XAVERIUS

[33]

MAAF GUYS GUE BARU INGAT JANJI GUE BUAT UPDATE TANGGAL 1 AGUSTUS 😭🙏🏻

GUE NGGAK BAKAL INGAT KALO NGGAK ADA YANG INGETIN DI INTAGRAM GUE, SUMPAH! NGGAK BOHONG.

MULAI SEKARANG KITA UPDATE NYA TETAP SEPERTI JADWAL BIASANYA XAVERIUS UPDATE KAN? JADI, SAMPAI KETEMU DI HARI RABU GUYS!

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN KARENA SATU VOTE DARI KALIAN ITU BERPENGARUH BANGET BUAT SEMANGAT GUE..

HAPPY READING!

••••

"DI MANA CHARLIZETA SIALAN!!" emosi Xaverius.

laki-laki itu seperti kesetanan, bahkan memaki juan yang tengah memeluk bayi perempuan yang terus menangis di pelukannya.

tidak peduli, Xaverius hanya ingin tahu di mana gadisnya. jika july dan Juan ada di hadapannya, kenapa hanya gadisnya yang tidak ada di depannya?

"AAAAGGGGGRRRRHHHHHH!!! JAWAB GUE BAJINGAN! DI MANA CHARLIZETA!"

semua orang ketakutan, para karyawan yang tidak berkepentingan juga di beritahukan untuk tetap berada di meja mereka masing-masing.

"tuan--"

"lo diem." tunjuk Xaverius penuh emosi pada seruni yang berani sekali membuka suara.

jangan pikir Xaverius berbicara acuh tak acuh padanya, malah dia berpikir mereka sudah dekat? bahkan paul pun tidak di benarkan Xaverius untuk membuka suara.

mata Xaverius melirik tajam ke arah July, di sana laki-laki itu terlihat berdiri tegap tanpa ketakutan. nafas Xaverius memburu, emosinya naik begitu matanya menatap july.

"di mana charlizeta?" tanya Xaverius serius, laki-laki itu bahkan sampai maju mendekat bertanya pada july.

"charlizeta?" ketawa sinis july, "mimpi apa lo?"

"jangan buat gue makin emosi dengan jawaban lo,gue tanya sekali lagi. di mana, charlizeta?" ucap Xaverius mengontrol emosi nya.

"ngapain lagi?" tanya july ogah-ogahan, "ngapain lagi lo tanya ade gue? mau lo jahatin lagi? nggak puas siksa ade gue dulu? gimana sih konsepnya Xav? biasanya juga mainan lo, kalo udah lo mainin selama sebulan juga lo udah langsung buang karena bosan. buang dong charlizeta nya, biar ade gue bisa hidup lebih bebas lagi."

july tertawa sinis, mengambil satu langkah di depan dan berdiri lebih dekat ke arah Xaverius dengan senyum menyeringai.

"gue nggak tau masalah lo di mana, tapi gue cuma mau bilang buat stop umbar kesedihan lo ke semua teman-teman seakan-akan gue yang kelihatan orang paling jahat di sini. maksud lo apa kayak gitu? biar di sangka laki-laki setia yang paling mencintai satu gadis? nggak usah sok suci, lo yang paling tau diri lo kan?" ketawa july menunjuk-nunjuk dada Xaverius mengejek.

"bahkan setelah semuanya lo masih tetap terlihat bajingan di mata gue." sinis july, menatap Xaverius dari atas ke bawah. july benar-benar sudah tidak memiliki rasa simpati sedikit saja pada Xaverius.

"peduli gue?" tanya Xaverius, setelah sejak tadi diam menahan ucapan-ucapan July.

laki-laki itu mendengus, "gue nggak peduli dengan pandangan lo, july. karena bagi gue, respon cewek gue yang lebih utama."