57-Saling memikirkan

520 52 3
                                        

Chandra menatap para penculik ini dengan tatapan muram, dia tidak menyangka jika makanan dan minumannya diberikan racun tak berbau dan tak berasa.

Sial, dia ceroboh!

Bagaimana bisa semua ini terjadi?!

Raka menatapnya dengan tatapan meremehkan, karena pengemis ini telah mempermalukannya dia akan menjadikannya tumbal untuk kekayaannya!

Ngomong-ngomong wanita jelek itu juga tertangkap, dia tidak menyangka jika wanita itu sedikit pandai bela diri~

Jika dia tidak menjadikan pengemis ini sebagai sandera, mungkinkah kepalanya telah hilang?

"Ayo! Masukkan dia kedalam lubang itu! Lalu kubur mereka berdua hidup-hidup!"perintah Raka, Gayatri mendengus meremehkan, apa kamu pikir aku akan mati dengan mudah?

Aku pasti bisa lolos, hanya saja bagaimana aku bisa membebaskan pengemis itu?

Dia terlihat kurus dan lemah, bagaimana jika dia terluka?

"Bahkan jika aku ketauan, aku tidak bisa membuat wanita tidak bersalah itu menjadi korban!"batin Chandra dengan tatapan muram pada Raka.

"Dorong mereka berdua!"akhirnya keduanya di dorong kedalam sebuah lubang, dan sedikit demi sedikit tanah mulai berjatuhan dari atas.

"Tidak bisa seperti ini"Chandra menutup matanya dan ingin mengucapkan mantra untuk memanggil pedangnya, dia akan segera menghabisi musuh-musuhnya.

Sebelum itu terjadi, sebuah suara guntur yang saling bersahutan tiba, dan akhirnya hujan deras muncul.

"Hujan? Ayo pergi saja! Mereka berdua pasti akan mati karena hujan ini akan menenggelamkan mereka didalam lubang itu!"dengus Raka, akhirnya Raka dan anak-anak buahnya berlari pulang.

"Wulan, ayo naik ke pundak ku, dan segera naik ke atas!"Chandra berencana untuk menyelamatkannya terlebih dahulu, dan untuk dia. Sebenarnya bukan hal sulit untuk keluar dari tempat ini, dia memiliki sekelompok senjata sakti yang dapat membuatnya keluar. Tentu saja, dia khawatir ketahuan. Jadi mari biarkan keluar dan memintanya untuk mencari bantuan. Sementara wanita ini sibuk dan pergi dari sini, dia akan keluar dengan metodenya sendiri.

Lalu berpura-pura saja, jika dia diselamatkan oleh seseorang nantinya~

"Tubuh mu kecil, apa bisa mengangkat ku?"tanya Gayatri ragu, dia khawatir jika pengemis ini akan pingsan detik berikutnya.

"Aku cukup kuat, jangan khawatir~"Gayatri menatapnya sebentar, dan akhirnya memilih setuju. Hanya ini cara menyelamatkan diri, tanpa membongkar identitasnya.

Akhirnya Gayatri mulai mencoba menaiki pundaknya, dan berusaha keras untuk berpegangan pada batu-batu dipinggir lubang, dengan usaha yang keras. Akhirnya dia berhasil.

Dia hampir menjerit bahagia, sampai dia melihat bahwa kulitnya mulai kembali pada warna aslinya, akibat guyuran hujan~

"..."oh tidak, riasan ku hampir hilang!

"Chan, aku akan cari tali dulu!"Gayatri segera memperbaiki riasannya, kemudian mencari tali untuk menolong Chan~

Chandra menghela nafas lega saat merasakan langkah kaki menghilang, setelah dia yakin bahwa hanya dia yang sendirian ditempat itu, akhirnya dia segera mengeluarkan senjata saktinya itu~

Sayang sekali, saat dia ingin menggunakannya untuk membantunya keluar, lagi-lagi usahanya gagal.

"Aku sudah menemukan tali! Akan ku ikatkan ke pohon! Ayo segera naik, Chan!"

"..."Chandra tegang, sambil menatap keatas. Syukurlah wanita itu tidak melihat kebawah. Dia segera menyimpan senjatanya, kemudian mengambil tali yang terbuat dari akar, untuk segera memanjat.

"Syukurlah, ayo segera pergi!"Chandra mengangguk, keduanya segera pergi dari hutan itu, dan mencari tempat teduh.

Saat mencari-cari tempat, akhirnya keduanya menemukan sebuah gubuk tua untuk berteduh.

"Mari berteduh disini"Gayatri mengangguk setuju, keduanya akhirnya berteduh disana.

Chandra terdiam lama, dia saat ini sedang memikirkan cara untuk menyusup ke kamp Putri Gayatri, selain mencuri informasi, dia juga akan mencoba mencuri Putri Gayatri. Jika dia berhasil, maka Magada akan untung besar!

Disisi lain, Gayatri memikirkan cara untuk membunuh Jayadrata tanpa ketahuan oleh Pangeran Chandra.

"Semoga saja aku tidak bertemu dengannya, saat menjalankan misi ini"batin Gayatri penuh harap, disisi lain Chandra menutup matanya untuk mengingat rupa Gayatri, agar dia dapat segera menculiknya jika memiliki kesempatan.

Tanpa mengetahui kebenarannya, kedua orang ini saling memikirkan cara mengalahkan yang lainnya~

Yang satu ingin mengindari, dan yang lainnya ingin menculik. Siapa yang sangka, jika takdir terkadang berkata lain.

***

Bersambung ~

See you

Variabel Mahabharata 1-[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang