Variabel Mahabharata 1-[END]

59-Berpisah?

Karena keduanya memiliki situasi yang berbeda, akhirnya entah itu Gayatri ataupun Chandra harus mengambil jalan yang terpisah.

Dimana Chandra akan menyusup ke kamp Putri Gayatri, dan Gayatri sendiri akan menyusup ke kamp Chandra untuk membunuh Raja Jayadrata!

Meksipun Chandra memiliki beberapa perubahan rencana karena orang tertentu, yaitu alih-alih mencoba menenangkan pertarungan ini, dia memilih untuk mendapatkan Wulan, yang merupakan Gayatri.

Dalam sudut pandang Chandra, Kerajaan Sindu hanyalah kerajaan kecil yang tidak berarti. Dia dapat meninggalkannya jika dia mau, toh paling-paling dia hanya kena marah ayahnya karena berulah lagi~

Tapi untuk perasaan berdebar yang baru pertama kali dia rasakan, dia tidak dapat mengabaikannya bahkan jika pihak lain berasal dari pihak musuh!

"Sayang sekali, aku tidak bisa melihat wajah aslinya"desah Chandra sambil menatap punggung Gayatri yang telah menghilang dari pandangannya.

Gayatri terus berjalan dan akhirnya dapat menyusup sebagai pekerja buruh. Pekerjaan yang dia lakukan sangat sederhana, yaitu mencuci segala macam pakaian.

"Yang Mulia Raja Jayadrata!"Gayatri menunduk dan memicingkan matanya mengikuti setiap gerak-gerik mangsanya.

Jayadrata sedang berbincang-bincang dengan para sekutunya sambil berjalan-jalan disekitar sungai yang kebetulan tempat Gayatri dan para buruh lainnya untuk mencuci pakaian.

"Bagaimana cara menghabisinya?"ada sedikit kilatan inspirasi dimata indah Gayatri, dia tersenyum manis dan kemudian kembali melakukan tugas mencuci.

***

Jayadrata mengusap tengkuknya ragu-ragu, mengapa hari ini dia tiba-tiba merasa merinding? Seolah-olah hal buruk akan terjadi padanya!

Tetapi ini adalah kamp mereka, mengapa dia malah merasakan perasaan tidak nyaman ini?

Cringgg

Jayadrata tidak sempat berteriak, kepalanya telah terlempar.

"Sangat disayangkan, kamu malah menyinggung perasaan orang yang tidak dapat kamu tanggung kemarahannya"dengusnya lalu menghilang dalam kegelapan malam.

Malam itu ditakdirkan untuk tidak baik-baik saja, Raja Jayadrata meninggal didalam tendanya. Tidak ada yang tau siapa pembunuhnya? Yang jelas, saat ini Kerajaan Sindu telah kehilangan rajanya, dan hanya tersisa Damar sebagai satu-satunya darah Kerajaan Sindu! Dengan begini, sebelum pertarungan dimulai. Pemenangnya telah ditentukan!

***

"Apa-apaan?!"Chandra belum sampai ke kamp Putri Gayatri tetapi dia telah mendapatkan kabar jika dia kalah?

"Sungguh...."Chandra tertawa kecil, Putri Gayatri.....

Kamu benar-benar sesuatu, aku belum memulai tapi kamu telah mengakhiri?

Bagaimana aku mengatakannya? Sepertinya aku mendapatkan lawan yang tangguh!

"Sayang sekali, sepertinya untuk saat ini aku harus menunda untuk bersatu dengan mu, Wulan..."

***

Akhirnya setelah pertarungan arus bawah, Kerajaan Sindu telah mengangkat Raja baru terakhir yang merupakan Raja Damar.

Pengangkatan Raja Sindu dilakukan dengan megah, berbagai Raja yang memiliki hubungan baik dengan kerajaan ini diundang untuk hadir.

Kali ini, selain untuk mengangkat Raja baru. Kerajaan Sindu juga mengadakan swayamvara untuk tuan putri yang baru saja di temukan, saudari kembar dari Raja Damar!

Pihak Hastinapura menerima undangan itu, dimana para pangeran yang belum menikah diminta untuk ikut serta!

"Nakula, kamu sudah menikah. Mengapa kamu ikut?"tanya Arjuna terheran-heran, Nakula mendesah sedih. Dia bertanya-tanya mengapa kakak ketiganya ini, bodoh?

Tentu saja semuanya untuk Gayatri, apa kamu tidak lihat Damar yang selalu curi pandang pada Gayatri? Dia khawatir jika Gayatri diculik dan dinikahi oleh orang tertentu, dan akhirnya mereka tidak akan bertemu lagi~

Tentu saja, dia perlu membujuk Drupadi nantinya. Jangan sampai dia salah paham bahwa dirinya ingin menikah lagi~

Cukup satu istri saja, tidak perlu banyak-banyak. Nakula sudah pusing mengurus satu, jika ditambah satu lagi. Maka rambutnya akan rontok.

"Ngomong-ngomong Karna, Bagaimana kemajuannya?~"tanya Rukmanggada dengan nada meremehkan, Karna menatapnya dengan tatapan yakin.

"Aku pasti yang akan mendapatkannya, jadi jangan khawatir"bisik Karna penuh provokasi, Rukmanggada mendengus sebal dan akhirnya memilih untuk bergegas memasuki ruang istana.

Sat ini, swayamvara Putri Kerajaan Sindu telah dilakukan!

Siapa pemenangnya?

Ini akan terjawab di chapter berikutnya~

***

Bersambung ~

See you