XAVERIUS

[12] 🔞

SEPERTI BIASA GUYS KALO ADA YANG TYPO LANGSUNG KABARIN GUE DI KOLOM KOMENTAR ⚠️⚠️⚠️

⚠️🔞🔞🔞🔞🔞⚠️

HAPPY READING!

••••

Hari ini masih pagi, jam juga masih berada di angka 6. dan, charlizeta benar-benar menguras kesabaran Xaverius pagi ini.

"kenapa nggak mau?"

"ya karena aku nggak mau."

"ngapain harus pergi jauh-jauh kalo di rumah lo tinggal pangku kaki?"

tata menutup matanya, menyorot pada Xaverius yang masih bergelut pada selimut tebal nya.

ya! pria itu masih berada di atas tempat tidur, sedangkan tata sudah rapi.

"dokter yang meriksa tata nggak bisa ganti-ganti kak, kan kak Juan yang dari lama udah tau kondisi tata."

"ya mulai hari ini dokternya di ganti aja, sama dokter keluarga gue. clear!"

"apaan?! nggak mau!"

"apa sih lo?! suka lo sama dia?" sinis Xaverius.

"mulai." dengus tata.

mengambil tas selempang nya, dan masih menatap Xaverius yang juga menatapnya dengan alis yang menukik tajam.

"beneran lo mau pergi?" raut wajah Xaverius melunak.

pria itu menatap gadisnya dengan cemberut.

"ini kak july udah telfon terus, aku udah telat banget kak."

"mau gue anterin?"

"nggak usah, aku di jemput lora. dia udah di depan,"

mendengar itu, Xaverius cemberut dengan ekspresi kesal.

pake dokter keluarga nggak mau! di anterin nggak mau! semuanya aja nggak mau! Xaverius benar-benar emosi bercampur ingin menangis saat itu juga.

bagaimana bisa kekasihnya menolak tawarannya sebanyak dua kali?!

"aku pergi, ya. kakak kalo keluar, kabarin aku juga."

"gue mau ke rumah pelacuran." ujar Xaverius cepat, menatap mata gadisnya Lamat.

"kok ke sana?"

"nggak tau, cewek gue udah nggak suka sama gue."

tata menggeleng dengan terkekeh, mendekat ke arah Xaverius dan mencium pucuk kepala Xaverius lembut.

"jangan aneh-aneh."

"lo nggak ngelarang?"

"nggak papa selama kakak bisa jaga diri."

ingin mendapat perhatian dan rasa cemburu gadisnya, yang di dapat malah rasa tidak peduli! sialan!

"tai!" jengkel Xaverius.

"kok ngomong nya gitu?"

"kenapa? suka-suka gue lah! lo siapa emang?" sinis Xaverius.

"pacar kakak." jawab tata lugas.

"ha-hah?" salah tingkah Xaverius.

apa ini? dada Xaverius berdetak tak karuan. mungkin Xaverius juga menderita penyakit jantung.

"kalo kakak mau ke rumah bordil, kakak jangan aneh-aneh di sana. kakak boleh pergi, tapi nggak boleh lirik-lirik cewek-cewek."

berusaha mengontrol salah tingkah nya, Xaverius kembali menatap gadisnya dengan datar dan serius.