9.H2

75 39 60
                                    

Perasaan aneh itu menjalar tanpa sengaja, dan semenjak itu aku hanya mengingatmu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Perasaan aneh itu menjalar tanpa sengaja, dan semenjak itu aku hanya mengingatmu.

#H2

Lembaran demi lembaran buku mulai terbuka, Riani sibuk belajar. Ujian akhir semester akan segera dimulai, dan tanpa terasa, hampir setahun dia menempuh kuliah di sini. Terlalu banyak drama yang menghiasi perjalanan studinya, seolah hidupnya tak pernah benar-benar tenang.

Karena Riani tak begitu pandai menghafal, ia terpaksa menyusun materi pelajaran dengan bahasanya sendiri agar lebih mudah dipahami. Menghafal baginya adalah sebuah perjuangan yang selalu kalah. Ia bisa menghafal, tapi dalam waktu singkat semua yang diingatnya menguap begitu saja.

Ical kemudian masuk ke dalam kamar kos Riani, dan seperti biasa membiarkan pintu terbuka lebar. “Sibuk sekali.”

Riani melihat Ical sekilas kemudian melanjutkan belajar. Ical mendekat kemudian menepuk kepala Riani dengan lembut, “Jangan terlalu keras, kurang dari 50% ilmu yang dipakai di dunia kerja,” ucapnya.

Riani kemudian mendongak melihat Ical, dan deg, perasaan apa ini? Aneh rasanya, seperti ada kupu-kupu beterbangan di perutnya, dan jantungnya terasa berdetak lebih cepat dari sebelumnya.

Riani menggeleng-geleng kepalanya, agar Ical melepaskan tangannya dari kepalanya, “Emang skill apa yang paling dibutuhkan, Kak?”

“Kalau sekarang, masih ilmu komunikasi jadi urutan pertama, dan masih banyak, problem solving, public speaking, itu masih banyak,” jelas Ical, kemudian dia duduk di lantai seperti biasa.

“Saya selalu nyuruh kamu buat nonton debat, tujuannya buat latih problem solving kamu,” tambahnya lagi.

“Eh, gimana bisa nonton video debat bisa latih problem solving?” tanya Riani bingung. Kemudian menutup bukunya dan menyimpannya, sepertinya akan terjadi ruang diskusi seperti yang sering Riani dan Ical lakukan.

“Kak? Setiap pagi aku nonton debat tapi nggak tahu tujuannya apa. Nonton Najwa Shihab, Rocky Gerung, tapi aku nggak ada ngerasa perubahan tuh, kayak gini-gini aja,” jelas Riani lagi.

“Kamu belum sadar,” ucap Ical.

“Saya mau tanya, kenapa Rocky Gerung hampir selalu menang dalam debat?” tanya Ical.

“Yah, karena dia pintar, dan jago ngomong, terus dia punya wawasan luas,” jelas Riani.

“Bukan, bukan itu,” ucap Ical.

“Terus apa, Kak?” tanya Riani bingung.

“Kalau saya dan kamu cerita tentang drakor yang kamu sudah nonton full, bahkan sampai rewatch berkali-kali, terus saya nonton cuman sepenggal itu pun karena kena spoiler di TikTok, mana yang bakal lebih banyak cerita?” tanya Ical.

“Yah, aku lah. Kak Ical kan nggak nonton dan nggak tahu jelas alur dramanya gimana,” jelas Riani.

“Sama kayak Rocky Gerung,” ujar Ical.

Hidden HopeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang