💕Let's Try💕

2.2K 397 21
                                    

Hening.

Kamar Irene kembali hening setelah kegiatan panas mereka berakhir 2 jam yang lalu. Saat ini Irene dengan nyaman memeluk tubuh hangat Seulgi yang sedang mengusap rambut lembutnya sambil memperhatikan detail kamar istrinya itu.

Mereka memiliki selera yang berbeda dalam dekorasi nuansa kamar.

"Rasanya sudah sangat lama"ucap Irene memecah keheningan

Tak ada respon dari Seulgi karena benar apa yang mereka lakukan 2 jam lalu adalah kali kedua sejak mereka menikah. Terdengar mustahil namun itulah adanya karena memang tidak ada perasaan didalam pernikahan mereka. Kali pertama mencoba karena Seulgi mengabulkan keingin tahuan Irene saat itu.

"Tadi itu kau hebat sekali"celetuk Irene lagi kini membuatnya ia terkekeh melihat semburat merah dipipi Seulgi

"Tidurlah, nanti siang kau memiliki jadwal"kata Seulgi mencoba untuk mengontrol rasa malunya

"Kau malu?"tanya Irene tersenyum

"Apa akhir-akhir ini kau senang menjahili ku?"tanya Seulgi kini menatapnya

"Eiii benar sepertinya kau malu. Ayolah kita sepasang suami istri yang sudah menikah. Bukankah sudah saatnya kita bersikap layaknya pasangan?"kata Irene

Seulgi menatap Irene dengan tatapan yang sulit untuk wanita mungil itu artikan.

"Seulgi"panggil Irene

"Hmm"

"Aku ingin rumah ini dihuni oleh penghuni baru selain kita berdua"ucap Irene

"Aku tak yakin"balas Seulgi membuat Irene mengangkat sebelah alisnya mendengar apa yang Seulgi katakan.

Terdengar seperti penolakan bagi Irene.

"Kau dan aku tak benar-benar dalam sebuah perasaan Irene. Kurasa kau lebih tau itu"ucap Seulgi

Irene diam mendengar Seulgi karena apa yang Seulgi katakan itu benar.

"Bukankah terlalu egois jika kita membuat penghuni baru berpikir 'ahh apakah mereka memang benar saling mencintai? Mereka terlihat sangat asing satu sama lain'. Aku tak ingin mereka berpikir seperti itu."kata Seulgi

"Aku lupa kalau kau anak yang sangat cerdas"ucap Irene kini perlahan berpindah posisi dan duduk diatas perut Seulgi yang terlihat sangat sexy baginya.

Seulgi tak bergeming sangat jari lentik Irene bergerilya mengusap lekuk wajahnya.

"Bukankah sejak awal sudah aku katakan kalau kau dan aku adalah 2 orang yang akan mencoba apapun didalam pernikahan ini? Apa itu seperti lelucon bagimu?"tanya Irene

"Ya"jawab Seulgi membalas tatapan Irene yang lekat menatapnya

Irene tersenyum tipis sebelum akhirnya ia mengecup bibir Seulgi.

"Kalau begitu mari belajar saling mencintai Seulgi agar semua yang aku katakan bukanlah lelucon seperti yang kau pikirkan selama ini"jelas Irene

***

Sudah pukul 12 siang Seulgi sedang menyiapkan makanan sederhana untuk Irene yang sedang bersiap karena ia memiliki jadwal pemotretan sore nanti.

Pembicaraan setelah adegan panas mereka tadi pagi benar-benar terngiang dipikiran Seulgi.

"Wanita itu sangat luar biasa"batin Seulgi sambil tersenyum mengingat wajah Irene yang sangat indah saat berada diatasnya.

"Kau bisa membakar dapur ini"kata Irene kini berdiri disamping Seulgi sambil bersedekap dada seketika membuat Seulgi sadar dan segera mematikan kompor listrik yang ia gunakan.

Take It Slow || SEULRENE || END✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang