BAB 31

73 3 0
                                    

Saat mereka bergumam, pandangan Day beralih ke dua bantal dan dua selimut di tenda tidur Brick, yang membuat Day langsung mengernyit.

"Siang, kamu sudah selesai? Night mau jalan-jalan melihat air terjun," seru suara Gear. 

"Ya," jawab Day singkat, tapi masih ada keraguan.

Saat berganti pakaian dan meninggalkan toko. Day menatap Brick sampai Brick sendiri merasakan sensasi kesemutan di tulang punggungnya.

"Ayo, Night ingin mengambil foto untuk dipamerkan kepada teman-temannya."

"Teman-teman," kata Night dengan nada bersemangat. Day mengangguk. Geary Night buru-buru berjalan menuju tanda di lantai empat dengan Brick dan Day mengikuti di belakang mereka.

*Memegang

Day meraih lengan Brick dan menariknya lebih dekat ke dirinya. Brick memandang Day.

Bingung.

"Dengan siapa kamu datang ke sini?" Day bertanya dengan suara tenang, tapi dengan mata mereka sulit

"Hanya," jawab Brick langsung, karena dia benar-benar datang ke sini.

Sendiri.

"Lalu kenapa ada dua bantal dan dua selimut di dalam tubuhmu toko?" Day bertanya dengan suara yang dalam. Matanya penuh harap, membuat jantung Brick berdebar kencang, karena Brick sudah benar-benar melupakan bantal dan selimut Pitch. 

"Apakah itu...", Brick terkejut, dia tahu bahwa jika dia memberi tahu Day dia akan marah banyak, tapi kalau aku tidak memberitahunya, dia akan semakin marah. Brick harus menemukan cara untuk berbicara dengan Day agar dia mengerti, 

"Brick, ayo ambil foto untukku dan Night. Aku tidak membawa tongkat ke sana."

"Selfie," teriak Gear pada Brick, menyela pembicaraan. 

"Aku akan melakukannya," kata suara Day, yang menatap mata Brick.

mata.

"Aku memberimu waktu untuk memikirkan jawabannya. Dan jangan pernah berbohong padaku," pungkas Day. Sebelum mengambil kamera untuk mengambil foto Gear dan Night.

Brick langsung memucat saat Day pergi dan mengambil foto untuk Gear dan Night dalam waktu kurang dari 2 menit. Brick kemudian mengulurkan tangan dan meraih lengan Day."

"Aku bisa menjelaskannya, tapi jangan marah padaku," Brick berbicara

Dia menjaga suaranya tetap rendah, karena dia tidak ingin merusak mood Night and Gear. 

"Apa yang sedang terjadi?" Night, yang bisa melihat ekspresi Brick, bertanya dengan rasa ingin tahu. Day dan Brick segera menoleh lihat Night. 

"Bukan apa-apa, Night, kita bicara saja. Turunlah bersama Gear dan lihat."

"Berkeliling," Day mengajak adiknya. Night memandang bergantian ke Day dan Brick. 

"Selamat ngobrol, kami akan menunggu di sana," kata Night. sebelum menggandeng lengan kekasihnya dan menuruni tangga menuju air terjun tingkat ketiga. Day menarik napas dalam-dalam sebelum beralih ke Brick.

lagi

"Berjalanlah bersamaku, bicara padaku, aku akan mendengarkan penjelasanmu," kata Day pelan, sebelum meraih lengan Brick dan berjalan menuruni tangga kayu bersama-sama, menjaga jarak. 

"Nah, tadi malam sekelompok anak muda yang saya temui mengundang saya duduk dan makan daging babi panggang bersama, jadi saya pergi, dan kapan Day sudah larut malam, Nong bercerita hantu," kata Brick pelan, sambil berbicara dia mengikuti

LS : DAY & BRICK III (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang