💕Warm💕

1.3K 305 14
                                    

Irene terus menatap wajah Seulgi yang sedang fokus dengan layar laptopnya. Suaminya itu terpaksa harus mengerjakan pekerjaannya dirumah sakit hanya karena tidak ingin meninggalkannya sendiri. Kondisi Irene masih belum terlalu kembali pulih, hal itu membuat Seulgi sangat posesif hingga Irene benar-benar dinyatakan baik-baik saja begitu juga dengan kandungannya.

"Ada apa?"tanya Seulgi menatap lembut Irene yang sedari tadi memperhatikannya.

"Joy bisa menjagaku jika pekerjaanmu sulit untuk ditinggalkan"kata Irene

"Heem tidak masalah karena seperti biasanya Wendy akan menghandlenya untukku selama kau sedang sakit"ujar Seulgi

Irene tersenyum mendengar jawaban suaminya. Ia merentangkan tangannya agar Seulgi memeluk dirinya.

"Peluk aku~"pinta Irene manja dengan mempoutkan bibirnya dan membuat Seulgi tersenyum kemudian melakukan apa yang Irene inginkan.

Seulgi memeluk Irene yang membalas pelukannya erat. Perut Irene yang semakin besar membuat jarak keduanya sedikit berjarak dan itu yang dirasakan oleh Seulgi. Usai memeluk Irene kini Seulgi sedikit menunduk kemudian mencium perut buncit Irene dengan lembut dan memberikan usapan lembut disana.

"Aegi yaa~ kau baik-baik saja didalam sana hm? Terima kasih karena sudah menjadi anak baik untuk mommy dan daddy hmmm. Daddy dan mommy sangat menyayangimu"bisik Seulgi mendekatkan bibirnya membuat Irene yang melihat apa yang ia lakukan.

Bae Seulginya memiliki hati yang sangat hangat meski ia tumbuh disekeliling orang-orang yang membenci dirinya.

Hikss...

Tanpa disadari air mata Irene kembali menetes. Perasaan merasa bersalah kembali hinggap diingatannya. Meski apa yang telah terjadi bukan kesalahannya namun tetap saja ibu nya lah yang telah menghancurkan sisa kebahagiaan yang dimiliki oleh suaminya itu.

"Ada apa? Kau baik-baik saja?!"tanya Seulgi dengan wajahnya yang terlihat panik dan mengkhawatirkan Irene

"Mianhae Seulgi ya~"isak Irene dengan air matanya yang mengalir membasahi wajahnya

Seulgi tersenyum kemudian mengusap air mata Irene dengan kedua tangannya.

"Kenapa kau terlihat sangat menggemaskan saat menangis seperti ini?"tanya Seulgi dengan wajah polosnya. Ia ingin mengalihkan rasa merasa bersalah Irene

"Aaaa hajima! Aku sedang bersedih!"rengek Irene

Seulgi tertawa melihat rengekan menggemaskan istrinya itu. Ia menangkup wajah Irene kemudian menatapnya lembut.

"Kau ditakdirkan untuk menjadi istriku yang paling indah. Apapun yang terjadi dimasalalu bukan kesalahanmu, kau bahkan salah satu korban atas apa yang telah mereka lakukan Irene ah~. Aku akan melupakan semuanya perlahan dan melanjutkan hidup dengan damai bersama mu dan uri aegi"jelas Seulgi semakin membuat air mata Irene meluruh begitu saja.

"Wae? Kenapa kau selalu saja bersikap tenang seperti ini?"tanya Irene dengan nada terisak membuat Seulgi terkekeh mendengar pertanyaannya.

"Mungkin karena aku sudah memilikimu dan itu membuatku tidak ingin memikirkan apapun yang membuatku bersedih?"jawab Seulgi

Irene semakin mengencangkan tangisannya karena ia terharu mendengar jawaban Seulgi yang selalu saja berusaha membuatnya untuk tetap tetang.


Cklekk!

"Eonnie!"teriak Yeri yang baru saja masuk dengan nafas terengah membuat Irene dan Seulgi terkejut dengan teriakannya yang tiba-tiba masuk kedalam ruang rawat Irene.

"Kamjagiya! Yerim-ahh kenapa kau berteriak seperti itu?"tanya Seulgi dengan wajah terkejut karena ia baru saja berniat ingin mencumbu bibir Irene

"Eonnie wae uro? Apa oppa membuatmu menangis?"tanya Yeri pada Irene dan mengabaikan Seulgi begitu saja, ia bahkan menatap Seulgi dengan tatapan tajamnya

Take It Slow || SEULRENE || END✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang