bab 4 | pelukan

1K 72 2
                                    

"Salsa pulang sama gua". Salsa menoleh ke orang tersebut ternyata Lian yang saat ini sedang menggenggam tangannya. Lian menatap tajam kearah Fathur sedangkan Fathur yang ditatap merasa kebingungan

"Apa-apaan sih lu main narik tangan orang seenaknya aja". Balas Fathur dengan tatapan tak kalah sengitnya. Fathur sedikit mengenal Lian itupun karena Lian teman Salsa tidak mengenal sih hanya sekedar tahu.

"Lah lu aneh anjing si Salsa ga mau pulang sama lu tapi masih maksa aja pake pegang-pegang segala lagi, masih mending tangan lu cuma gua tepis ga sampai gua patahin". Ucap Lian emosi

Belum sempat Fathur membalas Salsa sudah menginterupsi keributan mereka berdua.

"Heh udah kalian berdua apa-apaan sih udah malem ribut berisik". Salsa berkata tanpa melepaskan tangannya yang tengah digenggam oleh Lian entah karena tidak sadar atau karena terlalu nyaman.

"Sal kamu pulang sama aku aja ya". Fathur masih berusaha membujuk Salsa.

"Najis pake aku kamu segala". Lian berbisik dengan ekspresi mengejek namun masih terdengar oleh Salsa. Salsa hanya melihat tak peduli

"Kak Fathur maaf aku sama Lian aja ya". Putus Salsa akhirnya dia memilih pulang bersama dengan Lian entah kenapa dia memilih Lian padahal kan dia ingin menghindarinya tapi sejujurnya Salsa hanya ingin membebaskan diri dari Fathur yang terlalu pemaksa.

"Tuh denger kan udah sana lu pergi". Lian mengusir Fathur. Fathur menatap Lian sengit

"Sal kalo ada apa-apa telepon aku ya"

"Eh banyak bacot lu udah sana". Lagi-lagi Lian mengusir Fathur dan kali ini Fathur langsung pergi dengan perasaan tak rela

"Lu kenapa bisa ada disini Li?"

"Ga sengaja aja". Lian menggandeng Salsa menuju motornya

"Gua bawa motor sal maaf ya, lu ga bawa jaket?"

"Engga, udah gapapa ayo"

Tiba-tiba Lian melepas jaketnya dan memakaikannya kepada Salsa. Salsa hanya diam mematung tidak memberontak sama sekali.

"Li udh lu aja yang pake dingin lu cuma kaosan kaya gitu"

"Gapapa udah ayo buru naik"

Tak banyak kata Salsa langsung naik ke motor Lian. Lian pun melajukan motornya dengan kecepatan sedang.

Ditengah perjalanan secara tiba-tiba Lian menarik tangan Salsa yang berada di atas lututnya kemudian digenggam olehnya. Salsa yang terkejut refleks ingin melepaskan tapi justru genggaman Lian semakin kuat.

"Li ngapain sih"

"Dingin sal"

"Tuhkan gua bilang pakai aja jaket lu, gua aman kok udah berhenti dulu"

"Ga usah udah gini aja, sebenarnya bisa lebih hangat lagi sih ini"

"Yaudah berhenti dulu makanya ini lu pakai jaket dulu"

"Bukan pake jaket Salsa"

"Terus?"

"Gini". Lian mengarahkan tangan Salsa untuk memeluknya. Lagi-lagi Salsa dibuat membeku dengan tingkah laku Lian. Si curut ini kenapa sih? Bikin jantung gua ga sehat anjir. Batin Salsa

"Li". Salsa ingin menarik tangannya tetapi ditahan oleh Lian

"Pegangan Sal nanti lu jatuh"

"Bilang aja lu mau modus ya curut". Ucap Salsa sambil menoyor kepala Lian sedangkan yang ditoyor hanya nyengir

"Modus apaan si anjir gua cuma takut lu jatuh kalau lu lecet bisa kena amuk nyokap lu nanti gua"

"Alesan lu"

Belum Terlambat Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang