"Apa yang kamu lakukan?!"Gayatri tiba-tiba panik ketika Duryudana meletakkan kepalanya dikaki Gayatri.
Setelah melakukan apa yang di inginkannya, Duryudana bangun dan menatapnya dengan senyuman lembutnya.
"Apa kamu tidak ingat?"Duryudana menatapnya dengan tatapan penuh makna, Gayatri termenung dan akhirnya mengingat kejadian sebelum insiden dia terjatuh ke jurang.
"Adik? Hehehe.... Pangeran Duryudana, Aku akan menganggap mu kakak, selama aku berhasil meletakkan kepala mu dibawah kaki ku"acuh Gayatri, dan meninggalkannya setelah memberikan tatapan kebencian yang teramat dalam.
Jadi apa ini yang membuatnya melakukan hal seperti itu?! Tapi dia seorang ksatria, dia meletakkan kepalanya dikaki seseorang....Ini salah!
"Tapi kamu...."
"Aku melakukannya, kamu harus menepati. Ayo, panggil aku kakak!"Gayatri tersenyum pahit, dia benar-benar tidak mendengar apa yang ku ucapkan. Sangat keras kepala, aku tidak tau mengapa dia bahkan rela tunduk padanya.
"Baiklah, Kakak Duryudana"bisik Gayatri sedikit malu, Duryudana berbinar bahagia.
"Apa-apaan ini? Hanya Kak Duryudana?! Aku juga ingin, aku akan berlutut juga. Jadi panggil aku kakak!"Dursasana yang merasa di abaikan. Sangat marah~
"Tidak! Mengapa kalian juga ikut-ikutan?! Jangan lakukan! Aduh kalian ini~"Gayatri benar-benar tidak berdaya dengan mereka yang malah melakukan hal seenaknya saja.
Disisi lain, Dursala menatapnya dengan tatapan kosong. Kebahagiaan itu berbeda dengan kesedihannya. Ini seperti dua sisi mata koin, diantara keduanya harus ada yang bersedih, agar yang lainnya bahagia!
Jika begitu...
Dursala menatap racun ditangannya dengan tekad. Jika begitu, aku akan mengakhirinya dengan baik.
Gayatri tersenyum melihat tingkah lucu para Kurawa, akhirnya tatapannya terjatuh pada punggung Dursala yang menjauh.
"Mengapa dia disini? Bukankah kamu seharusnya dihukum dikamar?"Gayatri mengerutkan keningnya, entah mengapa dia merasakan firasat buruk akan terjadi. Hanya saja dia tidak tau, apa itu?
***
"Putri Dursala? Apa yang kamu lakukan?!"Sanjaya segera menarik racun itu dan membuangnya, dia tidak menyangka ini. Apa Dursala akan bunuh diri?!
"Ada apa? Apa yang ku lakukan?! Ini adalah yang mereka inginkan! Mereka ingin aku mati, daripada mati perlahan-lahan, aku akan memilih yang lebih cepat. Hanya itu, Sanjaya!"
"Dengarkan aku, ini salah"Sanjaya mencoba menenangkannya, tetapi sepertinya Dursala menjadi gila akibat perlakuan Kurawa yang acuh padanya. Dia tidak peduli dan meninggalkan tempat itu.
"Nak, ada apa dengan mu?"Sanjaya berbalik dan melihat ayahnya Widura. Sanjaya menggelengkan kepalanya, dia akhirnya menceritakan semua yang dia lihat.
"Aku tidak menyangka jika Putri Dursala akan bertindak nekat, aku akan berbicara dengan Yang Mulia Destarasta. Jangan khawatir, dia akan menghentikan tindakan nekat ini"Sanjaya mengangguk mengerti, dia menatap punggung Dursala dengan tatapan kesedihan.
Melihat wajah tak bernyawa orang yang dicintainya, bagaimana bisa Sanjaya acuh tak acuh? Jika bisa, dia ingin memeluknya dan menenangkannya. Sayang sekali, dia dan Putri Dursala hanya seorang Tuan Putri dengan pelayan yang tidak memiliki status apapun. Perbedaan status ini membuatnya tidak berani mendekatinya.
***
"Aku sendirian, tidak ada yang peduli padaku"Dursala memeluk dirinya sendiri, mencoba mencari kenyamanan.
Sayang sekali, dia sama sekali tidak mendapatkan apa yang diinginkannya.
Tok
Tok
"Siapa?"
"Ini aku, Kakek Bisma. Boleh masuk?"
"Kakek?"Dursala mengusap wajahnya dengan cepat, mencoba menghilangkan jejak tangisan.
"Apa yang kakek lakukan disini?"Dursala segera mempersiapkan kakeknya untuk segera masuk, Bisma dengan senyuman mengusap kepala Dursala.
"Tentu saja, untuk menemui cucu kesayangan kakek"
***
Bersambung ~
See you
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Variabel Mahabharata 1-[END]
Fantasi📢 Cerita ini adalah karya fiksi semata. Segala kesamaan nama, tempat, tokoh, atau peristiwa dengan dunia nyata hanyalah kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyinggung pihak mana pun. 📢 Tokoh dan kejadian dalam cerita ini hanyalah fiksi belaka...
![Variabel Mahabharata 1-[END]](https://img.wattpad.com/cover/372700930-64-k912317.jpg)