Bab 66 : Berita Terungkap

4 1 0
                                    

Sudah lebih dari sebulan sejak Hilmy menghilang, dan Octa merasa semakin berat menjalani hari-harinya tanpa kabar. Kekhawatiran dan kesedihan menghinggapi dirinya, dan ia belum berani memberi tahu keluarga di Indonesia, termasuk Ummi dan Abi, tentang situasi yang sebenarnya.

Suatu sore, saat Octa sedang duduk di ruang tamu, teleponnya berdering. Dia melihat nama Ummi dan Abi di layar, dan hatinya bergetar. Octa tahu bahwa mereka pasti merasakan kekhawatiran dan ingin tahu kabar terbaru tentang dirinya dan Hilmy.

Dengan perasaan campur aduk, Octa menjawab telepon. "Assalamu'alaikum, Ummi, Abi. Apa kabar?"

Suara Ummi terdengar penuh kekhawatiran. "Waalaikumsalam, Octa. Kami sangat khawatir. Sudah lama sekali kami tidak mendengar kabar dari kalian. Bagaimana keadaanmu? Dan bagaimana dengan Hilmy?"

Octa merasa tercekik oleh emosinya. "Ummi, Abi... situasinya agak sulit. Hilmy belum ditemukan. Kami masih mencari dan berusaha sekuat tenaga untuk mencarinya, tapi sampai saat ini belum ada kabar."

Abi menanggapi dengan suara penuh keprihatinan. "Octa, kami sudah sangat khawatir. Mengapa kamu tidak memberi tahu kami lebih awal? Kami bisa membantu dalam doa dan dukungan."

Octa merasa bersalah dan menghela napas. "Aku hanya tidak tahu bagaimana harus menjelaskan semuanya. Aku takut membuat kalian lebih khawatir. Kami sudah melakukan segalanya, tapi kami belum berhasil menemukan Hilmy."

Ummi memberikan dukungan dan dorongan. "Kami ingin kalian tahu bahwa kami selalu ada untuk kalian. Beri tahu kami jika ada hal yang bisa kami lakukan dari sini. Kami akan terus berdoa dan berharap yang terbaik."

Obrolan itu memberi Octa sedikit ketenangan dan dorongan untuk terus berjuang. Meskipun situasinya masih sulit, dukungan dari Ummi dan Abi memberikan kekuatan tambahan. Octa menyadari bahwa penting untuk tetap terhubung dengan keluarga dan berbagi beban, meskipun dia tahu bahwa perjalanan untuk menemukan Hilmy masih panjang dan penuh tantangan.

Setelah percakapan emosional dengan Octa, Ummi dan Abi merasa perlu memberi tahu Lia, adik perempuan Hilmy, yang kini telah lulus dari S1 Kedokteran dan tidak lagi tinggal bersama mereka. Mereka tahu bahwa Lia, yang kini mandiri dan terpisah dari keluarga, juga perlu mengetahui situasi yang sebenarnya.

Ummi dan Abi menghubungi Lia melalui telepon, dengan nada yang penuh kekhawatiran. "Lia, ini Ummi. Kami perlu memberitahumu tentang sesuatu yang sangat penting dan mengkhawatirkan."

Lia, yang sedang bekerja di rumah sakit tempat dia magang, merasakan ketegangan dalam suara Ummi. "Ada apa, Ummi? Kenapa suaranya terdengar cemas?"

"Hilmy sudah menghilang lebih dari sebulan. Kami dan Octa telah melakukan segala usaha untuk mencarikannya, tetapi sampai sekarang kami belum berhasil. Kami baru saja berbicara dengan Octa dan dia memberi tahu kami tentang situasi yang sebenarnya," kata Ummi dengan penuh kesedihan.

Lia terkejut mendengar kabar tersebut. "Apa? Bang Hilmy menghilang? Aku tidak tahu harus berkata apa. Apakah ada perkembangan terbaru?"

Abi menambahkan, "Saat ini, kami belum menemukan Hilmy. Octa terus berusaha, dan kami ingin kamu tahu situasinya agar kamu bisa memberikan dukungan dan terlibat."

Lia merasa hancur dan bingung. "Aku sangat khawatir. Aku ingin membantu. Apa yang bisa aku lakukan dari sini?"

Ummi berusaha menenangkan Lia. "Kami akan terus mencari dan memberikan dukungan. Kami hanya ingin kamu tahu dan berdoa untuk keselamatan Hilmy. Jangan ragu untuk menghubungi kami jika ada informasi atau bantuan yang kamu butuhkan."

Lia segera menghubungi teman-teman dan koleganya di bidang medis, meminta bantuan dan menyebarluaskan informasi tentang Hilmy. Dia juga berencana untuk mengunjungi keluarga dalam waktu dekat untuk lebih memahami situasi dan memberikan dukungan secara langsung.

Dengan berita ini, keluarga Hilmy merasa semakin terhubung dalam usaha pencarian, masing-masing memainkan perannya untuk mengatasi krisis ini bersama-sama. Lia, meskipun jauh, bertekad untuk melakukan segala yang dia bisa untuk membantu menemukan kakaknya dan mendukung keluarga yang sedang berjuang.

Simfoni HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang