Wendy's POV
"Uurrggh! Sebhal sebhul sebhel !! Pagi - pagi gue udah bad mood kena dia. Aaarggh!! Benciiiiii sama banciii !' Yah, jadi melantur deh. ("-_-)
Ok, pokoknya tenangin dulu jiwa dan raga gue ini. Gue gak mau kalau sampai gue gak sempat melihat anak dan cucu gue di masa depan gara - gara anak yang sok pintar dan songong itu.
Habis dari UKS, gue langsung balik ke kelas. Waktu masih menunjukkan pukul 7.15, masih ada 15 menit lagi sebelum masuk. Disana gue udah ngeliat Gina yang kelihatannya habis lari pagi atau apa lah gitu, habisnya dia ngos-ngosan gitu. Gue hampirin dia.
"Woy, kenapa lu? Ngos-ngosan gitu? Habis dikejar pacar? Eh, lupa, lu kan gak ada yang mau. Hahaha!"
"Heh, sialan lu,Wen. Huft..Sorry, tapi gue gak punya..Huft..banyak tenaga buat ladenin lu." jawab Gina sambil sesekali mengambil napas.
"Jiah elah, jutek banget sih. Bercanda aja mah. Coba nih, tenangin diri lu dulu. Tarik napas......"
Gina mengikuti instruksi gue. Dia ambil napas dalam-dalam.
"Udah tarik napas dalam-dalam?"
"Hm.." gumamnya masih sambil menahan napas.
"Nah, habis itu jangan hembuskan lagi."
"Puaahh..! Woi, sialan lu!" sahut Gina lalu melemparkan sepatunya ke arah gue. Gue berhasil menghindar dan menangkap sepatunya Gina.
"Uups! Gak kena! Gak kena! Wahahahaha! Sepatunya gak mau nih? Gue ambil ya?" Gue teriak sambil mengacung - acungkan sepatunya.
"Eh?! Sepatu gue?! Wen, balikin siniiiii!!!" teriak Gina sambil mengejar gue dengan sebelah kaki.
"Coba tangkap gue kalau bisa! Hahahahaha!" Gue tertawa keras dan berlari menjauhi Gina.
"WENDYYYY!!! Gaah!!"
Gue liat dia menggaruk-garuk kepalanya dengan kesal. Nyehehe, siapa suruh jutek gitu. Kan cuma nanya aja.
Gue terus berlari tanpa memperhatikan sekitar hingga gue menabrak seseorang.
Buk! "Aduh!" Gue meringis sakit. Karena kondisi badan gue tidak seimbang, akhirnya gue terjatuh dengan pantat mencium lantai. Orang yang gue tabrak juga kelihatan cukup terkejut.
"Maaf, kamu gapapa??" tanyanya lalu mengulurkan tangannya ke gue.
"Maaf, saya juga salah. Saya gapapa. Terima kasih." Gue jawab dengan sopan, lalu menerima uluran tangannya. Setelah berdiri, gue menepuk - nepuk celana gue supaya tidak kotor, lalu kembali melihat orang yang ada di depan gue ini.
'Eh? Siapa ya?' Gue belum pernah melihat orang ini. Rambut hitam dengan raut mata tajam yang juga berwarna hitam, dan gue ngeliat ada seekor burung kecil bertengger di bahunya.
'Wait..Eehh??! Itu kenapa bisa ada burung bertengger situuu??! Pake pita pula!' (°_o)
Cowok itu melambaikan tangannya di depan wajah gue.
"Hei, kau kenapa?"
"Eh, gapapa. Omong-omong, aku belum pernah melihatmu. Kamu siapa ya?" Dia kelihatan sedikit terkejut mendapati pertanyaan seperti itu, tapi dia jawab juga.
"Oh, aku David Wesley, kelas 11 IPS 1. Kalau kamu?" tanyanya.
"Ng, aku Wendy Slyvan, kelas 11 IPA 2. Salam kenal, David." jawab gue dan menjulurkan tangan untuk memberi salam.
"Iya, salam kenal juga Wendy. Ah, iya, aku harus pergi, ada urusan yang harus kuselesaikan." kata David lalu pergi sambil melambaikan tangan kepada gue.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Handsome Model [SLOW UPDATE]
FanficWendy Slyvan, seorang model dan sangat menyukai fashion. Oleh karena itu ia selalu tampak berkharisma. Rivaldo Wijaya adalah seorang gamer dan otaku yang tidak pernah mempedulikan penampilannya. Mereka berdua bertemu dan selalu bercekcok. Wendy ingi...