Side story 1

290 20 5
                                    

Setelah menyelesaikan pekerjaannya Shan buru-buru mengambil jasnya lalu keluar dari ruangannya. Terkesan tergesa-gesa sampai tidak menyadari Ravin yang sedang memanggilnya di belakang. Ravin pun yang merasa bosnya itu seperti mau ke suatu tempat lekas menghampiri.

"Shan, kenapa ada masalah ya?". Tanyanya dengan khawatir.

"Ah oh kebetulan lo disini Vin, tolong cancel semua rapat hari ini sama besok yaa__ini mendesak banget". Ucapnya lalu segera berlalu menuju mobilnya.

Shan sedikit mengusap wajahnya kasar ketika sudah mengemudikan mobilnya. Bagaimana bisa dia lupa untuk menjemput princessnya di day care. Iya si princess aktif itu kini sudah mulai di sekolahkan yang berdekatan dengan kantornya Shan. Usia Ivona sudah menginjak 2,3 tahun. Alasan utama Ivona disekolahkan adalah karena Ivona itu sangat cepat tanggap dan juga sangat aktif. Awalnya Deva sedikit khawatir kalau-kalau anaknya termasuk anak yang hiperaktif tapi untungnya ketika mereka konsul ke psikolog anak, dijelaskan bahwa anaknya tidak memiliki gangguan apapun. Memang fasenya saja sedang dalam fase penasaran dengan sesuatu.

Hari ini adalah hari ulang tahun Deva. Baik Shan dan juga Ivona sudah membuat rencana ingin merayakan ulang tahun Deva. Karena itu Shan berencana menjemput Ivona lebih awal karena sekalian ingin mengambil kue yang sudah mereka pesan. Shan sudah sampai di daycare tempat Ivona disekolahkan. Shan mencoba masuk ke dalam untuk menunggu Ivona niatnya. Tapi gadis kecil yang mengenakan dress pink itu terlihat berkacak pinggang menggerutu kesal menatap Shan yang baru muncul. Astaga, mungkin habis ini lagi-lagi Shan akan membujuk putrinya itu dengan iming-iming susu bubuk punya kiddo.

 Astaga, mungkin habis ini lagi-lagi Shan akan membujuk putrinya itu dengan iming-iming susu bubuk punya kiddo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Cess udah lama nunggu papa ya?". Tanya Shan sembari membungkuk menatap putrinya cemas.

Bibir si kecil berdecik khas anak-anak sedang merajuk. "Hm.. papa lama, mayes iat papa".

Tuh kan. Lagi-lagi seperti ini. Anaknya ini memang agak lain dari bocil pada umumnya.

"Ya maaf cess, papa kan juga sambil kerja tadi". Shan menaruh kedua tangannya pada telinganya memohon maaf pada putri kecilnya ini.

"Iyain". Ucap Ivona sembari masuk ke dalam mobil. Diiringi oleh Shan tentunya.

Shan mengemudikan mobilnya setelah memasangkan seatbelt pada putrinya yang masih menatapnya kesal. Tujuan mereka saat ini adalah toko kue untuk mengambil kue yang sudah didekor sesuai yang Ivona mau.

Mereka masuk ke toko kue dengan tangan Ivona yang memegang erat jemari Shan. Kini wajah marah itu berubah dengan wajah antusias setelah melihat beragam kue yang tertata di meja dan rak.

"Pa pa mo ituuu". Rengek Ivona ribut menunjuk ke arah Red Velvet cake.

Shan mengerutkan alisnya. "Loh emang incess suka? Mau ya?".

Anggukan ribut dia lihat pada sang anak. "eumm incess mo acih kiddo". Jawabnya sumringah.

Shan terkekeh. "Cess kiddo mah masih kecil belum bisa makan kue, buat incess aja ya".

[✓]Falling for U | SanwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang