Bab 24🔞

316 25 4
                                    

🚫🔞

"A-nnghh ahh s-shaann uhh".

"Hmm, bilang sayang ughh".

Shan masih menghentakkan penisnya dalam pada lubang pink milik Deva. Hentakannya makin cepat bersamaan dengan desahan Deva yang menambah nafsunya meningkat.

"N-nikmath ahh".

Deva meracau tak karuan tentu dengan bisikan takut jika desahannya akan membangunkan Ivona yang tertidur lelap. Berbeda dengan Deva yang mati-matian menahan suaranya, Shan terus menusukkan penisnya lebih cepat merasa putihnya akan sampai. Melihat bibir bengkak Deva yang menganggur Shan melahap kembali ranum kembar kemerahan itu kasar. Deva juga membalas lumatan dari Shan dan dengan suka rela membuka mulutnya agar si suami bisa leluasa menikmati mulutnya. Tangannya mengalung di leher Shan dengan Shan yang masih menusuk lubangnya membuat tubuh kecil Deva ikut terhentak.

"Aahhhh ssshh tubuh kamu enak banget sayang". Puji Shan ketika ciuman mereka terlepas .

Deva sudah lemas, pasrah akan dominasi suaminya. Shan sangat lihai membuat Deva ikut terhanyut bahkan sangat menikmati permainannya. Berlanjut kini Shan menjelajahi leher Deva yang sudah terdapat banyak kissmark disana. Shan menggigit leher Deva dan menghisapnya kuat hingga meninggalkan tanda baru di leher dekat dagu Deva.

Deva menggigit bibir bawahnya menahan desah ketika Shan semakin menggila menusuknya, jujur ini sangat nikmat hingga Deva kelepasan mendesah keras. Sampai pada hentakan Shan ke delapan akhirnya mereka mencapai putihnya bersama-sama. Shan ambruk di atas tubuh Deva, begitu pun Deva yang terkulai lemas sembari menetralkan nafasnya. Shan merebahkan dirinya di samping Deva, dia menarik pinggang istrinya agar semakin dempet dengannya, ia mengelus surai lepek milik Deva karena keringat itu. Shan tersenyum manis menatap istrinya yang mengusakkan wajahnya pada dada bidang milik sang suami.

"Makasih sayang". Ucap Shan pelan.

Deva yang dari tadi asik menghirup aroma tubuh Shan mengangkat kepalanya untuk menatap si tampan yang sedang berbicara dengan dirinya. Deva tersenyum lalu melumat bibir Shan singkat.

"Nite baby". Bisik Shan.



°•°•°•



Shan bangun lebih awal dan melihat Deva yang masih mendengkur halus di sampingnya. Melihat itu Shan mengecup singkat kening istrinya sebelum dirinya membersihkan diri ke kamar mandi. Tak lama karena takut si kecil menangis, Shan melihat ke baby crib bayi mungilnya, siapa sangka paginya akan mendapat senyuman manis dari si pemilik nama Ivona itu. Ternyata Ivona sudah bangun sedari tadi tanpa rewel, senyumnya cerah ketika melihat sang papa yang tengah memandanginya. Terlihat gigi sebesar biji beras itu dari gusi Ivona yang sedang tertawa.

"Wahh incess papa udah punya gigi.. sini mandi sama papa ya, hari ini mama full istirahat dulu". Ucap Shan sambil menggendong Ivona yang sudah mengangkat tangannya agar digendong.

Shan sengaja meliburkan diri hari ini karena pikirannya memang perlu istirahat. Ayahnya juga menyarankan seperti itu. Karena saat ini Deva dan Ivona perlu sosok Shan begitu pula sebaliknya. Dirinya juga perlu menghabiskan lebih banyak waktu dengan kedua kesayangannya ini.

.

Deva membuka matanya merasa ada lirik lagu yang terasa familiar di telinganya.

Baby shark

Lagu yang sering dia setel di tv ketika dia sedang bebersih rumah agar Ivona tidak rewel. Dia melirik ke samping ternyata ada Shan yang rebahan dengan Ivona yang bertompang tangan di dadanya sambil menatap layar hp Shan yang menampilkan bayi hiu sedang bernyanyi.

Deva mengulas senyum ketika mendapati suami dan anaknya antusias seperti saat ini. Shan juga mengenalkan warna-warna pada Ivona.

"Nah kalau ini warna biru nak __eh mama udah bangun?". Shan mendapati Deva yang sedang tersenyum menatapnya.

Ivona juga ikut mengikuti arah pandang papanya. Dia menatap lamat mamanya lalu tersenyum sumringah.

"Ma...ma". Ocehnya.

Mendengar itu Deva langsung bangkit lalu menciumi gemas anaknya dengan mata berbinar. "Apa nak? Mama? Coba bilang lagi ma__ma". Deva hampir saja menangis mendengar kata pertama yang keluar dari mulut anaknya.

"Ma..pa..eheh". Kembali lagi Ivona tampak kegirangan bertepuk tangan ketika mendapati raut wajah kedua orangtuanya yang seakan bangga dengan dirinya.

"Wahh bisa manggil papa juga ya sayang, pinter banget sihh incess papa". Shan mengusakkan wajahnya di perut anaknya gemas. Ivona juga tergelak merasa geli atas serangan papanya. Melihat itu Deva juga ikut menggelitik Shan yang masih menyerang Ivona.

Terdengar cekikikan ketiganya di pagi hari itu.

"Sayang sini nen dulu". Ucap Deva yang merasa air susunya menetes karena dirinya masih telanjang di kasur.

Ivona yang merasa dipanggil langsung menyosorkan badannya ke dada Deva dan mengemut lahap sumber nutrisinya.

"Yaahh padahal Ivona udah sarapan ma, papa nih yang belum sarapan". Ujar Shan mengerucutkan bibirnya sambil menatap Deva yang berselimut sepinggang dengan menyodorkan dada berisinya pada sang anak. Shan agak gagal fokus dengan banyaknya kissmark yang ada pada tubuh Deva.

Melihat Shan yang masih menggerutu akhirnya Deva membuka suara. "Pa sini, aku gasuka kalo kamu berisik".

Dan jadilah pagi itu menjadi acara tatap-tatapan antara papa dan anak itu di dada sang mama dengan mulut yang sama-sama sibuk :')










.


.





Cukup dulu aku ga kuadd😭😭

[✓]Falling for U | SanwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang