***
Rhea dapat melihat dengan jelas, perubahan dari raut wajah Danira begitu dia mengajukan satu pertanyaan itu padanya.
Ya, walaupun bagi sebagian orang, pertanyaan tersebut memang begitu terdengar menyebalkan. Karena bagaimana pun sudah menyangkut rana pribadi, dan pasti setiap orang punya alasannya masing-masing, kenapa mereka belum juga menikah hingga saat ini.
"Belum ketemu jodohnya mba, Rhe"
Hanya kalimat itu yang keluar dari mulut Danira pada akhirnya. Kalimat singkat yang begitu mudah dimengerti tanpa harus ditafsirkan lagi.
Rhea mengangguk mengerti.
"Mba Rhea sudah kenal Arga berapa lama sebelum akhirnya memutuskan untuk menikah."
Rhea terdiam sejenak, lalu membalas dengan senyuman getir "hanya sebulan."
"Sesingkat itu?" Rhea mengangguk sekali lagi.
Ya, Hanya sebulan sampai kemudian dia terpaksa menikah dengan pria tersebut.
Bahkan dia masih ingat betul bagaimana dulu ibunya meminta padanya, seminggu setelah insiden itu terjadi.
#Flashback
"Kamu mau kan Nak, menikah dengan Arga?! Tante Sarah sangat ingin sekali loh, kamu jadi menantunya. Dia bahkan meminta langsung pada ibu. Tante Sarah itu orangnya sangat baik Rhe, ibu sudah lama kenal dengan dia. Kamu sudah ketemu juga kan.
Jadi pasti putranya pun sebenarnya baik. Cuma kalian saja yang memang belum saling mengenal secara dekat."
Ratna berujar dengan lembut. Berusaha meyakinkan, namun Rhea tak menggubris dan masih dengan sikap diamnya.
"Apalagi dengan apa yang sudah menimpa kalian berdua, mungkin ini memang sudah jalan takdir kalian dipertemukan." Ratna mengelus bahu putrinya yang kini duduk diatas kasurnya. Rhea yang sedari tadi memilih bungkam, kini membuka suara.
"Tapi Rhea nggak suka Bu, dengan pria menyebalkan itu! Dari nada bicaranya aja keliatan angkuh dan dingin begitu."
Rhea bersedekap didada dengan kesal tak terkira."Lagipula apa yang terjadi kemarin juga tidak disengaja kan, bu." Rhea masih bersikeras menolak perjodohan.
"Sekalipun tidak disengaja, tapi sudah terlanjur menjadi perhatian banyak orang Nduk." kini giliran Abimana menyahut dan ikut masuk dalam obrolan keduanya. Dia tanpa sengaja mendengar percakapan istri serta putrinya saat melewati kamar Rhea.
"Dan apa yang sudah terjadi waktu di hotel itu, sudah termasuk Aib buat keluarga kita! Bahkan kamu lihat sendiri kan bagaimana menggebu-gebunya mereka yang ingin menikahkan kalian saat itu juga." Tambahnya lagi.
Rhea kali ini bergeming tatkala ayahnya mengatakan demikian. Bagaimana mungkin dia bisa melupakan kejadian memalukan yang begitu nyata didepan matanya dan benar-benar dia alami.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗜𝗺𝗽𝗿𝗼𝗽𝗲𝗿 𝗠𝗮𝗿𝗿𝗶𝗮𝗴𝗲 [ TERBIT ]
SpiritualPernikahan harusnya menjadi momen sakral membawa kebahagiaan bagi dua insan manusia yang akan menjalani babak baru dalam sebuah hubungan serius. Namun sayangnya hal itu tidak berlaku bagi Argadana Bramantyo dan Rheana Elmira yang justru menganggap i...