Nanti kalau keras...

14.3K 139 176
                                    

"Kamu tuh lunak!" Adara mengeluh.

Edo pun menjawab, "Nanti kalau keras, teriak gak kuat kamu!"

TW: khusus dewasa ‼️ 100% fiktif ‼️‼️

Visual Edo dan Adara

Tubuh perempuan itu tegang tak keruan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Tubuh perempuan itu tegang tak keruan. Pikirannya tak jernih. Teriakannya mengencang. Edo kira dia sudah sampai klimaks.

Edo menarik 3 jarinya dari perempuan itu. Adara melotot padanya. "Pak Edo! Kok berhenti?!"

"Tadi kamu desah-desah gitu, bukannya udah puas?" sahut Edo mengernyitkan dahinya. Lengannya dipukul kekasihnya.

"Kalau aku belum bilang mau keluar ya artinya belum!" Adara cemberut.

"Ya sudah deh. Kita ulang lagi!"

"Nggak! Aku nggak mood!"

Adara memejamkan matanya. Dia kesal. Kenapa sih Edo tidak belajar dari pengalaman-pengalaman sebelumnya? Padahal mereka sudah lama berhubungan badan, tapi Edo seakan tidak mengenal gerak-gerik Adara. Ya setidak-tidaknya pacarnya itu seharusnya tahu kan kapan Adara mulai naik ke puncak dan saat dia tiba di sana?

Dibukanya lagi matanya. Ditatapnya Edo yang memandangnya.

"Udah mood belum?" tanya Edo berharap. "Kalau nggak, saya tidur juga deh."

"Nggak."

"Nggak mood atau saya nggak boleh tidur?"

"Nggak boleh tidur." Adara duduk di atas tubuh pria itu. Dibawanya juniornya masuk ke dalamnya. Perlahan dia goyangkan pinggulnya.

Edo yang diam saja buat Adara gemas. Dia tarik satu tangan pria itu ke dadanya. Pria itu meremasnya kuat-kuat, memicu gaira* Adara yang semakin giat mendorong masuk junior pria itu.

Adara membungkukkan tubuhnya. Diciuminya bibir kekasihnya. Ketika dia mau keluar, dia tegakkan badannya.

Dia mencengkram kedua bahu Edo kuat-kuat. Tetap ditungganginya pria itu sampai keduanya klimaks.

Mereka tak langsung tidur. Adara berbaring di sebelah pria itu. Kedongkolan melumuri mukanya.

"Aku kesal."

"Iya saya tahu. Performa saya kurang kan."

"Normal-normal saja. Bukan itu yang buat aku kesal sama kamu."

"Apa?"

"Akhir-akhir ini, saat aku di kamar mandi kantor, aku mendengar beberapa karyawan menggosipkan kita. Sikap kamu yang lunak sama aku buat mereka berpikir aku simpanan kamu."

"Memangnya kamu bukan simpanan saya?"

"Oh...," desah Adara kecewa.

"Bercanda." Edo lekas mengecup bibir perempuan itu. "Saya yang simpanan kamu!"

Your Wish, Honey | 21+ #CompletedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang