[16] Lost

297 55 18
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Reo kehilangan senyuman beberapa hari ini. Itu karena sosok terpenting baginya dipulangkan ke kampung halaman sehingga rumah besarnya kehilangan sesuatu yang menjadi penghidupnya.

Mengingat bagaimana kondisi Ito yang memburuk, pihak keluarganya meminta agar wanita tua tersebut dipulangkan. Keluarga Mikage turut mengantar, termasuk Reo yang setia menggenggam tangan renta miliknya di sepanjang perjalanan.

Ayah dan ibunya membujuk keluarga Ito agar mengizinkan wanita itu dirawat di rumah sakit demi mendapatkan penanganan terbaik. Meski pada awalnya menolak, mereka pun menerima dengan biaya yang ditanggung oleh suami istri tersebut.

Reo sebenarnya ingin menemani, tidak peduli jika harus kehilangan jam tidur, tetapi orang tuanya melarang karena dia sendiri juga harus bersekolah.

Hingga saat ini, dia terus murung karena khawatir memikirkan kondisi dari nenek yang sangat disayanginya.

Seperti saat ini. Seharusnya dia aktif mengajarimu bahasa isyarat seperti biasa dengan rutin, tetapi yang dilakukannya hanya terus duduk melamun menatap lantai tepat setelah dirinya mempersilahkanmu untuk duduk di sampingnya.

Kamu memandangnya dengan bingung, tidak tahu mengapa tiba-tiba temanmu itu berubah setelah dia menghibur serta memberimu semangat beberapa saat lalu. Bahkan dia juga terlihat kehilangan semangat untuk bersekolah.

Kamu masih belum mengetahui apa yang terjadi; mengenai Ito yang dipulangkan ke kampung halamannya. Namun, kamu menyadari ada sesuatu yang berbeda ketika berkunjung ke rumah megah temanmu. Tidak ada lagi seorang nenek yang datang menghampirimu hanya untuk memberi senyuman.

Pada akhirnya, kamu memilih mengangkat suara karena tidak nyaman berada di tengah kondisi membingungkan seperti ini. "Reo." Suaramu mengalun lembut di telinga, terkesan layaknya sebuah bisikan. Lengkap dengan tangan kananmu yang menyentuh bahu lelaki di sampingmu.

Apa yang kamu lakukan berhasil menyadarkannya, terlihat jelas dari cara dia sedikit tersentak kala kulitmu bersentuhan dengan bagian tubuhnya. Dia menoleh menatapmu sehingga kedua iris kalian saling bertabrakan.

"Kamu bisa menceritakan semua masalah yang kamu hadapi padaku jika mau. Aku tahu, mungkin diriku tidak bisa memberi bantuan, tetapi aku ada di sini untuk mendengarkan. Setidaknya itu dapat membuatmu lega setelah membagi cerita kepadaku." Kamu memberi tahunya dengan lembut dan penuh keyakinan.

Reo menatapmu selama beberapa saat sebelum kembali beralih pada lantai kamar. Matanya terpejam selama beberapa detik, menyembunyikan keindahan iris ungunya. Namun, hal tersebut tidak berlangsung lama karena kelopak mata kembali terbuka.

𝗦𝗜𝗟𝗘𝗡𝗧 𝗩𝗢𝗜𝗖𝗘 || 𝐌𝐢𝐤𝐚𝐠𝐞 𝐑𝐞𝐨 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang