Seulgi meringis melihat dokter mengobati hidung Suho yang memerah dan berdarah berkat pukulannya. Sedangkan Irene hanya diam menatap malas keduanya.
"Apa sekarang kau tau siapa aku?!"tanya Suho menatap Seulgi tajam
"N-ne s-seharusnya kau memberitahuku sejak awal hyung"jawab Seulgi dengan sedikit senyum tidak enaknya
"Aigoo aku tidak percaya kalau wajah sempurnaku akan terluka seperti ini hanya karena kecemburuanmu"decak Suho tak habis pikir
"Lalu kenapa kau datang menemuinya? Sudah ku peringatkan kalau beruang ini sangat menyeramkan saat dia sudah marah!"sahut Irene
Suho memutar bola matanya malas, Irene benar. Seharusnya ia tidak mengantarkan diri pada Seulgi tanpa menjelaskan apapun.
"Meski begitu Seulgi ya"kata Suho menatap Seulgi
"Heem"
"Pukulanmu cukup hebat untuk melindungi sepupuku yang nakal ini dari orang jahat"kata Suho
"Cihh apa-apaan dia"gumam Irene tersenyum kecil. Ia dan Suho tidak selalu bersama hanya saja Suho selalu memperhatikannya saat dia sedang luang dari kesibukannya sebagai pembisnis di Dubai.
"Aku akan selalu menjaganya bahkan dengan nyawaku sendiri"ucap Seulgi dengan cengiran lebarnya menatap Irene hingga matanya melengkung seperti bulan sabit.
"Ewhhh!"balas Suho dengan wajah merasa jijik.
"Kalau begitu kami pergi dulu"kata Irene menarik tangan Seulgi
"Heii kalian tidak akan bertanggung jawab padaku?!"protes Suho
"Oppa, bukankah kami sudah bertanggung jawab dengan membawamu ke rumah sakit dan dokter sudah mengobatimu?"kata Irene
"Astaga kalian benar-benar kejam!"
"Hyung! Sekali lagi maafkan aku"ucap Seulgi menundukkan kepalanya
"Hmm aku memaafkanmu. Berhati-hatilah selama perjalanan pulang"balas Suho akhirnya
Irene menarik tangan Seulgi kemudian menggandeng tangan Seulgi sepanjang koridor rumah sakit.
"Kau marah padaku?"tanya Seulgi
"Tidak"jawab Irene singkat
"Hmm lalu kenapa diam saja?"tanya Seulgi membuat Irene akhirnya menghentikan langkah mereka
"Huh?"
"Bukankah yang seharusnya marah itu adalah kau? Aku baru saja memukul keras wajahmu dan bekas memerahnya masih ada disana Bae Seulgi?"tanya Irene dengan tatapannya yang berkaca-kaca. Ia merasa bersalah karena telah berlaku kasar pada Seulgi.
Seulgi mengkedipkan matanya beberapa saat kemudian tersenyum menggenggam tangan mungil Irene.
"Tangan mungilmu ini tak akan menyakitiku chagi"kata Seulgi dengan nada lembut
"Tetap saja~"rengek Irene tiba-tiba
"Hahaha kau hanya perlu mengkompresiku pipiku ini nanti"ucap Seulgi
"Heem~"angguk Irene akhirnya membuat Seulgi gemas dan langsung memeluknya
"Aku sangat takut kau marah dan salah paham padaku"gumam Irene
"Kau benar, aku marah dan salah paham. Dan ternyata semuanya benar-benar tidak seperti yang aku pikirkan"kata Seulgi
"Aku tak akan melakukan hal seperti itu padamu Bae Seulgi~"rengek Irene
KAMU SEDANG MEMBACA
Take It Slow || SEULRENE || END✔️
Fiksi PenggemarSeulRene Area Disclaimer!⚠️ Cerita ini hanya fiktif belaka hasil dari kehaluan penulis tanpa ada sangkut paut dengan real life visual yang dipakai didalam cerita. Jika terdapat beberapa kesamaan dalam penulisan itu murni kebetulan belaka tanpa ada u...