Bab 37 : Kesedihan dan Kekecewaan

2 1 0
                                    

Beberapa minggu setelah momen intim yang penuh kasih, Hilmy dan Octa terus menjalani rutinitas sehari-hari mereka dengan harapan dan semangat. Octa, meskipun merasa mual dan lelah sesekali, tetap positif dan berdoa agar hasil tes kehamilan berikutnya menunjukkan kabar baik.

Suatu pagi, setelah mengalami beberapa gejala yang membuatnya merasa percaya diri bahwa ia mungkin hamil, Octa memutuskan untuk melakukan tes kehamilan di rumah. Ia melakukan tes dengan hati-hati dan menunggu beberapa menit untuk melihat hasilnya. Ketika waktunya tiba, ia mengambil hasil tes dari kamar mandi dan melihat bahwa garis kedua tidak muncul.

Hati Octa terasa hancur. Ia merasa campur aduk antara kesedihan dan kecewa. Dengan air mata mulai menggenang, ia mengumpulkan kekuatannya dan keluar dari kamar mandi. Hilmy, yang sedang duduk di ruang tamu, segera memperhatikan ekspresi wajah Octa.

“Octa, apa yang terjadi?” tanya Hilmy dengan nada khawatir.

Octa, dengan suara bergetar, menunjukkan hasil tes kehamilan yang negatif. “Hasilnya… masih negatif,” katanya, suaranya hampir tak terdengar.

Hilmy segera berdiri dan menghampiri Octa, melihat betapa sedihnya istrinya. “Oh, sayang,” katanya lembut, memeluk Octa dengan penuh kasih sayang. “Aku tahu ini sulit, tapi kita akan melewati ini bersama. Ini belum akhir dari segalanya.”

Octa menangis dalam pelukan Hilmy, merasakan kesedihan dan kekecewaan yang mendalam. “Aku benar-benar ingin menjadi ibu dan merasa sudah melakukan segala yang aku bisa. Kenapa ini tidak berhasil?”

Hilmy membelai rambut Octa dengan lembut. “Kadang-kadang, hal-hal tidak selalu berjalan sesuai rencana kita. Ini bukan kesalahanmu, dan kita tidak perlu merasa tertekan. Kita masih bisa mencoba lagi dan mencari tahu apa yang bisa kita lakukan untuk meningkatkan peluang kita.”

Setelah beberapa saat, Octa mulai merasa lebih tenang. Hilmy terus memberikan dukungan dan menghibur Octa, memastikan bahwa ia tahu betapa berartinya Octa baginya dan bahwa mereka akan menghadapi setiap tantangan bersama.

“Kita akan berbicara dengan dokter dan mencari tahu langkah-langkah selanjutnya,” kata Hilmy. “Kita akan mencari solusi dan tetap berusaha. Yang penting, kita saling mendukung dan tetap bersama.”

Octa mengangguk, merasa sedikit lebih baik dengan dukungan Hilmy. Mereka memutuskan untuk berkonsultasi dengan dokter untuk memahami lebih lanjut dan mencari tahu langkah-langkah yang bisa mereka ambil.

Meskipun kabar ini mengecewakan, Hilmy dan Octa menyadari bahwa mereka masih memiliki satu sama lain dan bahwa cinta mereka akan menjadi kekuatan mereka untuk terus berjuang. Dengan harapan dan tekad baru, mereka melanjutkan perjalanan mereka, siap untuk menghadapi tantangan yang mungkin datang dan berkomitmen untuk mendukung satu sama lain dalam setiap langkah yang mereka ambil.

Simfoni HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang