***
Rhea turut terjun langsung ke dapur membantu Sarah juga Salma- adik iparnya, dalam kegiatan masak- memasak pagi ini. Rencananya mereka memang akan membuat makanan yang banyak karena sekalian juga mengundang Danira serta ibunya untuk makan siang bersama.
"Mbak Rhe coba Deh, ini rasanya udah pas atau perlu ditambah bumbu lagi?!"
Rhea yang tengah mengaduk tumisan kangkung menoleh, saat Salma menyodorkan sesendok kuah ayam beserta dengan baksonya agar bisa dicicipi.
Adik iparnya itu memang baru belajar memasak, dan kini mencoba untuk membuat bakso rumahan sendiri. Dia ingin tahu bagaimana hasilnya nanti, tentu saja dengan sedikit arahan darinya mengenai bahan serta cara pembuatannya.
"Udah enak kok, dek. Teksturnya juga lembut. Untuk pemula sih, ini udah lumayan loh." Puji Rhea jujur.
"Beneran mbak, yeah berhasil ternyata." Salma tersenyum gembira.
"Cocok buat peluang usaha tuh dek, lumayan kan bisa buka cabang bakso sendiri." Ujar Rhea ditengah aktivitas memasaknya.
"Oke, nanti Salma buka usaha kalau gitu, namanya Warung bakso dek Salma," canda Salma diikuti kekehan kecil.
"Memang kamu punya modalnya, Nak?" kini giliran Sarah ikut menimpali.
"Kan modalnya bisa pinjam dulu ma, di papa." Balas Salma nyengir, sontak Sarah menggeleng karena jawaban polos putrinya, berbeda halnya dengan Rhea yang malah tertawa pelan.
Namun suasana hangat dirasakan Rhea bersama mama mertua serta adik iparnya tak bertahan lama, tatkala kedatangan seseorang dan menyapa mereka. Raut wajah Rhea yang awalnya ceria perlahan memudar begitu saja.
"Lagi bikin apa nih, kayaknya seru banget." Ujar wanita yang tak lain Danira itu, ikut bergabung bersama ketiganya.
"Ini loh Ra, Salma lagi belajar bikin bakso."
"Wah, asyik dong. Kayaknya aku juga perlu belajar resepnya nih, dek." Ujar Danira, tidak begitu serius.
"Aku masih pemula kok kak, tapi kalau kak Danira mau, boleh minta sama mbak Rhea aja langsung, soalnya dia yang lebih tau banyak resep-resep masakan kayak gini. iya kan, Mbak Rhe." Jawab Salma meminta persetujuan .
Rhea yang tampak canggung, terpaksa mengiyakan saja dengan senyum yang terkesan dipaksakan. "Eh, i-ya"
"Kalau gitu, nanti aku minta ya mbak, Makasih" Danira membalas lagi diikuti sudut bibir yang terangkat naik. Detik berikutnya, langkahnya berpindah dan mendekat ke Sarah.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗜𝗺𝗽𝗿𝗼𝗽𝗲𝗿 𝗠𝗮𝗿𝗿𝗶𝗮𝗴𝗲 [ TERBIT ]
SpiritualPernikahan harusnya menjadi momen sakral membawa kebahagiaan bagi dua insan manusia yang akan menjalani babak baru dalam sebuah hubungan serius. Namun sayangnya hal itu tidak berlaku bagi Argadana Bramantyo dan Rheana Elmira yang justru menganggap i...