BAB 21 Boneka Singa

58 6 13
                                    

.
Sovely udh pd liat MV nya Xodiac kn?
Aaa... Keren bangett sumpahhh🤧
Lagunya juga candu bangett....
Rugi banget klo gk dengerin lagunya, keren pokonya...
Thank you so much Xodiac💚💚💚 makin cinta gk tuh🤧✨
.
Btw, ku up double hri ini krna aku bahagia banget habis lihat dan dengerin lagu² baru Xodiac yg baru rilis...
Semangaatttttt....
.
.




Setelah puas menaiki wahana, mereka istirahat sebentar duduk di kursi panjang yg ada di sekitar tempat mereka. Tapi kemudian Aksa dan Haidar memutuskan untuk belanja oleh-oleh untuk dibawa pulang ke kos. Sedangkan Zain, Delvin, dan Satria yg masih punya tenaga tersisa memilih untuk mencoba lagi beberapa permainan yg ada di sana sembari menunggu Haidar dan Aksa selesai beli oleh-oleh. Sedangkan Ivan, Bahri, dan Gyan pergi ke toilet. Jadilah menyisakan Lyon yg duduk sendirian di kursi panjang itu. Ia terlihat sangat Lelah, semua tenaganya terkuras sudah malam ini, ia malas kemana-mana karena itu ia ditinggal di kursi sendirian. Lyon duduk dengan memeluk boneka singa pemberian abang kos tertuanya tadi, yg saat naik wahana tadi sempat di titipkan oleh abang-abangnya ke paman petugas wahana karena kerepotan membawanya.

"Waaahhh... boneka kakak besar sekali" ucap seorang anak kecil yg menghampiri Lyon yg sedang duduk menunggu penghuni kos lainnya.

Lyon yg tak biasa dengan anak kecil merasa canggung tiba-tiba ada anak kecil menghampirinya. Ia hanya mengangguk sambil tersenyum tipis. Tapi anak kecil perempuan itu seperti merasa tertarik dan justru ikut duduk di samping Lyon.

"Kakak dapat boneka singanya dari mana?" tanya anak kecil itu lagi.

"Dari Abang Haidar"

"Bonekanya lucu ya kak" Lyon hanya mengangguk menanggapi.

"Klo aku imut gk kak?" ucap anak kecil itu turun dari kursi panjang memutar-mutar badannya, seperti menampilkan pesona keimutannya kepada Lyon. Lyon hanya mengangguk. Bocil memang kayak gini kah sekarang tingkahnya? batin Lyon yg kebingungan karena ada anak kecil yg sok akrab dengannya.

Anak kecil itu merogoh sesuatu di tas kelinci yg ia bawa,

"Kakak mau permen?" ucapnya menjulurkan dua buah permen yupi di tangannya. Lyon belum menanggapi tapi si anak kecil tadi memaksa menyerahkan permen ke tangan Lyon.

"Ini enak loh kak, cepetan dimakan kak, sebelum Momy kakak tahu, nanti dimarahi klo ketahuan makan permen lho"

Lyon yg masih memperoses kelakuan anak kecil itu nurut memakan permen yg diberi tuh anak kecil. Seketika anak kecil itu terlihat senang saat Lyon memakan permen pemberiannya.

"Kata mama klo sudah dikasih harus membalas memberikan sesuatu" uacap anak kecil itu tiba-tiba. Lyon mengeryitkan alisnya bingung.

"Karena aku sudah baik sama kakak, bonekah singanya boleh gk buat aku" ucap anak kecil tadi antusias.

Lyon sontak terkejut mendengar apa yg dikatakan bocil di depannya itu. Ia menggeleng dengan kuat dan memeluk erat boneka singanya.

Melihat hal itu seketika si anak kecil itu menangis dan merengek meminta boneka singa Lyon.

"Kakak jahat gk mau kasih boneka singanya ke aku"

Lyon yg panik melihat anak kecil itu menangis berusaha memutar otaknya mencoba menenangkan, karena ia tak mau memberikan boneka singa yg susah payah ia dapatkan, ia mencoba mendiamkan anak kecil itu, tapi justru tambah kenceng nangisnya.

Sampai akhirnya Lyon membujuk anak kecil itu dengan memberikan uangnya yg jumlahnya kira-kira bisa buat beli dua boneka kayak punya dia. Tapi anak kecil itu tidak kunjung reda menangis, bahkan menangis tambah keras. Anak kecil tadi kekeh ingin boneka singa punya Lyon, dan parahnya lagi kini tangannya sudah memegangi ekor boneka singa Lyon.

Bambang's Boarding HouseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang