Chapter 5

649 54 6
                                    

Happy Reading, Love.

...

Yogyakarta, 20 Juli 2024

Tiga hari telah berlalu sejak ketegangan kecil antara Dai dan Shun, dan anehnya, hubungan mereka justru semakin membaik. Shun, yang biasanya tertutup dan enggan meminta bantuan, tiba-tiba membuat Dai bingung dengan permintaan tak terduga—dia meminta Dai untuk memberinya tumpangan ke kampus. Meski fakultas mereka berada dalam jarak yang cukup jauh, Dai tidak ragu untuk menyetujuinya. Dia bahkan memberi tahu Alan bahwa hari itu ia akan berangkat bersama Shun, sehingga Alan pun berakhir pergi bersama Ikuo dan Ryo, yang belakangan ini semakin akrab dengan mereka.

Hari itu, waktu sudah menunjukkan pukul lima sore, menandakan bahwa kegiatan perkuliahan di kampus telah usai dan hanya menyisakan kegiatan ekstrakurikuler. Di tengah kesibukannya, Dai mengirim pesan pada Shun, menanyakan apakah Shun ingin pulang bersamanya. Shun, dengan cara yang tidak biasa, sekali lagi Shun meminta Dai untuk menjemputnya.

Merasa senang dan sedikit terkejut dengan keterbukaan Shun, Dai kemudian berpikir untuk mengajak Shun makan sebelum mereka kembali ke asrama. Melalui pesan di WhatsApp, Dai mengirimkan ajakan itu, dan di luar dugaan, Shun mengiyakan tanpa banyak pertimbangan.

 Melalui pesan di WhatsApp, Dai mengirimkan ajakan itu, dan di luar dugaan, Shun mengiyakan tanpa banyak pertimbangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dai tersenyum kecil saat menerima balasan dari Shun. Baginya, ini adalah perkembangan yang positif, mengingat betapa tertutupnya Shun biasanya. Ia mulai merasa bahwa mungkin Shun perlahan membuka diri, setidaknya sedikit demi sedikit, dan mulai mempercayai Dai lebih dalam.

Setelah menyelesaikan urusannya, Dai segera menghidupkan motornya dan meluncur ke fakultas Shun untuk menjemputnya. Pikiran Dai sibuk memikirkan tempat makan yang tepat, sesuatu yang mungkin disukai Shun, namun tetap sederhana dan tidak terlalu ramai. Dia ingin memastikan bahwa Shun merasa nyaman dan bisa menikmati momen ini tanpa merasa terbebani.

Sesampainya di depan fakultas Shun, Dai menunggu dengan sabar. Saat Shun keluar dan menghampiri motornya, Dai tersenyum lebar, "Let's go, kita makan dulu sebelum pulang. Gue tau tempat yang makanannya enak dan suasananya nyaman, lo pasti suka."

Shun hanya mengangguk, lalu mengenakan helm yang disodorkan Dai. Tanpa banyak kata, mereka berdua melaju ke tempat yang telah dipilih Dai, siap untuk menikmati malam yang mungkin menjadi langkah kecil menuju hubungan yang lebih akrab dan penuh kepercayaan di antara mereka.

 Tanpa banyak kata, mereka berdua melaju ke tempat yang telah dipilih Dai, siap untuk menikmati malam yang mungkin menjadi langkah kecil menuju hubungan yang lebih akrab dan penuh kepercayaan di antara mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Moonlit EmbraceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang