Bagian 39

1.3K 36 0
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Hening menyelimuti dua insan manusia yang sedari tadi memilih diam di dalam mobil. Tak ada satupun perkataan keluar dari mulut keduanya.

Bahkan suasana hangat dulunya ditunjukkan pasangan itu kini sudah tak nampak lagi. Semua sirna bak ditelan waktu. Berganti dengan ketegangan dan amarah yang belum sepenuhnya redah. Mereka kembali seperti dua orang asing yang baru pertama kali bertemu.

Setelah pertengkaran sempat terjadi beberapa jam lalu hingga keputusan begitu berat harus diambilnya, Arga dan Rhea memutuskan untuk pulang hari ini juga. Mereka hanya tidak ingin jika Sarah, Tyo serta lainnya mengetahui apa yang telah terjadi pada rumah tangga mereka.

Baik Arga maupun Rhea hanya butuh waktu serta kesiapan mental, sebelum nantinya mereka sendiri yang pelan-pelan memberitahu serta menjelaskan pada kedua orang tua masing-masing.

"Mungkin perpisahan ini tidak akan membuat kita bersama lagi, tapi percayalah sampai kapanpun aku akan selalu merindukan kebersamaan diantara kita, nanti." Arga berucap lirih.

Namun Rhea tak menanggapi. Dia masih dengan sikap diamnya, tak berniat untuk membuka suara sama sekali. Netra coklatnya yang sayu terus memandang lurus kearah jalan dengan tatapan kosong.

Melihat Reaksi Rhea, Arga hanya bisa membuang nafas panjang, setelahnya tak mengatakan apapun lagi. Hingga keduanya tiba dirumah dua lantai yang sudah mereka tempati sejak awal menikah.

Rhea melangkahkan kakinya lebih dulu dan langsung memasuki kamar dengan tatapan sendu. Disusul Arga berjalan lunglai dan menjatuhkan diri di sofa ruang tamu. Dia terduduk dengan kedua lengan menopang serta menutupi wajahnya yang begitu nampak lesu. Permasalahan kini dihadapinya laksana bumerang, yang memporak-porandakan hatinya hingga membuatnya terpuruk seperti ini.

Hubungan rumah tangga dijalaninya yang bahkan belum ada setahun, terpaksa harus berakhir dengan kata 'cerai'. Memory otaknya bahkan mengingatkan kembali akan pertengkarannya dengan Rhea, juga masa-masa indah yang telah dia lalui bersama wanita itu.

Merasakan ada pergerakan seseorang dihadapannya, Arga menengadahkan kepala. Dia mendapati Rhea sudah menarik koper miliknya serta tangan satunya membawa tas jinjing yang ukurannya cukup besar.

Arga yang tertegun segera berdiri dan termangu.

"Hubungan kita telah berakhir, itu artinya aku juga harus pergi dari sini. Aku harap setelah ini, tak akan pernah ada lagi masalah diantara kita," Rhea berujar lirih.

Menahan segala sesak yang bergemuruh sedari tadi. Dia hanya memandang Arga sebentar lalu membuang muka dan berlalu pergi. Bahkan tanpa menunggu jawaban Arga yang masih terpaku dengan segala sesal mengiris hati.

𝗜𝗺𝗽𝗿𝗼𝗽𝗲𝗿 𝗠𝗮𝗿𝗿𝗶𝗮𝗴𝗲  [ TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang