Manusia memang selalu memiliki apa yang ingin mereka lindungi. Seperti harta, tahta, atau orang yang mereka sayangi. Bukan hal yang salah jika mereka ingin melindungi apa yang telah mereka dapatkan dari hasil jerih payahnya sendiri, menjauhkannya da...
Kala itu langit begitu mendung tatkala Binar menunggu jemputan di sekolahnya. Tak ada satu pun orang yang bisa ia ajak bicara karena ia hanya sendirian di sana. Binar termenung, memandangi bosan ujung sepatunya. Hingga tiba suara deru motor terdengar, ia pun mengangkat wajah memandangi motor itu. Seulas senyum pun terukir. Ia tampak begitu bahagia dengan kedatangan orang itu.
Kafka, lelaki jangkung itu menghentikan motornya tepat dihadapannya. Helm yang ia lepas bersamaan dengan senyum manis yang juga ia sunggingkan. Kafka pun turun, berdiri di hadapannya lalu mengusap lembut puncak kepalanya.
"Maaf lama." Tuturnya merasa bersalah karena sudah membuat Binar menunggu lama. Keterlambatannya ini dikarenakan kegiatannya di kampus yang begitu padat. Maklum saja ia tergabung di organisasi mahasiswa.
"Gapapa." Jawab Binar berusaha memaklumi. Ia pun meraih helm itu dan segera memakainya. Namun sebelum naik ke motor Kafka memasangkannya sebuah jaket.
"Biar gak dingin." Ucapnya seraya membantu menaikan resleting itu.
"Makasih." Keduanya pun saling melempar senyum sebelum akhirnya naik ke motor.
Setelah memastikan Binar siap di posisinya, Kafka kemudian menancap gas melajukan motornya membelah jalanan sore yang cukup lengang. Senyuman yang tak hentinya mengembang tatkala ia melihat tangan Binar yang melingkar di pinggangnya. Sejenak ia pun menyentuh punggung tangan itu. Senyumannya yang kemudian berubah menjadi tawa tatkala Binar melontarkan sebuah candaan.
Menghabiskan waktu bersama dibawah rintikan hujan yang begitu menyenangkan. Tidak mempedulikan dinginnya angin yang berhembus kencang. Keduanya tak henti tergelak dengan lelucon yang saling mereka lontarkan.
...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Binar
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kafka
(2013) ...
Setengah jam berlalu dan keduanya pun tiba di rumah Binar. Tiba di dalam keduanya segera datang ke dapur. Di sana sudah ada Aldino yang tengah fokus bermain pspdi meja makan. Selain Aldino ada juga Bunga —pacar Surya. Wanita itu tengah sibuk menyiapkan mie ramen untuk mereka. Selesai dengan empat mangkuk mie itu lantas Bunga pun mendudukan diri di samping Binar.