[21] I Love You

233 47 17
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Waktu berlalu begitu cepat hingga akhirnya liburan semester pun tiba setelah pembagian raport. Semua murid mendapatkan hasil masing-masing atas apa yang telah diusahakan selama di sekolah. Walau beberapa di antara mereka mendapat nilai buruk, mungkin saja hal tersebut adalah bentuk dari yang mereka lakukan.

Sikap buruk dapat mempengaruhi nilai.

Di sisi lain, kamu, Reo, dan Seishiro menduduki peringkat tiga teratas di kelas. Reo mendapat peringkat satu karena begitu cerdas. Meski cukup sulit dipercaya oleh para murid lain dikarenakan kekurangan yang dia miliki, nyatanya para guru lebih tahu jika lelaki itu punya potensi tinggi.

Peringkat dua ditempati oleh Nagi Seishiro, pemalas tingkat atas yang dicap sebagai anti sosial yang tidak berguna. Orang-orang jauh lebih terkejut dengannya yang mampu meraih peringkat atas. Mereka memandangnya sebagai seorang pemalas yang sering tidur di kelas sehingga mengabaikan pelajaran. Namun, tidak disangka pemalas sepertinya bisa meraih peringkat dua.

Terakhir, peringkat tiga ditempati olehmu dengan nilai yang tidak kalah tinggi. Kamu tetap bangga dan bersyukur atas apa yang kamu capai.

Pagi ini, mentari bersinar lebih terang, seolah ikut merayakan liburan yang sudah lama dinantikan.

Di kamarmu, kamu berdiri di depan cermin, menatap refleksi dirimu dengan jantung yang berdebar tidak menentu. Hari adalah hari yang sudah lama kamu tunggu. Kamu dan Reo akan pergi ke pantai bersama. Hanya kalian berdua atas usulan Seishiro tanpa ditemani olehnya.

Perasaan gugup terus muncul dalam benakmu karena memikirkan tentang bagaimana hari ini akan berjalan. Kamu menarik napas dalam, berharap bisa meredakan detak jantungmu yang seolah berlomba dengan waktu.

“Aku siap,” gumammu pada diri sendiri, meskipun kamu tahu dirimu sebenarnya belum sepenuhnya tenang.

Kamu lalu mendengar suara pintu kamarmu yang diketuk dari luar.

“Sayang, Reo sudah datang!” Ibumu menyeru dari luar, memberi tahu kedatangan pria yang membuat jantungmu berdebar-debar.

“Iya, Bu. Aku akan segera ke luar,” sahutmu dari dalam. “Aku pasti bisa melakukannya." lanjutmu meyakinkan diri sambil tersenyum tipis pada pantulan di cermin sebelum berjalan menuju pintu.

Beberapa jam sebelum jam pertemuan, kamu telah lebih dulu menyiapkan diri dengan penampilan serta barang-barang penting untuk di penginapan. Kamu membuka pintu, melihat ibumu yang berdiri dengan senyuman seolah menggoda.

“Ternyata putri Ibu sudah besar, ya?” Ibumu mengedipkan sebelah mata, terlihat senang menggodamu.

Hal tersebut tentu membuatmu sedikit salah tingkah. "I-Ibu, ini tidak seperti yang Ibu pikirkan..." lirihmu gugup. "Kami berdua hanya sahabat..."

𝗦𝗜𝗟𝗘𝗡𝗧 𝗩𝗢𝗜𝗖𝗘 || 𝐌𝐢𝐤𝐚𝐠𝐞 𝐑𝐞𝐨 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang