BAB 24 Martabak?

40 5 5
                                    

.
Hai haiii......
Kangen sama cerita ini gk???
Maaf ya up nya malam...
.
Aku tuh sibuk tpi gk ngapa²in pdhl...
Ya intinya itu..
.
Lngsung baca ajaa...
.
.






"Mau ke mana Sa?" tanya Haidar melihat Aksa keluar dari kamarnya dengan pakaian rapi.

"Mau ke café lah Bang kerja"

"Lo sampai malam gk hari ini kerjanya?"

"Iya Bang, kenapa?"

"Gue mau main ke café tempat lo kerja nanti, udah lama gue gk ke sana"

"Lo mau naik apa ke café Bang?"

"Belum tahu, emang kenapa?"

"Gue mau ikut lo aja pulangnya klo lo pakai mobil ke café Bang"

"Oh, boleh, ntar gue ke sana pake mobil aja"

"Oke siap, gue berangkat dulu Bang"

"Hati-Hati" Aksa menanggapi dengan mengacungkan jempolnya.

Ia berangkat menuju café dengan memesan ojek online, padahal motor sama mobilnya nganggur di garasi kos. Mungkin lagi males nyetir dia. Btw meski Aksa itu kerja di café shif-shifan juga, tapi ia sebenernya pemilik café itu. Ia menrintis usaha café itu bareng teman-teman yg se SMA dengannya dulu. Sekarang cafenya punya banyak pelanggan tetap dan makin terkenal, meski tidak sefamous café-café lain yg lebih besar. Oleh karena itu ia dihadiahi orang tuanya mobil, selain karena bangga juga untuk memudahkan Aksa dan teman-temannya berpergian Bersama.

.

.

.

"Bang Hai lo yg telaktir kita kan?"

"Gue pesen yg paling mahal pokoknya"

"Klo gue pesen yg paling banyak pokoknya"

"Iya-iya dah serah lo pada, asal jangan buat keributan di Café Aksa, ntar di usir kita"

Keempat pemuda itu datang dengan segala keributannya memasuki sebuah café.

"Sa...!!!"

"Loh udah_"

"Yo Bang..!"

"Hai Bang"

"Yo Sa...!"

Ucap Satria, Lyon, dan Zain yg muncul dari belakang Haidar.

"Loh, lo mungut nih bocah-bocah dari mana Bang?" ucap Aksa yg agak terkejut melihat kehadiran para kerusuhan kos ikut di boyong ke cafenya, bau-bau kerusuhan mulai tercium.

"Di empang tadi gue mungutnya" Haidar berlalu duduk di salah satu kursi yg ada di sana. Ia sudah jengah harus membawa ketiga makhluk kerusuhan kos bersamanya.

Sebenarnya Haidar ingin menikmati kebebasan setelah beberapa hari yg lalu sakit demam dan flu. Mulanya hanya Lyon yg ikut, ia tidak keberatan sekalian menelaktir Lyon yg sudah bersusah payah merawat ia dan yg lainnya saat sakit. Namun, apalah daya Haidar ketika dua orang Ajaib lainnya juga memaksa untuk ikut bersamanya. Jadilah mereka berempat akhirnya keluar Bersama ke Café Aksa.

"Ice americano Sa"

"Ih kayak orang tua aja pesennya ice americano Bang" celetuk Satria, Haidar hanya memutar bola matanya jengah.

"Emang menunya ada Batasan usiannya Bang?" tanya Lyon.

"Ada, buat lo pada bisanya di sini cuman pesen susu" ucap Aksa tersenyum jahil.

"Lah apaan tuh, gue mah sudah dewasa ya" protes Zain.

"Iya bener, gue juga udah dewasa dan berkarisma. Noh si Lyon aja yg minum susu, dia kan masih bayi" ucap Satria.

Bambang's Boarding HouseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang