Bagian 37

1.3K 35 0
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Di halaman depan rumah yang cukup luas, Arga dan Rhea mengisi kegiatan sore ini dengan bermain bulu tangkis. Berhubung weekend juga jadi mereka bisa meluangkan waktu sejenak untuk berolahraga ringan seperti sekarang. Saling menangkis bulu dan memukulnya kearah lawan.

"Yeah, menang lagi. Mas payah, masa main gini aja gak bisa," ledek Rhea seraya tersenyum senang. Lantaran untuk kesekian kalinya dia berhasil memenangkan pertandingan .

"Aku bukannya gak bisa, tapi emang lagi capek aja, yang" Arga mengelak.

"Mas kebiasaan, kalau kalah banyak ngelesnya" Sindir Rhea, tertawa pelan.

Arga mengambil cook kembali dan memukulnya agak pelan. Kali ini Arga akan membuktikan kalau dia juga bisa bermain dengan baik. Tepat saat shuttlecock mengarah padanya Arga dengan senyum kecil langsung memukul sekuat tenaga. Sehingga bola bulu tersebut melesat tajam dan cepat, tidak sempat dipukul oleh Rhea.

"Mas ih, curang banget masa pake di Smash keras gitu sih. Ya jelas aku gak bisa pukul lah." protes Rhea. Bibirnya mengerucut sebal.

"Maaf yang, kebablasan" Arga tertawa canggung. Menggaruk tengkuknya yang sebenarnya tidak gatal.

Dia yang tadinya sudah semangat karena mengira akan menang malah justru membuat Istrinya itu menjadi kesal karena ulahnya sendiri.

"Janji deh, nggak ngulang lagi! lanjutin mainnya, ya?!" bujuknya pelan. Rhea yang luluh begitu saja, hanya mengangguk dan sudah bersiap untuk bermain kembali, namun niatnya terurungkan ketika sapaan seseorang berhasil mengalihkan perhatiannya juga Arga.

"Wah, kayaknya seru banget nih, main bulutangkis sore gini,"

Sapa seseorang yang tak lain adalah Danira. Kini wanita itu mengenakan kaos ketat sehingga membentuk tubuh rampingnya serta celana legging juga rambut panjang yang terikat.

Rhea yang awalnya tampak senang, mendadak mengendurkan senyumnya. Entah mengapa setiap kali dia sedang menikmati momen berdua bersama Arga, wanita itu selalu saja datang untuk mengusik ketenangannya.

"Wah, kebetulan Ra kamu datang, bagaimana kalau kamu ikut main juga, hitung-hitung olahraga. Iya kan, sayang " Seloroh Arga.

Rhea yang tidak punya pilihan, terpaksa mengangguk mengiyakan.

"Wah boleh nih." Danira begitu bersemangat.

Mereka bermain secara bergantian dari Rhea bersama Arga lalu Rhea diganti oleh Danira melawan Arga, hingga tak terasa hampir lima belas menit berlalu begitu saja. Keringat juga sudah membasahi tubuh masing-masing dari mereka. Permainan terhenti sejenak, sekedar mengistirahatkan diri dan membasahi tenggorokan dengan air yang memang sudah disiapkan tadi dalam wadah botol minum.

𝗜𝗺𝗽𝗿𝗼𝗽𝗲𝗿 𝗠𝗮𝗿𝗿𝗶𝗮𝗴𝗲  [ TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang