"Paman Day?" Suara Salmon terdengar lebih dari bergegas menuju Day, yang tadi duduk di atas tumpukan dokumen di kantor di dalam toko.
"Hmm" Suara Day terdengar, tapi dia tidak menoleh untuk melihat keponakannya, yang berdiri di samping kursi dia sedang duduk. Anak laki-laki itu mencondongkan tubuh ke dalam dan mengerutkan kening, sebelum menempatkan keduanya kecil tangan ke wajah Day dan mencoba tahan untuk menghadapinya. Day terangkat kecil tersenyum dan menoleh ke keponakannya.
"Paman Day tidak memandang Sal, bagaimana kabarnya Sal akan mengatakannya?" Anak laki-laki itu berkata kembali dengan suara yang bengkok.
"Yah, beritahu Paman, mengapa kamu menelepon Paman?" kata Day, Salmon melepaskan pelukannya tangannya ketika dia melihat hari itu telah berubah.
"Sal ingin pergi ke Loy Krathong besok, ya?" Salmon berbicara langsung.
"Tahukah kamu apa itu Loy Krathong?" Day bertanya, Salmon dibuat sedikit wajah bingung, menggelengkan kepalanya ke belakang dan sebagainya.
"Aku tidak tahu" Jawab anak laki-laki itu, tidak benar-benar mengetahui apa yang Loy Krathong adalah, karena dia belum kembali Thailand pada masa Loy Krathong.
"Lalu bagaimana kamu bisa memberitahukan hal itu pada Paman kamu ingin pergi ke Loy Krathong?" Day terus bertanya sambil melihat ke samping jendela kantor ke garasi bagian, melihat Brick duduk di miliknya kantor.
"Paman Brick memberitahuku," jawab Salmon terus terang, membuat Day tersenyum di sudut mulutnya. Dia punya sudah memperkirakan bahwa Brick akan digunakan Salmon untuk mengundangnya.
"Ayo kita cari Paman Brick," kata Day pada pamannya keponakan laki-laki. Salmon mengangguk, lalu cepat bergegas keluar kantor. Ternyata tidak butuh waktu lama baginya untuk kembali, tangannya terkait dengan Brick.
"Apa?" Brick bertanya pada Day, berpura-pura tidak mengetahuinya, tapi memang ada tidak mungkin Day tidak mengetahui hal itu Brick menggunakan Salmon untuk berbicara, Day menatap wajah kekasihnya.
"Aku akan memberimu kesempatan untuk mengatakannya sebenarnya." Kata Day sambil bersandar pada punggungnya kursi dengan santai. Brick mulutnya sedikit menonjol, mengetahui miliknya kekasih telah menangkapnya.
"Aku dan Salmon ingin pergi ke Loy Krathong di Kanchanaburi" Brick segera mengatakan keinginannya sendiri.
"Salmon juga?" Day berbalik untuk bertanya salmon. Anak laki-laki itu memandang ke arah Brick, siapa menggelengkan kepalanya dengan gugup, menyebabkan Salmon mengangguk juga.
"Baiklah, ayo ambil bajumu malam ini, aku akan mengantarmu ke Kan besok pagi" kata Day dengan tegas, melihat bahwa Salmon tidak sering datang berkunjung, dia juga ingin mengajak keponakannya menghadiri festival Thailand.
"Yay... yay" Salmon melompat sambil menahan mengulurkan tangannya dengan gembira, dia hanya ingin Bepergian. Brick juga menyeringai. Ikan salmon berlari sambil menarik lengan Day, dan dia membungkuk lebih. Sebelum Salmon mengendus Day's pipi,
"Paman Day baik pada Sal" Bocah itu mengeluarkan suara yang panjang, Day mengangkat sebuah tersenyum sebelum berbisik di Salmon's telinga, menyebabkan Brick menatap kosong.
Salmon mengangguk, sebelum berbalik Brick ketika Day selesai berbicara.
"Paman Brick, kemari dan cium bau Paman Pipi siang hari, "Salmon balas berkata pada Brick, membuat Brick sedikit mengernyit.
"Mengapa?" Brick bertanya balik
"Yah, Paman Day baik. Dia pergi untuk membawaku ke Loy Krathong, Salmon sudah tercium" kata Salmon, Brick bingung, saat Day melihatnya wajah Brick, Meremas dia.
KAMU SEDANG MEMBACA
LS : DAY & BRICK III (END)
Roman d'amourKecelakaan yang tak terduga membuat Day mengalami luka serius, membuat Itt menyalahkan dirinya sendiri atas apa yang terjadi padanya. Apa yang akan Itt lakukan saat Day terbangun tanpa ingatan sama sekali? Orang yang dulunya begitu perhatian dan pe...