama Gayatri, maka mereka akan diingatkan pada calon Putri Mahkota Hastinapura! Ksatria wanita yang membuat kota Khandava yang penuh dengan monster, menjadi kota manusia! Bahkan dia dapat membujuk para monster disana sebagai kawannya untuk melindungi kota Khandava! Mengapa kamu, ingin mengambil kerja keras Gayatri kami?! Kamu Tuan Putri Dursala, tidak berhak atas nama Gayatri!"Bima menunjuk Dursala dengan senyuman mengejek.

"Bima, hentikan!"Yudistira menahan Bima yang akan terus berucap dan menyakiti hati Dursala.

"Kamu benar, aku tidak berhak mendapatkan nama itu. Yah nama tidak terlalu penting juga, setelah ku pikir-pikir lagi~ aku hanya ingin ibu ku, tolong kembalikan ibu ku dan biarkan aku dan ibu menjauhkan diri dari Hastinapura. Kami akan menjauh, dan tidak akan kembali"inilah yang diinginkannya, setelah berpikir lama.

Merupakan kebenaran dia mencintai keluarga yang membesarkannya, tetapi dia ingin pergi untuk kebaikan semua orang. Tidak masalah jika tidak ada yang mencintai ku seperti dulu, dia memiliki ibunya yang tidak akan merubah perasaannya padanya. Apapun keadaannya!

"Aku akan mengembalikan nama, status dan segalanya pada Gayatri. Aku juga tidak butuh nama Gayatri, tapi bisakah kamu membebaskan ibu ku?"Dursala menatap Gayatri dengan kesungguhan, meskipun Gayatri telah ditutupi oleh Kurawa dan Pandawa, Dursala secara otomatis menghadap tempat Gayatri berdiri.

Gayatri tersenyum kecil, perjuangan ini seperti dirinya yang dulu. Berusaha keras untuk mendapatkan sesuatu demi orang yang disayanginya, tetapi....mengapa aku Gayatri, harus berbuat baik padamu? Apa aku harus merasakan ketidakadilan ini?

Gayatri keluar dari pengepungan Pandawa dan Kurawa, dia ingin melihat ekspresi apa yang akan dibuat oleh Dursala setelah mendengarkan perkataannya yang kejam. Apakah kamu akan membenci ku? Hingga kamu ingin membunuh ku? Apakah kamu akan cemburu dan rasanya ingin melakukan hal buruk yang menelan hati nurani mu, seperti apa yang ku rasakan pada mu dahulu?

***

Bersambung ~

See you

Variabel Mahabharata 1-[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang