Bagian 31

1.3K 43 0
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Arga melenggang masuk ke kamarnya selepas mengobrol sebentar bersama yang lain di ruang keluarga. Dia mengabaikan Rhea yang sedang duduk diatas kasur dengan wajah memberengut. Pandangan pria itu menyapu ke sekitar area kamarnya seolah sedang mencari sesuatu.

"Kamu lihat jam tangan Aku gak, yang, Lupa tadi aku taruh dimana?" tanyanya, tampak kebingungan. Bahkan dia belum menyadari perubahan yang kini ditunjukkan Rhea.

"Gak tahu! Cari aja sendiri."

Mendengar jawaban ketus dari Istrinya, Arga mengerutkan keningnya, heran. Pasalnya tidak biasanya Rhea bersikap demikian setelah hubungan mereka mulai membaik, beberapa bulan belakangan ini. Arga menghampiri Rhea dan berjongkok di depannya.

"Kamu kenapa, yang? Kok tumben jawabannya kayak gitu sih!" Ujar Arga pelan. Meraih pergelangan istrinya .

"Nggak apa-apa," balas Rhea memalingkan wajah dan menarik lengannya kembali.

Arga mendengus kasar, mendengar jawaban andalan wanita yang sulit dimengerti oleh para kaum pria sepertinya, selain kata 'Terserah'.

"Kamu marah sama aku, yang?
Karena apa, Hmm?" Cecar Arga, menopang dagunya dengan tangan.

Rhea yang sedari tadi memalingkan wajah, enggan menatap suaminya, akhirnya menoleh. Netra keduanya bertemu sesaat.

"Jangan bilang karena Danira! Tebak Arga lebih dulu, sebelum Rhea sempat menjawab.

Rhea mengangguk pelan."Dia tahu banget ya, masakan yang paling mas sukai, sampai rela loh, buatin sendiri! Kamu juga muji masakan dia didepan aku kan!" Singgung Rhea, sarkas.

Arga yang mulai paham kemana arah pembicaraan Rhea, Menganggukkan kepala. Sekarang dia tahu letak permasalahannya.

"Oh, gara-gara itu." Rhea mengerucutkan bibirnya sebal."Kamu cemburu, yang?" Bukannya merasa bersalah, Arga justru menggoda. Senyumnya terulas terbit. Dia mengambil posisi duduk di sebelah istrinya.

"Mas pikir aja sendiri! Wajar juga kan kalau aku cemburu, karena Aku istri mas." Rhea beralibi. Dia memiringkan sedikit tubuhnya dan lengan bersedekap didada.

"Iya, aku tahu kok, Yang. Tapi kan aku cuma berusaha berkata jujur. Memang masakan Danira itu, Ena ..."

"Tuh, kan! Yaudah kalau gitu mulai sekarang, suruh aja dia masak buat mas." Emosi Rhea semakin menjadi-jadi.

"Eh, gak gitu juga, Rhe! Lagipula Danira itu cuma sahabat masa kecil Aku, jadi wajar kalau dia tahu makanan apa yang Aku sukai. Apalagi kita juga baru ketemu lagi, setelah sepuluh tahun lamanya terpisah, mungkin karena itu juga alasan dia ingin membuatkan sendiri."

𝗜𝗺𝗽𝗿𝗼𝗽𝗲𝗿 𝗠𝗮𝗿𝗿𝗶𝗮𝗴𝗲  [ TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang