Brick membuka matanya dan bangun dengan mengantuk. Ditambah lagi mendengar suara film di layar televisi yang dinyalakan Gear and Night, dengan suara yang tidak terlalu keras. Brick menyandarkan tubuhnya menuju mereka berdua dan duduk dengan bingung.
"Apakah kamu sudah bangun, P'Brick? Bagaimana kabarmu? Apakah kamu lebih baik?", Night Dia langsung menyapa setelah melihat Brick duduk.
"Aku ragu, Night, hidungku sakit dan pusing, tapi tidak separah sebelumnya," jawab Brick, karena dia bersungguh-sungguh dengan apa yang dia katakan.
"Jadi malam ini P'Brick hanya akan membersihkan dirinya saja, bukan mandi.. Oh, tunggu dulu, Night akan menyiapkan bubur untuk kamu makan agar kamu bisa minum obat lagi," ucap Night sambil tersenyum Brick
"Menurutku sebaiknya kamu cuci muka dulu. Lalu kamu bisa duduk lagi," kata Gear. Brick kemudian bangkit dan berjalan menuju kamar mandi di lantai dasar rumah. Setelah mencuci dirinya sendiri, Brick kemudian berjalan kembali menuju sofa mencari kekasihmu.
"Apakah Day belum kembali?" dia bertanya sambil mencari kekasihnya.
"Oh, suamimu tidak akan kembali malam ini, Brick," kata Gear, lalu yang segera membuat Brick mengerutkan kening.
"Mengapa?" Brick bertanya balik
"Yah, P'Day menelepon P'Brick, tapi Night menjawab panggilan itu. P'Day bilang dia harus menginap di Chonburi karena dia belum selesai memeriksa barangnya, dan lagi pula, dia.
"Di sana hujan deras," kata Night, membuat Brick berhenti.
"Tapi, dia berjanji padaku bahwa dia akan kembali dan membawaku ke toko P'Water," kata Brick dengan nada kasar.
"Brick, toko P'Brick tidak ke mana-mana. Ayo makan lain kali," Gear memberi tahu temannya sehingga Brick menatap Gear dengan tatapan kosong.
Segera.
"Kau tidak mengerti aku, Gear. Day berjanji padaku, jadi dia harus menepati janjinya. Dan jika aku sakit, dia harus datang ke rumah sakit."
"Sampai jumpa," kata Brick, sebelum meraih ponselnya dan menelepon Day.
("Ada apa?"), Suara Day mengangkat telepon.
("Apakah kamu akan kembali?" Brick bertanya pada kekasihnya dengan suara tegas.
("Aku sudah bilang pada Night untuk memberitahumu bahwa aku tidak akan kembali"), jawab Day Lagi.
("Kamu harus kembali!!"), Brick berteriak keras, membuat Night dan Gear langsung duduk diam,
("Brick"), Day memanggil kekasihnya dengan suara gelap.
("Tidak, kamu berjanji padaku akan membawaku ke toko PWater, kenapa kamu mengingkari janjimu?!"), Brick menuntut janjinya.
Kekasih.
("Bahkan jika saya berkendara kembali sekarang, saya tidak tahu apakah saya akan kembali tepat waktu, toko Water mungkin sudah tutup saat itu"), Dio Day.
("Kamu harus kembali"), Brick mulai berteriak lebih keras. Mungkin saja karena dia merasa lebih sakit, tapi Brick sangat kesal.
"Brick, ada apa?" Gear, yang duduk mendengarkan sebentar dia bertanya dengan rasa ingin tahu. Brick menoleh untuk melihat temannya dengan jijik.
"Yah, aku ingin dia pulang," bantah Brick pada temannya.
("Brick, sudah kubilang, kamu bukan anak kecil.") Ucap Day lantang, membuat mata Brick terbakar.
("Aku sakit, kamu harus kembali dan merawatku"), katanya ingin agar Day kembali dengan segala cara.
("Tidak, kamu harus menjaga dirimu sendiri. Aku akan kembali besok"), Day terus berlanjut. Dia tidak mengerti kenapa kekasihnya begitu sombong sekarang, Brick selalu menghentikan kebodohannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
LS : DAY & BRICK III (END)
RomanceKecelakaan yang tak terduga membuat Day mengalami luka serius, membuat Itt menyalahkan dirinya sendiri atas apa yang terjadi padanya. Apa yang akan Itt lakukan saat Day terbangun tanpa ingatan sama sekali? Orang yang dulunya begitu perhatian dan pe...