"Apa ini ulah mu? Duryudana!"Dursala menatap khawatir pada Duryudana, dia tau itu. Jika tindakan Duryudana saat ini, pasti ada hubungannya dengan lamaran Jayadrata padanya dan Gayatri. Dursala benar-benar khawatir, jika Duryudana membuat dirinya dalam masalah lagi.
"Jangan khawatir, Yang Mulia. Bukankah ini peluang?"Gayatri tersenyum dan meminta pelayan membawakan peta.
"Gayatri, kamu tidak mengerti. Berpartisipasi dalam membantu pemberontakan terhadap Raja Jayadrata. Ini akan membuat Magada berpikir bahwa Hastinapura sedang mencoba mencuri wilayah yang dia tundukkan!"jelas Widura, Bisma menghela nafas. Inilah masalahnya, mereka semua akan satu pemikiran jika ada yang mengusik saudara-saudaranya. Seperti sekarang ini, karena Jayadrata dengan bodoh ingin mengambil langsung kedua putri Hastinapura, dia telah menyinggung semua orang. Terutama karena dia dengan bodohnya, sempat-sempatnya menggoda Drupadi saat berpapasan dijalan. Tidak masalah jika kamu bercakap-cakap dengan akrab dengan orang yang ingin kamu lamar, kamu malah menggoda menantu Hastinapura? Apa kamu cari mati?!
Disisi lain, Gayatri mendengus meremehkan. Dia ingin menjadikan aku dan Dursala pasangannya kan? Mari kita buat dia kehilangan istana dan singgasana yang dia banggakan itu!
"Dengarkan aku, Paman Widura. Tidak ada sama sekali, yang dinamakan kerugian dalam partisipasi kami"Gayatri tersenyum, sambil menatap peta Kerajaan Sindu dengan tatapan tekad.
"Mengapa? Karena Kerajaan ini adalah pembatas antara Magada dan Hastinapura di wilayah Utara. Jika terjadi peperangan, maka pihak yang akan membantu kami menahan serangan musuh adalah kerajaan Sindu. Itu jika kami berhasil memenangkan pemberontakan!"Gayatri mulai memperkenalkan akan kelayakan ide membantu penggulingan Raja Jayadrata.
Raja Jayadrata memiliki saudara tiri yang ingin memberontak. Selama kami dapat membantu pemberontakan itu, dan mendapatkan kemenangan, maka ini akan menjadi peluang untuk keuntungan Hastinapura.
Kamu bisa memanfaatkan kerajaan Sindu untuk membantu kami menjaga wilayah Utara. Kelayakan rencana ini, cukup bagus~
"Selanjutnya, mengapa kita peduli pada persepsi Magada? Dari awal kami dan dia bermusuhan, akan sangat bagus jika dia tersinggung~
Biarkan dia marah hingga muntah darah"canda Gayatri dengan senyuman ceria.
"..."Sangkuni berdukacita untuk Raja Magada, sungguh sulit memiliki musuh yang tidak tau malu sepertinya.
"Hahahahahaha.... itu benar, baiklah. Kami akan berpartisipasi!"tiba-tiba Raja Destarasta merasa darahnya mendidih memikirkan musuh bebuyutannya muntah darah karena marah.
"Siapa yang akan berpartisipasi?"tanya Bisma menyerah, biarkan saja anak muda yang memutuskan. Jika terjadi hal buruk, maka aku akan turun tangan. Jika ini berhasil, maka itu bagus. Jika itu gagal, maka itu akan menjadi pelajaran yang bagus untuk mereka.
"Aku! Aku akan meremukkan tubuh Jayadrata dengan tangan ku sendiri!"ucap Gayatri dengan mata berbinar, Karna menatap Gayatri dengan tatapan tidak berdaya. Lihatlah, semangat menghancurkannya mulai muncul lagi~
"Yang Mulia, aku akan ikut dan melindunginya"Karna mengajukan dirinya, dia tidak ingin Gayatri terluka. Akan lebih aman jika dia berada disisinya.
"Mengapa kamu yang ada disisinya?! Aku lebih dapat diandalkan daripada kamu!"dengus Arjuna meremehkan, dia tidak akan membiarkan kesempatan berdua bagi mereka. Pokoknya kamu, Karna! Tidak akan ku biarkan menjadi adik ipar ku!
"Tidak! Aku akan kesana sendiri, kalian semua akan disini. Untuk berjaga-jaga, mungkin saja Raja Magada akan mengambil inisiatif untuk melakukan perang dengan Hastinapura"
***
Chandra mendengus marah saat melihat informasi jika Gayatri akan memimpin pasukan menyerang kerajaan Sindu.
Jayadrata menatap Chandra dengan tatapan menyanjung. Sekarang Pangeran Mahkota kerajaan Magada datang sendiri untuk melindungi Kerajaan Sindu. Adik laki-laki bodohnya tidak akan bisa menang melawannya! Bagaimanapun andalannya hanya seorang wanita!
"Berhenti tersenyum seperti orang bodoh. Kita tidak boleh meremehkan musuh! Musuh harus dipandang secara setara, jika tidak. Maka kamu akan kalah, karena kecerobohan mu itu!"ucap Chandra dengan serius.
Jayadrata mengangguk patuh. Tetapi didalam hatinya, dia selalu meremehkan seorang wanita.
"Beri aku informasi tentang kemampuan Tuan Putri Gayatri, aku membutuhkannya untuk membuat rumusan startegi melawannya"Chandra menatap lukisan Gayatri dengan tatapan penuh tekad. Dia akan menangkapnya!
Sebagai kesayangan Hastinapura, maka Gayatri pasti bisa ditukarkan dengan beberapa kepentingan besar untuk Magada!
***
"Chandra, Pangeran Magada yang terkenal akan kecerdikannya. Dia yang akan membantu Jayadrata?"ada senyuman tipis dibibirnya.
"Ku harap, rumor kecerdikannya ini benar dan aku akan menikmati untuk bertarung melawannya dalam segala bidang, di perang ini!"
"Putri, bukankah ini aneh?"desah salah seorang pengikutnya tidak berdaya.
"Apa yang aneh?"
"Kamu terlihat tidak tertarik sama sekali dengan wajah tampannya, apa kamu masih manusia?!"
"Tampan? Untuk apa tampan, dia hanya akan menjadi musuh ku! dan akan mati ditangan ku~
Jika dia tidak berhati-hati"dengus Gayatri meremehkan, dia mendongak dan mendapati rekan setimnya yang baru saja datang.
"Pangeran Damar, saudara tiri Yang Mulia Raja Jayadrata. Senang bertemu dengan mu!"
***
Bersambung ~
***
Sedikit informasi
1. Chandra adalah Pangeran Putra Mahkota Kerajaan Magada_(karakter karangan)
2. Damar adalah adik tiri dari Raja Jayadrata dari Kerajaan Sindu._(karakter karangan)
See you
KAMU SEDANG MEMBACA
Variabel Mahabharata 1-[END]
خيال (فانتازيا)📢 Cerita ini adalah karya fiksi semata. Segala kesamaan nama, tempat, tokoh, atau peristiwa dengan dunia nyata hanyalah kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyinggung pihak mana pun. 📢 Tokoh dan kejadian dalam cerita ini hanyalah fiksi belaka...
![Variabel Mahabharata 1-[END]](https://img.wattpad.com/cover/372700930-64-k912317.jpg)