Bab 7 : Langkah Baru

4 1 0
                                    

Setelah pagi yang penuh kebahagiaan itu, Hilmy dan Octa semakin dekat, menikmati setiap momen bersama. Hari-hari berlalu dalam kehangatan dan keceriaan, membuat mereka merasa seolah terbang di awan.

Suatu sore, Hilmy mengajak Octa untuk berjalan-jalan di sepanjang jalur pejalan kaki yang baru dibuka di pusat kota. Pemandangan kota yang sibuk menyambut mereka dengan lampu-lampu yang mulai menyala, menciptakan suasana magis di tengah malam.

“Pernahkah kamu berpikir tentang masa depan?” tanya Hilmy sambil menggenggam tangan Octa.

Octa menoleh, terkejut oleh pertanyaan mendalam itu. “Masa depan? Kenapa tiba-tiba?”

Hilmy tersenyum lembut. “Karena aku ingin tahu apakah kita bisa melangkah bersama ke arah yang sama. Apa impianmu? Apa yang ingin kamu capai?”

Octa terdiam sejenak, memikirkan kata-kata Hilmy. “Aku ingin membuka kafe sendiri suatu hari nanti. Tempat di mana orang bisa datang dan merasa nyaman sambil menikmati kopi dan buku,” jawabnya, matanya bersinar penuh antusiasme.

Hilmy kemudian bertanya, “Lalu bagaimana dengan pekerjaanmu? Perusahaanmu? Karirmu?”

Octa menundukkan kepala, ragu. “Aku juga bingung, harus melanjutkan karirku atau berhenti dan fokus pada usaha nanti.”

Hilmy mengangguk memahami. “Aku paham perasaanmu. Mungkin, sebaiknya ikuti saja kata hatimu. Pilihlah apa yang membuatmu nyaman.”

Octa mengangguk. “Kamu benar. Aku harus memilih pekerjaan yang membuatku nyaman.” Kemudian, Octa bertanya, “Lalu apa impianmu ke depannya?”

Hilmy tersenyum. “Aku suka impianmu. Mungkin aku bisa membantu dengan musik live di kafe-mu nanti.”

Octa tersenyum lebar. “Itu ide yang bagus. Kita bisa membuat kafe itu menjadi tempat yang spesial.”

Sambil terus berjalan, mereka berdiskusi tentang impian dan harapan masing-masing, saling berbagi visi tentang masa depan. Setiap percakapan membawa mereka lebih dekat, memperkuat ikatan mereka.

Ketika mereka tiba di sebuah taman kecil di tengah kota, Hilmy berhenti dan menarik Octa ke arah sebuah bangku. “Ayo duduk sebentar. Aku punya kejutan kecil untukmu.”

Octa duduk dengan penasaran. Hilmy mengeluarkan sebuah kotak kecil dari ranselnya dan memberikannya kepada Octa.

“Ini untuk kamu,” kata Hilmy.

Octa membuka kotak itu dan menemukan sebuah kalung dengan liontin berbentuk hati. “Ini... indah sekali,” ucap Octa, terharu.

“Kalung ini melambangkan bagaimana aku merasa tentang hubungan kita. Kita mungkin belum tahu apa yang akan terjadi di masa depan, tapi aku ingin kita terus melangkah bersama, apapun yang terjadi,” kata Hilmy dengan tulus.

Octa mengalungkan kalung itu ke lehernya dan memeluk Hilmy erat. “Terima kasih. Aku merasa sangat beruntung memiliki kamu di sampingku.”

Malam itu, mereka duduk di bangku taman, saling berbagi impian dan harapan, merencanakan masa depan dengan penuh keyakinan dan cinta. Langkah baru mereka dimulai dengan penuh semangat, siap menghadapi segala tantangan yang akan datang, bersama.

Simfoni HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang