Happy Reading, Love.
...
Yogyakarta, 29 September 2024.
Lima hari setelah kunjungan ketiga teman band Shun ke asrama, suasana berbeda terasa di aula Fakultas Seni Media Rekam. Aula itu kini dipenuhi dengan mahasiswa yang terpilih sebagai perwakilan dalam proyek film kolaboratif antarjurusan. Setiap jurusan hanya diizinkan mengirim maksimal 10 perwakilan, dan dari jurusan Musik, ada delapan mahasiswa yang hadir, termasuk Shun, Genta, Ben, dan Davin.
Hari itu menjadi momen penting bagi semua peserta. Mereka akan menghadiri rapat kepanitiaan pertama dan mendiskusikan pembagian tugas yang akan menjadi dasar dari proyek besar ini. Shun duduk di deretan kursi bersama teman-temannya, merasakan perasaan campur aduk di dalam dirinya-antara antusiasme yang tinggi dan ketakutan akan hal-hal baru yang menantinya. Meskipun tampak tenang di luar, dalam hati Shun gelisah, bertanya-tanya apakah ia akan mampu menjalankan tanggung jawab barunya dengan baik.
Di tengah keramaian aula, Dai berdiri di sudut panggung, tak jauh dari barisan peserta. Sebagai ketua pelaksana dari jurusan Film dan Televisi, Dai sedang mempersiapkan materi untuk rapat hari itu bersama anggota-anggota inti lainnya. Namun, di sela kesibukannya, tatapannya sesekali jatuh pada sosok Shun yang terlihat serius memperhatikan briefing dari pembicara. Dai memperhatikan Shun dengan perasaan bangga sekaligus cemas, melihat bagaimana kekasihnya mencoba menghadapi tantangan baru ini.
Dai sebenarnya sangat ingin menyapa Shun, sekadar memberikan dukungan langsung atau sekadar berbagi senyum untuk meredakan ketegangan Shun. Namun, tanggung jawab sebagai ketua pelaksana membuatnya harus tetap fokus pada tugasnya. Dia tahu, kehadirannya dari kejauhan sudah cukup untuk menjadi pengingat bahwa Shun tidak sendirian menghadapi semua ini. Sesekali, Dai melirik ke arah Shun, memastikan bahwa Shun baik-baik saja di antara peserta lainnya.
Shun, tanpa menyadari bahwa Dai memperhatikannya, terus mendengarkan arahan yang diberikan. Ada perasaan nyaman yang tiba-tiba menyusup ke dalam hatinya, seolah dia tahu bahwa ada seseorang di antara keramaian ini yang selalu mendukungnya, meski tidak terlihat. Momen itu menjadi awal dari perjalanan baru mereka, di mana Dai dan Shun akan menjalani proyek ini bersama-sama, meski dengan peran dan tanggung jawab yang berbeda.
🌱
Setelah berjam-jam melalui diskusi panjang dan pertukaran ide, akhirnya keputusan akhir diambil. Proyek film akan mengambil tema persahabatan dan kekeluargaan, dengan fokus utama pada kehidupan anggota grup band. Keputusan ini disambut dengan antusias oleh semua peserta, terutama Dai yang terpilih sebagai koordinator editing dan dokumentasi. Dai merasa sangat puas dengan perannya karena ini berarti dia akan memiliki kesempatan untuk lebih dekat dengan Shun, yang telah ditetapkan sebagai aktor pemeran utama bersama ketiga temannya, Genta, Ben, dan Davin.
Setelah rapat resmi ditutup, ketua panitia mengumumkan akan ada perayaan kecil sekaligus acara perkenalan antar peserta secara informal di aula. Kesempatan ini dimanfaatkan Dai untuk mendekati Shun, dengan harapan bisa berbicara sedikit dengannya setelah seharian berfokus pada tugas masing-masing. Dai berjalan menuju Shun dengan niat menyapa, namun langkahnya terhenti ketika melihat seseorang merangkul Shun dengan akrab.
Dai memperhatikan dengan seksama, mengenali sosok itu sebagai salah satu panitia dan koordinator aktor dan casting. Pria itu tampak sangat nyaman berbicara dengan Shun dan teman-temannya, bahkan membuat Shun tertawa di tengah percakapan mereka. Dai hanya bisa berdiri di kejauhan, menatap bagaimana Shun tampak begitu ceria bersama orang lain. Ada rasa asing yang mengganjal di hatinya, melihat Shun tidak menunjukkan tanda-tanda mencari atau memperhatikan keberadaannya seperti yang Dai harapkan. Dai terdiam, menyadari perasaan cemburu yang tiba-tiba mengusik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Moonlit Embrace
FanfictionCerita ini berpusat pada seorang pemuda bernama Dai, mahasiswa jurusan Film dan Televisi, yang memilih menutup hatinya terhadap cinta karena pengalaman pahit di masa lalu, membuatnya tidak ingin lagi terlibat dalam hubungan romantis. Sebagai gantiny...