[05] His Angel

3.6K 360 9
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Reo masih tidak menyangka kalau dirinya akan mendapatkan pertolongan saat tengah dibully. Ini adalah pertama kalinya dia ditolong oleh seseorang sehingga dirinya merasa kalau apa yang dialaminya hanyalah mimpi.

Sedangkan kamu sendiri merasa iba terhadapnya. Membayangkan mereka yang telah mengganggunya membuatmu terbayang dengan penderitaan yang dialaminya selama ini. Kekurangan yang dia miliki pasti menjadikannya sebagai sasaran bully.

Bahkan setelah osis yang membimbing ke luar kelas karena waktu makan telah tiba, Reo masih duduk di kelas berdua bersama denganmu karena murid-murid yang lain telah ke luar terlebih dahulu untuk menuju kantin.

Karena khawatir kejadian sama akan terulang kembali, kamu memutuskan untuk duduk di sebelahnya demi menemani dan melindunginya. Juga, memberi tahu para osis yang membimbing tentang kekurangan yang dimiliki lelaki itu.

Murid-murid yang melakukan perundungan tadi telah ditindak langsung oleh pihak sekolah karena terpantau melalui CCTV. Penerimaan mereka berempat sebagai murid angkatan baru langsung dibatalkan begitu saja oleh Kepala Sekolah. Pemanggilan para orang tua juga dilakukan. Sangat tidak terpuji melakukan perundungan di hari pertama tahun ajaran baru dimulai terhadap teman seangkata, mereka pantas mendapat hukuman yang setimpal.

Tadinya terdapat sesi tanya jawab dan Reo sempat ditunjuk oleh salah satu anggota osis guna memberi pertanyaan karena wajahnya yang polos terlihat seperti sedang bingung. Sebelum dia memberi jawaban, kamu lebih dulu memberi tahu anggota-anggota osis tersebut kalau dia merupakan penyandang disabilitas.

Mendengar penjelasan darimu tentu membuat orang-orang di dalam kelas saling berbisik dan hal itu kembali membangkitkan ketidakpercayaan diri bagi Reo. Namun, para osis sama sekali tidak memberi tanggapan selain senyuman dan anggukan. Mereka mengerti dan beralih menggunakan alat tulis sebagai media tanya jawab.

Reo merasa lega karena kamu membantunya. Dia berkomunikasi lewat tulisan, menanyakan beberapa hal yang belum diketahuinya tentang Sekolah Hakuho, sedangkan anggota osis membacakan agar murid lain bisa ikut mendengar dan mengetahui.

Kini kecanggungan masih belum berakhir di antara kalian berdua. Lelaki bersurai ungu tersebut sedikit melirik ke samping, tepatnya ke arahmu. Diam-diam dirinya penasaran mengapa kamu tidak ikut ke kantin bersama yang lain. Gadis ini sangat baik seperti malaikat.

Sedangkan kamu sendiri beralih bergerak untuk menulis pada halaman belakang buku catatanmu, kemudian memperlihatkan hasilnya kepadanya.

Hai, Mikage. Sepertinya kamu belum mengetahui namaku. Perkenalkan, aku [Full Name], kamu bisa memanggilku [Name]. Aku dulu bersekolah di Sekolah Menengah Pertama Hakari.

𝗦𝗜𝗟𝗘𝗡𝗧 𝗩𝗢𝗜𝗖𝗘 || 𝐌𝐢𝐤𝐚𝐠𝐞 𝐑𝐞𝐨 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang