sudah seminggu sejak jisoo mengikuti permintaan jennie untuk tak lagi berdekatan dengannya, dan tentu hal itu membuat ketiga anggota keluarga kim lainnya keheranan. Hyojo bahkan dibuat khawatir dengan sikap jisoo pada jennie, sejal awal putrinya itu selalu berusaha dengan keras menghancurkan dinding diantara keduanya hingga beberapa lalu perjuangannya tak sia sia karena hubungannya semakin membaik tetapi kini justru dinding diantara kesuanya terlihat semakin kokoh memisahkan mereka.
Hyojo tentu tak tinggal diam, ia selalu bertanya pada keduanya takut ada selilih yang cukup serius menimpa mereka tetapi selalu dengan jawaban yang sama mereka berikan ladanya.
'tidak ada masalah apa pun, memamg sejak awal seharuanya seprrti ini.'
Namun saat kat itu terlontar dari bibir jisoo ia tahu jika jisoo tidak benar benar dengan perkataannya.
tetapi berbeda dengan hyojo, woobin dan irene justru merasa bersyukur. karena menurut mereka memang sudah seharusnya seperti itu, mereka pikir jisoo sudah sadar jika jennie memang bukanlah gadis yang baik dan tak pantas untuk jisoo dekat dekat dengannya.
namun mereka salah, meski jisoo tak lagi mendekati jennie namun diam diam gadis itu selalu meperhatikan. jisoo mengikuti keinginan jennie untuk menjauhinya tapi bukan berarti jisoo tak lagi memperhatikan adiknya itu.
jisoo tahu jika permintaan jennie itu pasti terdapat maksud didalamnya, apalagi melihat permohonan jennie yang tak lagi menggunakan emosi seperti sebelum sebelumnua.
diamnya selama ini bukan berarti jisoo tak tahu hubungan seperti apa yang ada pada keluarganya itu, hanya saja meskipun dirinya ingin bertindak jisoo tak memiliki hak apapun, apalagi setelah mendengar pertengkaran orang tuanya. appanya itu bahkan masih berkata jika urusan keluarganya tak harus ibunya ketahui meski sekarang mereka sudah sah menjadi bagian dari keluarga kim.
jujur itu memnbuatnya sedih, dan tentu saja jisoo juga tahu jika ibunyapun merasakan hal yang sama. mereka berdua tak akan tinggal diam. mereka harus menbuat keluarga ini bersatu dalam lingkar kebahgiaan.
.
.
.jisoo baru saja tiba diparkiran setelah tadi menyempatkan diri terlebih dahulu ke perpustakaan sekolah untuk mencari buku yang ia inginkan. tempat parkir itu sudah sangat sepi dan hanya terdapat beberapa kendaraan disana yang pastinya milik para guru. namun salah satu mobil sport mengambil alih perhnatiannya sekarang.
ia tentu tahu siapa pemilik Porche 911 black color disana. itu milik adiknya tentu saja. biasanya mobil itu sudah tak terlihat saat dirinya tiba diparkiran, tapi kenapa itu masih ada samapai sekarang? apakah adiknya belum pulang?.
tak biasanya, lantas ia mengedarkan pandangannya hingga manik itu menatap keberadaan mobil nayeon.. entah kenapa tiba tiba saja perasaannya mendadak tidak enak.
jisoo ingat jika nayeon tadi tidak menghadiri kelas setelah istirhat hingga peljaran terkahir. lantas kenapa mobilnya masih ada disini? padahal ini sudah hampir satu jam beralalu sejak bel pulang sekolah.
Tak membuang waktu, jisoo kembali melangkahkan kaki memasuki gedung sekolah untuk memastikan sesuatu.
.
.
.disisi lain, disebuah ruangan yang penuh barang bekas dengan banyak nya debu bertebaran. terdapat 5 orang disana dengan bosan menunggu seorang gadis yang terduduk tak sadarkan di hadapan mereka.
"eughh.." tak lama gadis itu mulai tersadar. ia terlihat memegangi kepalanya yang terasa pening.
jennie mengedarkan pandangannya, hidungnya menghirup aroma debu yang menyesakkan. pandanganyya kemudian tertuju pada sepasang kaki yang kini tepat berada didepannya.