EPILOG

8.1K 35 51
                                    

Adara tiba-tiba memagut bibir Edo. Tangannya turun masuk ke celana pria itu. Edo terbeliak. Adara sudah hamil besar. Masih mau nekat begituan?

Tapi Adara tak mau ditawar. Dia naik ke atas tubuh Edo. Membawanya masuk ke dalam dirinya.

Edo mengingatkannya tapi Adara melotot padanya. "Honey! Justru aku butuh ini!" Digoyangkannya pinggulnya.

Lenguhan Edo terdengar. Tangannya naik ke dada perempuan itu. Liukan Adara mengencang, membuat Edo makin tidak kuat.

Goyangan Adara makin keras. Tapi bukan karena dia mengejar klimaks. Dia punya tujuan lain. Edo tidak menyalahkan. Itu bagian dari tugasnya sebagai suami, kan? Mengayomi dan membantu istri. Apalagi istrinya yang akan melahirkan.

Tapi sampai keduanya mencapai klim*ks, Adara tak merasakan apa-apa. Dia berteriak. Separuh menangis. Meminta bayinya segera keluar darinya.

Suaminya berusaha menenangkannya. Namun Adara membentak. "Eh kamu diam ya!"

"Lho Hun kok aku dimarahi?" tanya Edo heran.

"Ya siapa tahu saja amarah bisa buat aku bawa anak ini keluar!"

"Oh gitu ya..."

Edo menyiapkan barang-barang. Memasukkannya ke tas jinjing. Dia siap mengantar Adara ke rumah sakit.

Setibanya di sana Adara mules beberapa kali. Dia stres. Tentu dia maunya semuanya dilancarkan. Maunya normal. Tidak perlu pakai operasi.

Tapi hari makin gelap. Dan Adara sudah tidak peduli. Jika pembukaan tidak berkembang ya sudahlah. Dia pasrah.

Keluarga kedua belah pihak sudah datang. Memberi semangat pada Adara. Adara berterima kasih mereka mau meluangkan waktu untuk Adara dan Edo.

Barulah pembukaannya melebar. Begitu pun matanya. Saat TV menyiarkan berita bahwa EXO akan konser akhir tahun ini. Sayangnya yang dikonfirmasi datang hanya Suho, Xiumin, Lay, Chen dan Baekhyun. Untuk dua member yang sedang wajib militer, Sehun dan Kai, tentulah tidak datang. Tapi bagaimana dengan..

"D.O? Doh Kyungsoo?" Adara menoleh ke suaminya. "Mana? Kenapa dia tidak datang? Honey! Hubungi Company Soosoo!"

"Apa itu, Hun?" tanya Edo bingung. "Honey, fokus sama bayi kita dulu, dong!"

Adara kemudian dibawa ke ruang bersalin. Edo terus mendampinginya. Menguatkanya dengan menangkup tangan istrinya erat-erat.

Lahirlah anak mereka. Laki-laki. Dengan mata yang mirip Edo.

Edo mengecup dahi istrinya. Mereka berdua memandangi bayi mereka.

"Terima kasih ya, Hun," bisik Edo menangis. "Kamu beri yang saya mau."

"Kamu mau?" Adara terharu. "Bukan kemauan aku?"

Edo menggeleng. "Happiness. My wish was happiness. You gave me that."

"I love you, Honey."

"I love you, Honey," ulang Edo, mengecup kening Adara lagi.

Makin ramailah apartemen Adara sejak kehadiran bayi. Keluarga mereka bergantian datang. Bahkan ibu Edo dan ibu Adara sering menginap untuk membantu Adara mengurus bayinya.

Ibu Edo tak marah lagi pada Adara. Hatinya semakin luluh tatkala dia menggendong bayi. Dia masih tak percaya dia punya cucu. Kalau diingat lagi, mengingat Edo membenci situasi orangtuanya, rasanya tidak mungkin anaknya itu mau berumahtangga.

Kini Edo seorang suami. Seorang ayah. Itu semua berkat Adara.

Ibu Edo memberitahu Edo. Dia setuju untuk berpisah dari ayah Edo. Dan berniat untuk mencari kebahagiaan di luar rumah.

Edo memeluk ibunya. Dia ikut senang dengan keputusan itu.

"Kamu jangan ganjen seperti bapakmu ya. Jangan selingkuh!" Ibunya mewanti-wanti.

"Iya, dengar tuh!" sahut Adara yang sedang menyusui anaknya.

Edo tersenyum. Dia menggeleng. "Tidak. Saya rasa saya tidak bisa berpaling dari Adara."

Bu Rosalia meninju lengan anaknya. "Jangan rasa-rasa! Buktikan!"

"Aw.." Mata Edo kemudian membeliak. Dia curiga alasan dia bisa dekat dengan Adara. Jangan-jangan karena sikap ibunya dengan Adara yang mirip.

Ah, tidak, tidak! Geli membayangkannya!

Edo duduk di samping istrinya. Mencium bibirnya. Lalu pandangannya turun ke anak mereka yang sedang menyusu.

Kecupan terlepas. Mereka memandang ke masa depan. Anak mereka yang sudah besar. Berlari-lari bermain bola. Adara yang hamil anak kedua. Edo yang berteriak menyemangati anak sulung mereka.

Di tengah pertandingan, Adara mengingatkan Edo. Sepulangnya dari pertandingan, mereka ke stadion, menonton konser EXO. Kali itu 9 member EXO semuanya akan tampil.

"Sudah mau punya anak dua masih jadi EXO-L saja sih," goda Edo.

"Iya, bahkan sampai punya anak-cucu aku juga akan ngefans sama mereka!"

Anak sulung mereka yang sudah lelah karena seharian di bertanding sepak bola, memasang muka datar saat EXO tampil. Edo menegurnya. Berbisik, meminta anaknya untuk senyum, karena dengan begitu bisa buat Mama bahagia.

Perlahan anaknya tersenyum. Adara yang melihat itu terharu.

Konser itu dibuka dengan lagu Let Me In. D.O muncul paling dulu di panggung.

Eodum sogeuro sarajineun neo
Gidaryeo tto sumji malgo

Anak pertama mereka menarik lengan baju ayahnya. "Mirip Papa penyanyinya."

Edo tertawa kecil. "Makanya Mama naksir Papa! Mirip Papa sama anggota EXO soalnya!"

Pureun badasok

Neoege ppajyeo

Adara memeluk suaminya. Menatapnya penuh kelembutan.

'Cause you're my ocean

Di tengah acara, saat semua member EXO butuh beberapa waktu untuk mengganti baju mereka, Adara menoleh pada suaminya.

"Terima kasih ya, Honey, kamu selalu berusaha kasih apa yang aku mau."

"Honey." Edo merangkul istri dan anaknya. "Your wish, my command."

Mereka bersama-sama terus. Sampai punya anak kedua. Anak ketiga. Dan anak keempat. Sudah beberapa konser EXO yang mereka datangi bersama.

Tidak selalu Edo mendampinginya nonton konser. Sering sekali dia sibuk. Tapi Adara tidak masalah. Dia punya empat anak yang bisa dia ajak untuk bersenang-senang dengannya. Dia pun juga sebagai ibu ikut mengawasi dan mendukung anaknya pada kegiatan mereka masing-masing.

Kebahagiaan yang mereka rasakan itu, tidak akan mereka raih, jika ego mereka biarkan untuk membentengi mereka. Edo dengan sikapnya yang dingin tak pernah keberatan untuk mewujudkan segala permintaan Adara. Adara juga demikian. Dia memberikan apa yang Edo inginkan darinya.

Kebahagiaan. Kebersamaan. Dan cinta.

Selesai


** Terima kasih sudah baca. Aku harap kalian suka cerita ini **

Author's note: Selain vote and comment, kalian juga bisa support aku melalui pemberian tip ke karyakarsa.com/kireinabee thank you

Your Wish, Honey | 21+ #CompletedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang