💕I'm Here💕

1.4K 347 20
                                    

2 hari kemudian.

Irene duduk termenung menatap sedikit sinar yang masuk diruangan ia disekap saat ini. Meski sudah tak lagi diikat diatas kursi namun Kang Jihoon tetap mengurungnya didalam ruangan kecil dengan ventilasi udara yang sangat kecil dan juga beberapa botol minuman disana.

Ia hanya duduk diam dengan tatapan kosongnya. Bahkan beberapa luka yang ada diwajahnya seakan tak lagi membuatnya merasa sakit akan itu. Namun justru perasaan takutlah yang mulai mengantuinya.

Ia sangat takut kalau dirinya akan berakhir ditempat itu tanpa sempat melihat Seulgi untuk terakhir kalinya. Ia sangat merindukan Seulginya dan berharap Seulgi dapat dengan cepat datang menemuinya.

Cklek!

Pintu ruangan itu baru saja terbuka oleh Yeri yang datang membawa sebungkus roti yang ia keluarkan dari dalam jaketnya kemudian mengulurkan tangannya memberi Irene roti itu.

"Makanlah"ucapnya menatap Irene yang kini justru menatapnya aneh

"Kau hanya punya waktu lima menit untuk menghabiskan roti ini sebelum pria itu datang"lanjut Yeri

Tak ada jawaban dari Irene. Ia hanya melihat sebungkus roti tanpa ingin meraihnya. Jujur saja ia merasa sikap Yeri padanya sangat aneh.

"Kenapa?"tanya Irene

"Apa?"tanya Yeri kemudian tanpa menjawab pertanyaan Irene

"Kau terlalu memperhatikan tawananmu"ucap Irene lemah

Yeri terdiam.

Irene benar kalau dirinya terlalu memperhatikan tawanannya.

Yeri melempar santai sebungkus roti itu kehadapan Irene yang masih diam tak bergeming. Ia hanya diam menatap Irene acuh kemudian duduk disamping pintu.

"Pekerjaan seperti ini bukan keinginanku. Hanya saja keadaan benar-benar membuat aku harus bekerja seperti ini."ucap Yeri dengan nada dinginnya

"Ayahku berhutang banyak pada Kang Jihoon dan juga kakakku terjebak hutang judi pada Kang Seunghoon, karena tidak sanggup membayar Kang Jihoon menjadikan kakakku dan juga aku sebagai alatnya untuk melakukan beberapa tidakkan kriminal seperti saat ini"

Irene masih diam mendengar apa yang Yeri katakan padanya. Lagi-lagi sosok Kim Yeri membuatnya berpikir kalau gadis remaja didepannya tidaklah benar-benar jahat.

"Terima kasih untuk rotinya"ucap Irene bergeser mengambil roti yang Yeri berikan padanya.

"Kau harus membayar harga roti itu jika kau berhasil lolos dari sini"kata Yerim seketika membuat Irene tertarik dengan apa yang diucapkan Yerim.

"Aku akan membayarmu lebih dari ini jika kau membantu pergi dari sini"kata Irene dengan tatapan tak biasanya bagi Yeri yang beberapa hari ini memperhatikannya

"Jika aku menolongmu kau akan memaafkanku dan kakakku?"tanya Yeri

"Aku akan memaafkanmu dan memberi hadiah banyak untukmu. Namun tidak untuk kakakmu yang sudah menyakitiku"jawab Irene mengingat bagaimana Jeno memperlakukannya terlebih apa yang Jeno lakukan pada Joy.

"Kakakmu melukai sahabatku dan meninggalkannya begitu saja."lanjut Irene dengan mata memerahnya karena ia sangat mengkhawatirkan kondisi Joy.

Apakah Joy baik-baik saja, pikirnya selama ini.

Yeri terdiam karena saat ini ia sangat merasa bersalah dengan apa yang telah Irene alami saat ini. Ia tidak menyangka kalau pekerjaannya kali ini benar-benar membuatnya bersimpati pada Irene.

"Aku akan menolongmu"ucapnya membuat Irene menatapnya

"Tapi berjanjilah padaku, setidaknya kau sedikit meringankan hukuman untuk kakakku. Aku mohon. Hanya Jeno yang aku miliki di dunia ini"mohon Yeri dihadapan Irene dengan tatapan sendunya.

Take It Slow || SEULRENE || END✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang