37-Rencana

647 63 2
                                        

"Jadi apa rencana itu?"tanya Duryudana tidak sabaran, Yudistira menepuk pundaknya dengan yakin.

"Ini pasti berhasil, tapi untuk itu. Para Pandawa dan Kurawa, bahkan kamu. Raja Angga Karna perlu berpartisipasi"Karna mengerutkan keningnya saat mendengar ucapan Yudistira, mengapa dia tiba-tiba merasakan firasat buruk.

"Bukankah itu hanya berpartisipasi? Kami pasti akan melakukan apapun untuk Gayatri! Jangan khawatir, katakan saja! Mengapa terlalu berbelit-belit"keluh Dursasana.

"Mengikuti swayamvara Tuan Putri Kerajaan Madra"

"Apa?!!"kali ini Karna yang berteriak karena terkejut, apasih yang dipikirkannya? Mengapa pula kita perlu mengikuti swayamvara? Lebih tepatnya, Karna tidak ingin menikah kecuali dengan Gayatri.

Selanjutnya, apa hubungan membawa Gayatri kembali dengan swayamvara Putri dari Raja Salya?

"Itulah yang harus dilakukan, Raja Angga Karna"Yudistira tersenyum dan mulai menjelaskan.

Rencananya cukup sederhana, mereka semua akan berkompetisi dalam swayamvara itu dan berusaha memenangkan para Putri dari Raja Salya!

Selanjutnya, dengan alasan Tuan Putri perlu pelayan kepercayaan yang mendampinginya. Maka disini Pangeran Rukramata dan Pangeran Rukmanggada akan merekomendasikan Gayatri sebagai pelayan pribadi mereka.

Dengan ini, maka Gayatri akan kembali ke Hastinapura!

Nah, untuk memenangkan pertandingan ini. Bukankah lebih banyak kandidat yang hebat, maka lebih bagus?

Karena itulah, Yudistira tidak bisa melepaskan Karna yang memiliki kehebatan sebanding Arjuna. Dengan dua pemanah hebat ini, jika kompetisi berlangsung. Bukankah kemungkinan kemenangan akan lebih banyak?

"Tidak! Aku tidak setuju!"Karna dengan tegas menolak, ayolah... dia sudah memutuskan untuk bersama orang yang dicintainya, mengapa tiba-tiba naskah menikahi gadis lain demi memulihkan ingatan orang dicintainya muncul?!

Sama sekali tidak!

"Mengapa kamu tidak ingin? Apa kamu meremehkan kakak-kakak perempuan ku?!"dengus Rukmanggada marah, meksipun dia sering bertengkar dengan kakak-kakaknya, itu bukan berati dia tidak peduli padanya.

"Tidak, bukan itu. Aku hanya tidak ingin menikahi wanita lain. Hanya Gayatri yang akan ku jadikan pendamping hidup ku"jelas Karna dengan kesungguhan.

"Wow..... sepertinya kamu punya saingan~"ucap Rukramata dengan tatapan melihat kesenangan.

"Hmmm....tapi adik ku tersayang, sepertinya kamu kalah dengan Raja Karna, entah itu ketampanan atau kemampuan~"ledeknya dengan ceria, Rukmanggada tersenyum lembut pada kakak tercintanya.

"Aku akan membongkar semua aib mu, jika kamu mengejek ku lagi"mendengar ancaman dari adik terkasihnya, akhirnya Rukramata dengan patuh menutup mulutnya.

"Hey~ banyak sekali lalat-lalat yang mengincar adik ku"dengus Duryudana meremehkan, tentu saja ucapan ini dalam hati. Karena dia tau, bahwa keduanya dibutuhkan untuk membawa adiknya kembali.

"Apa yang harus ku lakukan? Ada satu orang lagi yang mengincar, Gayatri kami. Benar-benar menyebalkan! Setelah Gayatri kembali, aku akan disisinya dan menghalangi kedua lalat ini mendekat!"batin Arjuna kesal, Arjuna dan Duryudana saling memandang, tatapan keduanya sepertinya memiliki pemahaman diam-diam untuk menjauhkan keduanya dari Gayatri.

Rukmanggada yang malang~
Tanpa mengetahui kebenarannya, dia menatap Karna dengan tatapan bermusuhan. Menganggap jika Karna adalah rintangan terbesarnya dalam mendapatkan pujaan hatinya. Siapa yang tau, jika rintangan itu adalah.......

Para Pandawa dan Kurawa, yang di ketuai oleh Arjuna dan Duryudana~

"Humph! Apa kamu pikir aku akan membiarkan mu mendapatkan Wulan? Bermimpi! Aku pasti akan segera membuat Wulan menyukai ku!"batin Rukmanggada dengan tatapan penuh tekad.

***

"Aku menyerah!"Rukmanggada menangis dalam hati, dia dengan hati-hati berdandan dengan pakaian bagus, agar dia menjadi tampan dimatanya.

Siapa yang tau?

Wulan ini sungguh bodoh, dia bahkan tidak meliriknya sedari tadi! Padahal dia sudah capek-capek meminta para pelayan lainnya, mencari baju dengan warna kesukaan Wulan. Siapa sangka, bahkan Wulan tidak meliriknya~

"Ada apa? Lalu mengapa kamu berteriak?"tanya Wulan kebingungan, Rukmanggada meliriknya dengan tatapan kebencian.

Aku benci kamu!

Dengan marah, Rukmanggada meninggalkan Wulan yang kebingungan.

"Aku heran, ada apa dengannya?"

***

Bersambung ~

See you

Variabel Mahabharata 1-[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang