Bab 18

191 18 2
                                    

"Sayang gapapa nih aku tinggal?". Ucap Shan saat melihat istrinya yang sedang memasak di dapur. Pasalnya dia khawatir melihat Deva yang agak kesusahan mengingat usia kandungannya sudah masuk bulan ke 9.

"Aku gapapa sayang.. little princess pinter kok, yakan nak?". Deva sembari mengelus perutnya.

Shan mendekat lalu memeluk Deva dari belakang sambil mengendus leher putih itu dalam-dalam, dia menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Deva. "Tapi aku khawatir". Rengeknya.

Deva otomatis menghentikan kegiatannya yang sedang mengaduk makanannya. Lalu beralih membalikkan badannya menghadap suaminya yang sangat manja pagi ini. "Udah ku bilang aku gapapa pa.. kamu kerja aja kan langganan kamu banyak, ga boleh nolak rezeki tauu".

Iya pasalnya Shan sudah berapa bulan ini membuka usaha bengkel di dekat perumahannya yang berada dekat jalan raya. Perlengkapan di bengkelnya sangat lengkap dan kinerja Shan juga patut diberi apresiasi dalam otomotif sehingga banyak pelanggan tetap yang mampir kesana, bahkan ada pejabat dan deretan orang penting yang menjadi pelanggan tetapnya. Biasanya dia bekerja dari pukul 8 pagi hingga pukul 12 siang, lalu istirahat pulang ke rumah dan lanjut lagi dari pukul 2 siang hingga pukul 4 sore.

Shan merendahkan dirinya agar wajahnya tepat berada di depan perut besarnya Deva. "Little princess papa pinter ya sayang, papa udah wanti-wanti nih khawatir banget sama mama dan kamu.. kasih kode dong sayang kalau gamau papa tinggal". Ucap Shan sambil mengelus perut Deva pelan.

Buk

Buk

Dua tendangan kencang yang Shan maupun Deva rasakan setelah Shan meminta kode pada sang anak.

"Tuh kan ma, princess aja nyuruh papa biar ga kerja hari ini". Lagi-lagi Shan merengek pada Deva.

Deva menghela nafasnya berat. Kalau sudah begini ya mau bagaimana lagi. Lelakinya ini memang keras kepala.

"Yaudah tapi kalau ada yang nelpon perlu bantuan harus ke bengkel yaa".

"Hehe oki doki mamanya princess". Shan girang lalu mengecup singkat bibir Deva yang nganggur.

.

Setelah menghabiskan sarapan bersama akhirnya pasangan muda itu mengunjungi toko yang bernama 'dunia bayi' di dekat kampusnya Ganesh. Ini pun juga saran dari Ganesh yang menyarankan mereka untuk membeli lagi beberapa perlengkapan bayi mereka.

"Bagus kuning atau pink pa?". Tanya Deva yang meneteng gendongan bayi berwarna hitam-pink dan hitam-kuning.

Shan sejenak berpikir menimbang-nimbang pilihan Deva. "Hm kalau papa pribadi sih lebih suka yang ungu ini ma".

"Yaudah yang ungu aja". Ujar Deva yang langsung mengambil gendongan yang Shan pilih.

"Loh? Kok gitu? Kalau kamu sukanya warna lain ambil aja juga sayang". Ucap Shan.

Deva menggeleng pelan sambil memasukkan barangnya ke troli. "Gak Shan, kalau kamu sukanya itu aku pilih itu juga".

Mendengar itu Shan langsung menghentikan kegiatannya yang memandangi macam-macam dot bayi. Dia mendekat pada istrinya lalu menangkup kedua pipi yang semakin gembil itu. "Siapa yang ngajarin gitu hm? Kamu juga punya pilihan sayang. Yang ada di dalam perut kamu itu anak kita, anaknya Shankara dan Devananka jadi kamu punya hak sebagai mamanya. Jangan ngikutin kemauan aku terus.. kalau kamu minta dibeliin satu toko ini pun aku beliin kok".

Deva tersenyum manis mendengar suara lembut suaminya yang sedang menasehatinya itu. Ditambah dengan tatapan Shan yang sangat dalam mampu membuat Deva berkali-kali jatuh cinta lagi dengannya. Perlahan dia mengangguk. "Baik papa". Ucapnya tersenyum manis hingga matanya menyipit.

[✓]Falling for U | SanwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang